Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Jika Batuk dan Sesak Nafas, Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri Harus Segera Rawat di RS

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dalam beberapa hari belakangan ini, ada beberapa pasien positif Covid-19 yang masih berusia muda yakni dibawah 30 tahun meninggal dunia. Pasien tersebut ada yang meninggal dunia ketika menjalani isolasi mandiri.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi mengatakan, pasien Covid-19 yang masih berusia muda dan akhirnya meninggal dunia rata-rata diakibatkan terlambatnya penangangan. Pasalnya, awal terkonfirmasi Covid-19 yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri karena tidak bergejala.

"Jadi awalnya isolasi mandiri beberapa hari dirumah, kemudian kondisinya memburuk dan baru dirujuk ke rumah sakit. Namun saat itu kondisi sudah berat dan agak sulit dibantu," kata dr Yovi, Selasa (1/6/2021).

Karena itu, lanjut dr Yovi, masyarakat harus mengenali gejala Covid-19 yang tidak lagi bisa menjalani isolasi mandiri dirumah. Pertama yakni demam berkepanjangan, meskipun sudah diberi obat.

Baca Juga:  Sosok Pemimpin yang Komit dalam Setiap Kebijakan yang Diambil

"Kalau sudah seperti ini harus segera dirawat dirumah sakit. Kemudian batuk yang terus-menerus meksipun sudah minum obat," ujarnya.

Gejala selanjutnya yang membuat pasien Covid-19 tidak bisa isolasi mandiri dirumah yakni sesak nafas. Yang ditandai dengan dada terasa berat saat menarik dan melepas nafas.

"Kalau sudah ada beberapa gejala diatas, berarti harus segera melakukan perawatan dirumah sakit. Tidak bisa isolasi mandiri lagi," ujarnya.

 

Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)

Editor: E Sulaiman

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dalam beberapa hari belakangan ini, ada beberapa pasien positif Covid-19 yang masih berusia muda yakni dibawah 30 tahun meninggal dunia. Pasien tersebut ada yang meninggal dunia ketika menjalani isolasi mandiri.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi mengatakan, pasien Covid-19 yang masih berusia muda dan akhirnya meninggal dunia rata-rata diakibatkan terlambatnya penangangan. Pasalnya, awal terkonfirmasi Covid-19 yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri karena tidak bergejala.

- Advertisement -

"Jadi awalnya isolasi mandiri beberapa hari dirumah, kemudian kondisinya memburuk dan baru dirujuk ke rumah sakit. Namun saat itu kondisi sudah berat dan agak sulit dibantu," kata dr Yovi, Selasa (1/6/2021).

Karena itu, lanjut dr Yovi, masyarakat harus mengenali gejala Covid-19 yang tidak lagi bisa menjalani isolasi mandiri dirumah. Pertama yakni demam berkepanjangan, meskipun sudah diberi obat.

- Advertisement -
Baca Juga:  Sosialisasi Pajak, BKD Undang Pedagang dan BRK

"Kalau sudah seperti ini harus segera dirawat dirumah sakit. Kemudian batuk yang terus-menerus meksipun sudah minum obat," ujarnya.

Gejala selanjutnya yang membuat pasien Covid-19 tidak bisa isolasi mandiri dirumah yakni sesak nafas. Yang ditandai dengan dada terasa berat saat menarik dan melepas nafas.

"Kalau sudah ada beberapa gejala diatas, berarti harus segera melakukan perawatan dirumah sakit. Tidak bisa isolasi mandiri lagi," ujarnya.

 

Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari