Jumat, 22 November 2024

Curah Hujan Tinggi, Waspada Banjir dan Longsor

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – HUJAN deras dengan intensitas tinggi terjadi di sebagian wilayah Riau beberapa hari terakhir. Bahkan beberapa daerah seperti Indragiri Hulu (Inhu) dan Duri (Bengkalis) telah terjadi banjir yang membuat puluhan rumah warga terendam. Masyarakat pun diminta tidak hanya waspada banjir, tapi juga longsor karena berdasarkan pantauan prakirawan BMKG Riau melalui website resmi bmkg.go.id sebagian wilayah Riau masih berpotensi hujan dengan intensitas tinggi. Ini diprediksi terjadi dalam beberapa hari ke depan, disertai petir dan angin kencang.

Update, Selasa (1/3) masih berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang hingga tengah malam. Terjadi di beberapa daerah seperti Kabupaten Kampar, Rokan Hulu (Rohul), Rokan Hilir (Rohil), dan Kuantan Singingi (Kuansing). Kondisi ini dapat meluas di sebagian wilayah Bengkalis, Pelalawan, Siak, dan Pekanbaru.

- Advertisement -

"Kondisi ini diperkirakan masih berlangsung hingga 2 Maret pukul 01.00 WIB," tulis prakirawan BMKG Riau di dalam website tersebut.

Kemudian, peringatan dini cuaca di wilayah Riau pada Rabu (2/3) menunjukkan kewaspadaan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Kondisi ini berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kuansing, Kampar, Pelalawan, Rohul, Kota Dumai, Siak, Bengkalis, dan Kepulauan Meranti pada sore/malam hari. Dilanjutkan pada Kamis (3/3), peringatan dini cuaca di wilayah Riau juga menunjukkan kewaspadaan terhadap hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Kondisi ini berpotensi terjadi di sebagian wilayah Pelalawan, Siak, Kota Dumai, dan Bengkalis yang juga kemungkinan terjadi pada sore/malam hari.

Sementara itu Kapolres Kampar AKBP Rido Purba SIK MH melalui Kasat Lantas Polres Kampar AKP Rudy Sudaryono SIK MM mengatakan patroli di daerah rawan longsor ini dilaksanakan karena menurut BMKG diperkirakan curah hujan akan semakin tinggi di awal bulan ini. Hal ini akan memicu terjadinya longsor di wilayah perbukitan atau tebing-tebing curam karena tergerus oleh air hujan.

- Advertisement -

"Sebagian jalan lintas di wilayah Kabupaten Kampar terletak di daerah tebing curam seperti di daerah Kecamatan XIII Koto Kampar. Mulai dari Rantau Berangin sampai ke perbatasan Sumatera Barat. Jadi hal ini berpotensi mengakibatkan longsor yang bisa menutupi badan jalan dan berujung terjadinya kemacetan lalu lintas," jelas AKP Rudy.

Menurut data Satlantas Polres Kampar, kata AKP Rudy, titik yang paling sering terjadi longsor ada di Jalan Bangkinang-Sumbar Km 64/65 dan Km 81. Selain itu jalan lingkar Bangkinang juga terdapat beberapa titik rawan longsor karena struktur tanahnya yang labil.

"Patroli rawan longsor ini kami laksanakan dua kali setiap hari. Jadi kegiatan ini tidak hanya saat musim hujan. Seperti yang kita ketahui jalur Bangkinang-Sumbar merupakan wilayah yang menjadi langganan longsor saat curah hujan tinggi. Kami juga mengimbau kepada pengendara yang akan melintas di titik-titik rawan longsor terutama jalur yang berada di sekitar tebing curam, agar meningkatkan kewaspadaannya. Jika cuaca dalam keadaan hujan lebat kami anjurkan lebih baik berhenti terlebih dahulu agar keselamatannya tetap terjaga," kata AKP Rudy.

Baca Juga:  Gubri Akan Jadi Pembicara Kunci di Webinar AMSI

Puluhan Rumah Terendam, Satu Gudang Hanyut
Hujan lebat pada Senin (28/2) malam berdampak di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Di daerah itu, puluhan rumah warga terendam. Bahkan, satu unit gudang yang dijadikan rumah sementara terbawa arus hingga hanyut terbawa arus sungai. Hanya saja, hingga Selasa (1/3) siang genangan air akibat hujan sudah mulai surut.

Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kabupaten Inhu, Ergusfian S.Sos ketika dikonfirmasi membenarkan adanya sejumlah wilayah terendam akibat hujan yang terjadi.

"Hujan lebat hingga menggenangi rumah warga terjadi di Kelurahan Pangkalan Kasai Kecamatan Seberida dan Kecamatan Lirik," ujar Ergusfian.

Menurutnya, hujan lebat yang terjadi pada Senin malam hingga Selasa sekitar 05.00 WIB tersebut mengakibatkan anak sungai yakni Sungai Sekuyam di Kelurahan Pangkalan Kasai meluap. Akibatnya, warga yang tinggal di RT 39 , RT 40 dan RT 42 di Kelurahan Pangkalan Kasai terendam.

Sedikitnya puluhan rumah warga di daerah itu terendam. Namun tidak ada warga yang mengungsi akibat luapan Sungai Sekuyam tersebut. Sedangkan satu unit gudang warga yang juga dijadikan rumah sementara hanyut, terjadi di RT 42 Simpang PT KAT Kelurahan Pangkalan Kasai. Dimana rumah tersebut, awalnya tergerus air hujan hingga akhirnya terbawa arus sungai.

Gudang yang dijadikan rumah sementara dengan ukuran 4 x 6 meter terbuat dari kayu itu sambungnya, dihuni oleh Turmuji dan keluarganya. "Kebetulan gudang yang dijadikan rumah itu berada dipinggir sungai. Sehingga ketika hujan dan sungai meluap, rumah warga tersebut terbawa arus," ungkapnya.

Masih katanya, akibat hujan yang terjadi juga merendam pemukiman warga di Kecamatan Lirik. "Hingga siang, banjir yang terjadi sudah mulai surut," tambahnya.

Kepala KPBD Inhu mengimbau warga agar selalu waspada. Karena curah hujan yang tak menentu hingga disertai angin kencang, bisa saja mengancam setiap saat.

Sementara itu Kepala BPBD Riau Edy Afrizal mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan permintaan bantuan peralatan, personel maupun logistik dari kabupaten yang saat ini terjadi bencana banjir. Namun demikian, jika sewaktu-waktu diminta pihaknya siap mengirimkan bantuan.

"Sampai saat ini belum ada permintaan bantuan. Kemungkinan masih bisa ditangani oleh pemerintah setempat. Namun jika diminta, kami siap mengirimkan bantuan, karena semuanya sudah stand by," katanya.

Dijelaskan Edy Afrizal, dari laporan yang pihaknya terima, untuk banjir di Inhu saat ini sudah mulai surut. Namun demikian, pihak BPBD setempat bersama unsur terkait lainnya tetap melakukan patroli dan melakukan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada.

Baca Juga:  Selama Mei, BPBD Tangani 20 Kebakaran

"Meskipun sudah mulai surut, namun masyarakat tetap diminta waspada. Petugas di lapangan juga tetap melakukan patroli," ujarnya

60 Rumah Terendam di Bathin Solapan
Hujan deras juga terjadi di Kota Duri. Terutama di wilayah Kecamatan Mandau dan Bathin Solapan Bengkalis, Selasa (1/3) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Dampaknya puluhan rumah dan jalan terendam banjir. Bahkan  ada 60 rumah di Perumnas Tahap 3, tepatnya Desa Balai Makam, Kecamatan Bathin Solapan dan Jalan Stadion menuju Perumahan Bumi Hijau, Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau teredam banjir dan membuat akses menuju perumahan maupun sebaliknya terputus. Kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa melewati jalan tersebut, karena luapan air sangat tinggi dan arus yang deras.

Supra Wirto, salah seorang warga di Perumahan Bumi Hijau menyebutkan, hujan yang mengguyur perumahan cukup deras dan air  hujan yang menggenangi jalan menuju ke perumahan juga sangat deras dan tinggi. Ini yang membuat kendaraan roda 2 maupun roda 4 tidak bisa lewat.

"Ya, kondisi jalan juga sudah runtuh hampir separuh jalan karena banjir sebelumnya. Ini ditakutkan sekarang sudah lunak karena luapan air yang begitu besar, makanya kendaraan tidak bisa lewat karena ditakuti nanti malam ambruk,"  ujar Supra.

Menurutnya, ini disebabkan drainase di perumahan Bumi Hijau memang baru dibuat oleh Dinas PUPR Bengkalis, namun tidak berfungsi karena air tidak ada lewat di sana sama saja dengan tidak. Kalau sudah begini warga Perumahan Bumi Hijau tidak bisa melakukan aktivitas bekerja karena kondisi jalan memang tidak bisa dilalui karena banjir sangat besar.

"Kami sangat berharap Pemerintah Kecamatan Mandau maupun Kabupaten Bengkalis dapat mencari solusi atas permasalahan banjir di Perumahan Bumi Hijau ini karena setiap kali hujan deras Jalan kami tergenang oleh air," ujarnya.

Sedangkan hujan deras mengguyur sejumlah wilayah berada di Kecamatan Bathin Solapan juga merendam permukiman warga. Salah satu wilayah permukiman warga di Kecamatan Bathin Solapan yang dilanda banjir yaitu di Perumnas Tahap 3 kurang lebih sebanyak 60 rumah terendam air banjir.

Camat Bathin Solapan Aulia Army Effendi didampingi beberapa staf meninjau langsung kelokasi banjir, tepatnya di Perumnas Tahap 3, Desa Balai Makam untuk melihat kondisi warga dan wilayah tersebut.

"Ya, kami mendata ada kurang lebih 60 rumah terparah di Perumnas Tahap 3 tepatnya Desa Balai Makam terendam oleh banjir," kata Camat Bathin Solapan Aulia Army Effendi, Selasa (1/3).

Ditambahkannya, analisa sementara karena tingginya curah hujan dan parit pembuangan air dari simpang padang sampai ke sungai Petani relatif kecil. Kondisinya juga berbelok-belok, tertutup sampah serta sawit liar yang tumbang menyebabkan air melimpah ke Pemukiman warga. (egp/kom/kas/ksm/sol/ted)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – HUJAN deras dengan intensitas tinggi terjadi di sebagian wilayah Riau beberapa hari terakhir. Bahkan beberapa daerah seperti Indragiri Hulu (Inhu) dan Duri (Bengkalis) telah terjadi banjir yang membuat puluhan rumah warga terendam. Masyarakat pun diminta tidak hanya waspada banjir, tapi juga longsor karena berdasarkan pantauan prakirawan BMKG Riau melalui website resmi bmkg.go.id sebagian wilayah Riau masih berpotensi hujan dengan intensitas tinggi. Ini diprediksi terjadi dalam beberapa hari ke depan, disertai petir dan angin kencang.

Update, Selasa (1/3) masih berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang hingga tengah malam. Terjadi di beberapa daerah seperti Kabupaten Kampar, Rokan Hulu (Rohul), Rokan Hilir (Rohil), dan Kuantan Singingi (Kuansing). Kondisi ini dapat meluas di sebagian wilayah Bengkalis, Pelalawan, Siak, dan Pekanbaru.

- Advertisement -

"Kondisi ini diperkirakan masih berlangsung hingga 2 Maret pukul 01.00 WIB," tulis prakirawan BMKG Riau di dalam website tersebut.

Kemudian, peringatan dini cuaca di wilayah Riau pada Rabu (2/3) menunjukkan kewaspadaan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Kondisi ini berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kuansing, Kampar, Pelalawan, Rohul, Kota Dumai, Siak, Bengkalis, dan Kepulauan Meranti pada sore/malam hari. Dilanjutkan pada Kamis (3/3), peringatan dini cuaca di wilayah Riau juga menunjukkan kewaspadaan terhadap hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Kondisi ini berpotensi terjadi di sebagian wilayah Pelalawan, Siak, Kota Dumai, dan Bengkalis yang juga kemungkinan terjadi pada sore/malam hari.

- Advertisement -

Sementara itu Kapolres Kampar AKBP Rido Purba SIK MH melalui Kasat Lantas Polres Kampar AKP Rudy Sudaryono SIK MM mengatakan patroli di daerah rawan longsor ini dilaksanakan karena menurut BMKG diperkirakan curah hujan akan semakin tinggi di awal bulan ini. Hal ini akan memicu terjadinya longsor di wilayah perbukitan atau tebing-tebing curam karena tergerus oleh air hujan.

"Sebagian jalan lintas di wilayah Kabupaten Kampar terletak di daerah tebing curam seperti di daerah Kecamatan XIII Koto Kampar. Mulai dari Rantau Berangin sampai ke perbatasan Sumatera Barat. Jadi hal ini berpotensi mengakibatkan longsor yang bisa menutupi badan jalan dan berujung terjadinya kemacetan lalu lintas," jelas AKP Rudy.

Menurut data Satlantas Polres Kampar, kata AKP Rudy, titik yang paling sering terjadi longsor ada di Jalan Bangkinang-Sumbar Km 64/65 dan Km 81. Selain itu jalan lingkar Bangkinang juga terdapat beberapa titik rawan longsor karena struktur tanahnya yang labil.

"Patroli rawan longsor ini kami laksanakan dua kali setiap hari. Jadi kegiatan ini tidak hanya saat musim hujan. Seperti yang kita ketahui jalur Bangkinang-Sumbar merupakan wilayah yang menjadi langganan longsor saat curah hujan tinggi. Kami juga mengimbau kepada pengendara yang akan melintas di titik-titik rawan longsor terutama jalur yang berada di sekitar tebing curam, agar meningkatkan kewaspadaannya. Jika cuaca dalam keadaan hujan lebat kami anjurkan lebih baik berhenti terlebih dahulu agar keselamatannya tetap terjaga," kata AKP Rudy.

Baca Juga:  Dilantik Senin Pagi, Ini Profil Singkat Muflihun dan Kamsol

Puluhan Rumah Terendam, Satu Gudang Hanyut
Hujan lebat pada Senin (28/2) malam berdampak di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Di daerah itu, puluhan rumah warga terendam. Bahkan, satu unit gudang yang dijadikan rumah sementara terbawa arus hingga hanyut terbawa arus sungai. Hanya saja, hingga Selasa (1/3) siang genangan air akibat hujan sudah mulai surut.

Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kabupaten Inhu, Ergusfian S.Sos ketika dikonfirmasi membenarkan adanya sejumlah wilayah terendam akibat hujan yang terjadi.

"Hujan lebat hingga menggenangi rumah warga terjadi di Kelurahan Pangkalan Kasai Kecamatan Seberida dan Kecamatan Lirik," ujar Ergusfian.

Menurutnya, hujan lebat yang terjadi pada Senin malam hingga Selasa sekitar 05.00 WIB tersebut mengakibatkan anak sungai yakni Sungai Sekuyam di Kelurahan Pangkalan Kasai meluap. Akibatnya, warga yang tinggal di RT 39 , RT 40 dan RT 42 di Kelurahan Pangkalan Kasai terendam.

Sedikitnya puluhan rumah warga di daerah itu terendam. Namun tidak ada warga yang mengungsi akibat luapan Sungai Sekuyam tersebut. Sedangkan satu unit gudang warga yang juga dijadikan rumah sementara hanyut, terjadi di RT 42 Simpang PT KAT Kelurahan Pangkalan Kasai. Dimana rumah tersebut, awalnya tergerus air hujan hingga akhirnya terbawa arus sungai.

Gudang yang dijadikan rumah sementara dengan ukuran 4 x 6 meter terbuat dari kayu itu sambungnya, dihuni oleh Turmuji dan keluarganya. "Kebetulan gudang yang dijadikan rumah itu berada dipinggir sungai. Sehingga ketika hujan dan sungai meluap, rumah warga tersebut terbawa arus," ungkapnya.

Masih katanya, akibat hujan yang terjadi juga merendam pemukiman warga di Kecamatan Lirik. "Hingga siang, banjir yang terjadi sudah mulai surut," tambahnya.

Kepala KPBD Inhu mengimbau warga agar selalu waspada. Karena curah hujan yang tak menentu hingga disertai angin kencang, bisa saja mengancam setiap saat.

Sementara itu Kepala BPBD Riau Edy Afrizal mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan permintaan bantuan peralatan, personel maupun logistik dari kabupaten yang saat ini terjadi bencana banjir. Namun demikian, jika sewaktu-waktu diminta pihaknya siap mengirimkan bantuan.

"Sampai saat ini belum ada permintaan bantuan. Kemungkinan masih bisa ditangani oleh pemerintah setempat. Namun jika diminta, kami siap mengirimkan bantuan, karena semuanya sudah stand by," katanya.

Dijelaskan Edy Afrizal, dari laporan yang pihaknya terima, untuk banjir di Inhu saat ini sudah mulai surut. Namun demikian, pihak BPBD setempat bersama unsur terkait lainnya tetap melakukan patroli dan melakukan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada.

Baca Juga:  Hafiz Quran dan Anak Petugas Covid-19 Diberi Kemudahan

"Meskipun sudah mulai surut, namun masyarakat tetap diminta waspada. Petugas di lapangan juga tetap melakukan patroli," ujarnya

60 Rumah Terendam di Bathin Solapan
Hujan deras juga terjadi di Kota Duri. Terutama di wilayah Kecamatan Mandau dan Bathin Solapan Bengkalis, Selasa (1/3) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Dampaknya puluhan rumah dan jalan terendam banjir. Bahkan  ada 60 rumah di Perumnas Tahap 3, tepatnya Desa Balai Makam, Kecamatan Bathin Solapan dan Jalan Stadion menuju Perumahan Bumi Hijau, Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau teredam banjir dan membuat akses menuju perumahan maupun sebaliknya terputus. Kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa melewati jalan tersebut, karena luapan air sangat tinggi dan arus yang deras.

Supra Wirto, salah seorang warga di Perumahan Bumi Hijau menyebutkan, hujan yang mengguyur perumahan cukup deras dan air  hujan yang menggenangi jalan menuju ke perumahan juga sangat deras dan tinggi. Ini yang membuat kendaraan roda 2 maupun roda 4 tidak bisa lewat.

"Ya, kondisi jalan juga sudah runtuh hampir separuh jalan karena banjir sebelumnya. Ini ditakutkan sekarang sudah lunak karena luapan air yang begitu besar, makanya kendaraan tidak bisa lewat karena ditakuti nanti malam ambruk,"  ujar Supra.

Menurutnya, ini disebabkan drainase di perumahan Bumi Hijau memang baru dibuat oleh Dinas PUPR Bengkalis, namun tidak berfungsi karena air tidak ada lewat di sana sama saja dengan tidak. Kalau sudah begini warga Perumahan Bumi Hijau tidak bisa melakukan aktivitas bekerja karena kondisi jalan memang tidak bisa dilalui karena banjir sangat besar.

"Kami sangat berharap Pemerintah Kecamatan Mandau maupun Kabupaten Bengkalis dapat mencari solusi atas permasalahan banjir di Perumahan Bumi Hijau ini karena setiap kali hujan deras Jalan kami tergenang oleh air," ujarnya.

Sedangkan hujan deras mengguyur sejumlah wilayah berada di Kecamatan Bathin Solapan juga merendam permukiman warga. Salah satu wilayah permukiman warga di Kecamatan Bathin Solapan yang dilanda banjir yaitu di Perumnas Tahap 3 kurang lebih sebanyak 60 rumah terendam air banjir.

Camat Bathin Solapan Aulia Army Effendi didampingi beberapa staf meninjau langsung kelokasi banjir, tepatnya di Perumnas Tahap 3, Desa Balai Makam untuk melihat kondisi warga dan wilayah tersebut.

"Ya, kami mendata ada kurang lebih 60 rumah terparah di Perumnas Tahap 3 tepatnya Desa Balai Makam terendam oleh banjir," kata Camat Bathin Solapan Aulia Army Effendi, Selasa (1/3).

Ditambahkannya, analisa sementara karena tingginya curah hujan dan parit pembuangan air dari simpang padang sampai ke sungai Petani relatif kecil. Kondisinya juga berbelok-belok, tertutup sampah serta sawit liar yang tumbang menyebabkan air melimpah ke Pemukiman warga. (egp/kom/kas/ksm/sol/ted)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari