Selasa, 8 April 2025
spot_img

Calon Kapolri Idham Azis Nasehati Istrinya: Urus Tiga, Dapur, Sumur, Kasur

JAKARTA(RIAUPOS.CO)- Komisi III DPR terlibat dialog panjang dengan calon Kapolri Komjen Idham Azis dan istrinya, Fitri Handari, serta anak-anaknya di kediaman dinas Idham di Jalan Panglima Polim III, Nomor 7A, Jakarta Selatan, Rabu (30/10).

Masing-masing anggota fraksi yang ada di dalam komisi yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan itu bergantian mewawancarai Idham dan keluarga. Tema pembicaraan lebih kepada soal kehidupan keluarga. Wawancara dilakukan di ruang tengah rumah. Di teras rumah, dipasang televisi yang tersambung kamera dan sound system untuk melihat dan mendengarkan jalannya wawancara.

Ketua Komisi III DPR Herman Herry, misalnya sempat menanyakan kiat kepada Idham dan keluarga menghadapi tantangan ketika nanti menjadi Kapolri yang tentu akan mendapat perhatian masyarakat luas.

Politikus PDI Perjuangan itu mengaku telah mengikuti lima kali fit and proper test Kapolri. Karena itu, dia mengaku tahu betul kehidupan yang resmi dan tidak dari seorang Kapolri. Menurut Herman, semua tergantung karakter masing-masing, tetapi yang pasti keluarganya akan dikerumuni orang banyak.

“Ada yang istri menjadi jenderal bintang empat setengah, ada istri tetap bintang tiga, bapak bintang empat. Sebagai manusia biasa, sepaham-pahamnya, kalau tiap digosok dan dirubungi (dikerumuni, red), perasaaannya main juga. Ada dua hal, memberikan masukan positif mencari simpati istri Kapolri, yang kedua jelekin orang lain,” kata Herman.

Baca Juga:  Langkah Yusril Bikin Bingung Pakar Hukum

Istri Idham, Fitri menjawab, bahwa ketika misalnya nanti sang suami diberi amanat menjadi Kapolri, mereka tetap tidak akan berubah. Fitri menegaskan tidak pernah ikut campur urusan dinas sang suami selama menjadi anggota Polri. Menurut Fitri, sang suami sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) sendiri untuk mengatur kepolisian.

“Saya tidak perlu cawe-cawe dan memang selama ini, sejak suami saya berdinas, saya tidak pernah ikut campur. Urusan dinas silakan dan memang saya tidak juga terlibat dan tidak punya kepentingan di situ untuk membantu itu, tidak ada,” kata Fitri di hadapan para anggota Komisi III DPR. “Hobi saya olahraga pak, biasanya orang olahraga itu lebih sportif. Saya (hobi) lari, diving, alhamdulillah saya sehat dan kami juga positif terus,” lanjut Fitri.

Idham Aziz pun menambahkan jawaban sang istri. Jenderal bintang tiga itu menegaskan bahwa sudah memberikan nasihat kepada sang istri untuk mengurus tiga ’ur’ saja. Yakni dapur, sumur, kasur. “Saya bilang begitu, yang pertama itu. Yang kedua, samping kiri belakang satu langkah. Itu fisolofinya. Kalau kamu melebihi seperti yang tadi dibilang Bapak (Herman) itu bintang empat atau bintang lima, lama-lama kamu menjadi bintang tujuh, obat sakit kepala,” katanya.

Baca Juga:  Golkar Siak Usulkan Dua Nama untuk Cabup/Cawabup

Idham menegaskan bahwa akan memutus mata rantai untuk hal-hal yang seperti disampaikan Herman tersebut. Dia menegaskan, bahwa kalau ada keluarganya di mana pun melakukan kesalahan, silakan ditangkap. “Saya betul-betul tegas untuk itu. Bapak bisa cari track record saya, dan saya tidak akan begitu. Percayalah pak, untuk urusan-urusan begini, saya tegak lurus,” jelasnya.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu menceritakan bahwa anaknya pernah ditilang karena melanggar lalu lintas. Idham tidak membela, justru menyarankan agar proses hukum ditegakkan. “Mohon maaf, anak saya ini pernah dia ditilang. Tangkap, proses, saya bilang. Saya hanya ingin menunjukkan kau bukan anak siapa, tetapi kau harus taat aturan main,” kata Idham.

Dia pun memastikan kalau dipercaya menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara, tidak akan menerima anggota Polri di rumah dinas Kapolri, di Jalan Pattimura, Jakarta Selatan.

“Kalau nanti saya diberi amanat yang hanya 14 bulan, saya tidak pernah akan menerima anggota di Patimura. Kalau ada urusan di kantor saja, kalau ada urusan kau WA saja, sama saja. Karena yang menghadap itu cuma tiga; minta jabatan, mempertahankan jabatan, atau minta sekolah,” kata Idham.

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

JAKARTA(RIAUPOS.CO)- Komisi III DPR terlibat dialog panjang dengan calon Kapolri Komjen Idham Azis dan istrinya, Fitri Handari, serta anak-anaknya di kediaman dinas Idham di Jalan Panglima Polim III, Nomor 7A, Jakarta Selatan, Rabu (30/10).

Masing-masing anggota fraksi yang ada di dalam komisi yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan itu bergantian mewawancarai Idham dan keluarga. Tema pembicaraan lebih kepada soal kehidupan keluarga. Wawancara dilakukan di ruang tengah rumah. Di teras rumah, dipasang televisi yang tersambung kamera dan sound system untuk melihat dan mendengarkan jalannya wawancara.

Ketua Komisi III DPR Herman Herry, misalnya sempat menanyakan kiat kepada Idham dan keluarga menghadapi tantangan ketika nanti menjadi Kapolri yang tentu akan mendapat perhatian masyarakat luas.

Politikus PDI Perjuangan itu mengaku telah mengikuti lima kali fit and proper test Kapolri. Karena itu, dia mengaku tahu betul kehidupan yang resmi dan tidak dari seorang Kapolri. Menurut Herman, semua tergantung karakter masing-masing, tetapi yang pasti keluarganya akan dikerumuni orang banyak.

“Ada yang istri menjadi jenderal bintang empat setengah, ada istri tetap bintang tiga, bapak bintang empat. Sebagai manusia biasa, sepaham-pahamnya, kalau tiap digosok dan dirubungi (dikerumuni, red), perasaaannya main juga. Ada dua hal, memberikan masukan positif mencari simpati istri Kapolri, yang kedua jelekin orang lain,” kata Herman.

Baca Juga:  KPU di Riau Mulai Distribusikan Logistik Pemilu

Istri Idham, Fitri menjawab, bahwa ketika misalnya nanti sang suami diberi amanat menjadi Kapolri, mereka tetap tidak akan berubah. Fitri menegaskan tidak pernah ikut campur urusan dinas sang suami selama menjadi anggota Polri. Menurut Fitri, sang suami sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) sendiri untuk mengatur kepolisian.

“Saya tidak perlu cawe-cawe dan memang selama ini, sejak suami saya berdinas, saya tidak pernah ikut campur. Urusan dinas silakan dan memang saya tidak juga terlibat dan tidak punya kepentingan di situ untuk membantu itu, tidak ada,” kata Fitri di hadapan para anggota Komisi III DPR. “Hobi saya olahraga pak, biasanya orang olahraga itu lebih sportif. Saya (hobi) lari, diving, alhamdulillah saya sehat dan kami juga positif terus,” lanjut Fitri.

Idham Aziz pun menambahkan jawaban sang istri. Jenderal bintang tiga itu menegaskan bahwa sudah memberikan nasihat kepada sang istri untuk mengurus tiga ’ur’ saja. Yakni dapur, sumur, kasur. “Saya bilang begitu, yang pertama itu. Yang kedua, samping kiri belakang satu langkah. Itu fisolofinya. Kalau kamu melebihi seperti yang tadi dibilang Bapak (Herman) itu bintang empat atau bintang lima, lama-lama kamu menjadi bintang tujuh, obat sakit kepala,” katanya.

Baca Juga:  PSU Inhu Disaksikan Langsung Ketua Bawaslu RI

Idham menegaskan bahwa akan memutus mata rantai untuk hal-hal yang seperti disampaikan Herman tersebut. Dia menegaskan, bahwa kalau ada keluarganya di mana pun melakukan kesalahan, silakan ditangkap. “Saya betul-betul tegas untuk itu. Bapak bisa cari track record saya, dan saya tidak akan begitu. Percayalah pak, untuk urusan-urusan begini, saya tegak lurus,” jelasnya.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu menceritakan bahwa anaknya pernah ditilang karena melanggar lalu lintas. Idham tidak membela, justru menyarankan agar proses hukum ditegakkan. “Mohon maaf, anak saya ini pernah dia ditilang. Tangkap, proses, saya bilang. Saya hanya ingin menunjukkan kau bukan anak siapa, tetapi kau harus taat aturan main,” kata Idham.

Dia pun memastikan kalau dipercaya menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara, tidak akan menerima anggota Polri di rumah dinas Kapolri, di Jalan Pattimura, Jakarta Selatan.

“Kalau nanti saya diberi amanat yang hanya 14 bulan, saya tidak pernah akan menerima anggota di Patimura. Kalau ada urusan di kantor saja, kalau ada urusan kau WA saja, sama saja. Karena yang menghadap itu cuma tiga; minta jabatan, mempertahankan jabatan, atau minta sekolah,” kata Idham.

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Calon Kapolri Idham Azis Nasehati Istrinya: Urus Tiga, Dapur, Sumur, Kasur

JAKARTA(RIAUPOS.CO)- Komisi III DPR terlibat dialog panjang dengan calon Kapolri Komjen Idham Azis dan istrinya, Fitri Handari, serta anak-anaknya di kediaman dinas Idham di Jalan Panglima Polim III, Nomor 7A, Jakarta Selatan, Rabu (30/10).

Masing-masing anggota fraksi yang ada di dalam komisi yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan itu bergantian mewawancarai Idham dan keluarga. Tema pembicaraan lebih kepada soal kehidupan keluarga. Wawancara dilakukan di ruang tengah rumah. Di teras rumah, dipasang televisi yang tersambung kamera dan sound system untuk melihat dan mendengarkan jalannya wawancara.

Ketua Komisi III DPR Herman Herry, misalnya sempat menanyakan kiat kepada Idham dan keluarga menghadapi tantangan ketika nanti menjadi Kapolri yang tentu akan mendapat perhatian masyarakat luas.

Politikus PDI Perjuangan itu mengaku telah mengikuti lima kali fit and proper test Kapolri. Karena itu, dia mengaku tahu betul kehidupan yang resmi dan tidak dari seorang Kapolri. Menurut Herman, semua tergantung karakter masing-masing, tetapi yang pasti keluarganya akan dikerumuni orang banyak.

“Ada yang istri menjadi jenderal bintang empat setengah, ada istri tetap bintang tiga, bapak bintang empat. Sebagai manusia biasa, sepaham-pahamnya, kalau tiap digosok dan dirubungi (dikerumuni, red), perasaaannya main juga. Ada dua hal, memberikan masukan positif mencari simpati istri Kapolri, yang kedua jelekin orang lain,” kata Herman.

Baca Juga:  Golkar Riau Minta Segera Terbitkan SK Paslon di 3 Daerah

Istri Idham, Fitri menjawab, bahwa ketika misalnya nanti sang suami diberi amanat menjadi Kapolri, mereka tetap tidak akan berubah. Fitri menegaskan tidak pernah ikut campur urusan dinas sang suami selama menjadi anggota Polri. Menurut Fitri, sang suami sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) sendiri untuk mengatur kepolisian.

“Saya tidak perlu cawe-cawe dan memang selama ini, sejak suami saya berdinas, saya tidak pernah ikut campur. Urusan dinas silakan dan memang saya tidak juga terlibat dan tidak punya kepentingan di situ untuk membantu itu, tidak ada,” kata Fitri di hadapan para anggota Komisi III DPR. “Hobi saya olahraga pak, biasanya orang olahraga itu lebih sportif. Saya (hobi) lari, diving, alhamdulillah saya sehat dan kami juga positif terus,” lanjut Fitri.

Idham Aziz pun menambahkan jawaban sang istri. Jenderal bintang tiga itu menegaskan bahwa sudah memberikan nasihat kepada sang istri untuk mengurus tiga ’ur’ saja. Yakni dapur, sumur, kasur. “Saya bilang begitu, yang pertama itu. Yang kedua, samping kiri belakang satu langkah. Itu fisolofinya. Kalau kamu melebihi seperti yang tadi dibilang Bapak (Herman) itu bintang empat atau bintang lima, lama-lama kamu menjadi bintang tujuh, obat sakit kepala,” katanya.

Baca Juga:  Kadis dan 5 Kades Dituntut Lima Bulan Penjara

Idham menegaskan bahwa akan memutus mata rantai untuk hal-hal yang seperti disampaikan Herman tersebut. Dia menegaskan, bahwa kalau ada keluarganya di mana pun melakukan kesalahan, silakan ditangkap. “Saya betul-betul tegas untuk itu. Bapak bisa cari track record saya, dan saya tidak akan begitu. Percayalah pak, untuk urusan-urusan begini, saya tegak lurus,” jelasnya.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu menceritakan bahwa anaknya pernah ditilang karena melanggar lalu lintas. Idham tidak membela, justru menyarankan agar proses hukum ditegakkan. “Mohon maaf, anak saya ini pernah dia ditilang. Tangkap, proses, saya bilang. Saya hanya ingin menunjukkan kau bukan anak siapa, tetapi kau harus taat aturan main,” kata Idham.

Dia pun memastikan kalau dipercaya menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara, tidak akan menerima anggota Polri di rumah dinas Kapolri, di Jalan Pattimura, Jakarta Selatan.

“Kalau nanti saya diberi amanat yang hanya 14 bulan, saya tidak pernah akan menerima anggota di Patimura. Kalau ada urusan di kantor saja, kalau ada urusan kau WA saja, sama saja. Karena yang menghadap itu cuma tiga; minta jabatan, mempertahankan jabatan, atau minta sekolah,” kata Idham.

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

JAKARTA(RIAUPOS.CO)- Komisi III DPR terlibat dialog panjang dengan calon Kapolri Komjen Idham Azis dan istrinya, Fitri Handari, serta anak-anaknya di kediaman dinas Idham di Jalan Panglima Polim III, Nomor 7A, Jakarta Selatan, Rabu (30/10).

Masing-masing anggota fraksi yang ada di dalam komisi yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan itu bergantian mewawancarai Idham dan keluarga. Tema pembicaraan lebih kepada soal kehidupan keluarga. Wawancara dilakukan di ruang tengah rumah. Di teras rumah, dipasang televisi yang tersambung kamera dan sound system untuk melihat dan mendengarkan jalannya wawancara.

Ketua Komisi III DPR Herman Herry, misalnya sempat menanyakan kiat kepada Idham dan keluarga menghadapi tantangan ketika nanti menjadi Kapolri yang tentu akan mendapat perhatian masyarakat luas.

Politikus PDI Perjuangan itu mengaku telah mengikuti lima kali fit and proper test Kapolri. Karena itu, dia mengaku tahu betul kehidupan yang resmi dan tidak dari seorang Kapolri. Menurut Herman, semua tergantung karakter masing-masing, tetapi yang pasti keluarganya akan dikerumuni orang banyak.

“Ada yang istri menjadi jenderal bintang empat setengah, ada istri tetap bintang tiga, bapak bintang empat. Sebagai manusia biasa, sepaham-pahamnya, kalau tiap digosok dan dirubungi (dikerumuni, red), perasaaannya main juga. Ada dua hal, memberikan masukan positif mencari simpati istri Kapolri, yang kedua jelekin orang lain,” kata Herman.

Baca Juga:  Makin Mantap, UQ Sukriansyah Mendaftar di PDI Perjuangan

Istri Idham, Fitri menjawab, bahwa ketika misalnya nanti sang suami diberi amanat menjadi Kapolri, mereka tetap tidak akan berubah. Fitri menegaskan tidak pernah ikut campur urusan dinas sang suami selama menjadi anggota Polri. Menurut Fitri, sang suami sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) sendiri untuk mengatur kepolisian.

“Saya tidak perlu cawe-cawe dan memang selama ini, sejak suami saya berdinas, saya tidak pernah ikut campur. Urusan dinas silakan dan memang saya tidak juga terlibat dan tidak punya kepentingan di situ untuk membantu itu, tidak ada,” kata Fitri di hadapan para anggota Komisi III DPR. “Hobi saya olahraga pak, biasanya orang olahraga itu lebih sportif. Saya (hobi) lari, diving, alhamdulillah saya sehat dan kami juga positif terus,” lanjut Fitri.

Idham Aziz pun menambahkan jawaban sang istri. Jenderal bintang tiga itu menegaskan bahwa sudah memberikan nasihat kepada sang istri untuk mengurus tiga ’ur’ saja. Yakni dapur, sumur, kasur. “Saya bilang begitu, yang pertama itu. Yang kedua, samping kiri belakang satu langkah. Itu fisolofinya. Kalau kamu melebihi seperti yang tadi dibilang Bapak (Herman) itu bintang empat atau bintang lima, lama-lama kamu menjadi bintang tujuh, obat sakit kepala,” katanya.

Baca Juga:  Golkar Riau Minta Segera Terbitkan SK Paslon di 3 Daerah

Idham menegaskan bahwa akan memutus mata rantai untuk hal-hal yang seperti disampaikan Herman tersebut. Dia menegaskan, bahwa kalau ada keluarganya di mana pun melakukan kesalahan, silakan ditangkap. “Saya betul-betul tegas untuk itu. Bapak bisa cari track record saya, dan saya tidak akan begitu. Percayalah pak, untuk urusan-urusan begini, saya tegak lurus,” jelasnya.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu menceritakan bahwa anaknya pernah ditilang karena melanggar lalu lintas. Idham tidak membela, justru menyarankan agar proses hukum ditegakkan. “Mohon maaf, anak saya ini pernah dia ditilang. Tangkap, proses, saya bilang. Saya hanya ingin menunjukkan kau bukan anak siapa, tetapi kau harus taat aturan main,” kata Idham.

Dia pun memastikan kalau dipercaya menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara, tidak akan menerima anggota Polri di rumah dinas Kapolri, di Jalan Pattimura, Jakarta Selatan.

“Kalau nanti saya diberi amanat yang hanya 14 bulan, saya tidak pernah akan menerima anggota di Patimura. Kalau ada urusan di kantor saja, kalau ada urusan kau WA saja, sama saja. Karena yang menghadap itu cuma tiga; minta jabatan, mempertahankan jabatan, atau minta sekolah,” kata Idham.

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari