Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Prabowo Berpeluang Maju di Pilpres 2024

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tahun ini, Partai Gerindra akan menggelar kongres. Muncul aspirasi 34 DPD Partai Gerindra yang menginginkan Prabowo Subianto menjadi ketua umum lagi periode 2020-2025.

Bahkan, potensi Gerindra kembali mengusung Prabowo sebagai capres 2024 pun kembali menguat. Hal itu terungkap dari hasil riset Lembaga Survey dan Polling Indonesia (SPIN).

SPIN melakukan jejak pendapat berkenaan dengan potensi dan peluang Prabowo jika maju lagi di Pemilu 2024 nanti. Survei dilakukan pada 14-21 Juni 2020 dengan metode wawancara tatap muka pada 1.100 responden berusia 17 tahun dan memenuhi syarat sebagai pemilih, yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Metode yang digunakan adalah multistage random sampling, margin of error 2,83 persen dan  tingkat kepercayaan 95 persen. Fokus survei SPIN berpusat pada pertanyaan tertutup (disertai katagori jawaban nama dan gambar kandidat) kepada responden soal siapa yang akan dipilih sebagai presiden jika Pemilu digelar hari ini.

Hasilnya, Prabowo Subianto muncul sebagai juara dengan perolehan elektabilitas 15,2 persen, disusul Anies Baswedan 12,6 persen, Ganjar Pranowo 10,8 persen, Sandiaga Uno 9,5 persen, Ridwan Kamil, 8,1 persen, dan Khofifah Indar Parawansa 6,2 persen.

Baca Juga:  Bermimpi Bangun Pabrik Ban di Kuansing

Sementara, AHY 5,9 persen, Airlangga Hartarto 4,7 persen, Tri Rismaharini 3,6 persen, Erick Thohir, 3,0 persen, Gatot Nurmantyo 2,3 persen, Puan Maharani 1,1 persen dan yang menjawab tidak tahu sebesar 17 persen.

Sebelumnya ada kekhawatiran bahwa pemilih Prabowo akan meninggalkannya saat memutuskan bergabung dalam Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Survei SPIN menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan.

"Ada 56 persen responden beragama muslim yang disurvei tetap memilih Prabowo Subianto, dibandingkan sisanya yang undecided voters," katanya.

Sementara, survei SPIN juga menemukan  adanya migrasi pemilih Jokowi yang akan memilih Prabowo jika pemilu dilakukan hari ini sebesar 10,4 persen, Ganjar Pranowo 9,1 persen, Airlangga Hartarto 7,3 persen, Ridwan Kamil 6 persen, Tri Rismaharini 5,9 persen, Khofifah Indar Parawansa 4,2 persen, Sandiaga Uno 3,3 persen. dan yang belum menjawab sebanyak 53,8 persen.

Kesimpulan dari Survei SPIN ini menunjukkan bahwa pertama, Prabowo Subianto tetap ada di hati masyarakat. Pilihan masuk dalam pemerintahan Jokowi menuai respek publik pasca pilpres 2019.

Baca Juga:  Ketua MPR Yakin Pemerintah Bisa Atasi Krisis

Ditunjang dengan kinerjanya yang mumpuni sebagai Menteri Pertahanan, bisa dikatakan bahwa mantan Danjen Koppasus ini dianggap layak untuk maju kembali sebagai capres di pemilu yang akan datang (2024).

"Fakta bahwa bertenggernya Prabowo dipuncak elektabilitas menunjukan bahwa faktor usia bukan halangan seseorang untuk ikut berkompetisi di pemilihan umum," ungkapnya.

Kedua, tidak ada pengaruh signifikan jika Prabowo tidak lagi disupport oleh kelompok muslim yang dulu mendukungnya di Pilpres 2019. Pemilih di Indonesia di 2024 akan lebih cair dari pemilu sebelumnya, karena kaum milenial akan lebih mendominasi data pemilih.

Memang pemilih muslim adalah mayoritas, tetapi fakta menunjukkan bahwa pada kontestasi pemilu semua kandidat masing-masing juga akan didukung oleh para ulama.

"Pengalaman dari Pilpres sebelumnya, komunitas pemilih muslim tidak pernah terkonsentrasi pada satu pasangan kandidat saja, tetapi pada semua pasangan calon," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tahun ini, Partai Gerindra akan menggelar kongres. Muncul aspirasi 34 DPD Partai Gerindra yang menginginkan Prabowo Subianto menjadi ketua umum lagi periode 2020-2025.

Bahkan, potensi Gerindra kembali mengusung Prabowo sebagai capres 2024 pun kembali menguat. Hal itu terungkap dari hasil riset Lembaga Survey dan Polling Indonesia (SPIN).

- Advertisement -

SPIN melakukan jejak pendapat berkenaan dengan potensi dan peluang Prabowo jika maju lagi di Pemilu 2024 nanti. Survei dilakukan pada 14-21 Juni 2020 dengan metode wawancara tatap muka pada 1.100 responden berusia 17 tahun dan memenuhi syarat sebagai pemilih, yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Metode yang digunakan adalah multistage random sampling, margin of error 2,83 persen dan  tingkat kepercayaan 95 persen. Fokus survei SPIN berpusat pada pertanyaan tertutup (disertai katagori jawaban nama dan gambar kandidat) kepada responden soal siapa yang akan dipilih sebagai presiden jika Pemilu digelar hari ini.

- Advertisement -

Hasilnya, Prabowo Subianto muncul sebagai juara dengan perolehan elektabilitas 15,2 persen, disusul Anies Baswedan 12,6 persen, Ganjar Pranowo 10,8 persen, Sandiaga Uno 9,5 persen, Ridwan Kamil, 8,1 persen, dan Khofifah Indar Parawansa 6,2 persen.

Baca Juga:  Internal PDIP Memanas, Ganjar Dianggap Terlalu Laju

Sementara, AHY 5,9 persen, Airlangga Hartarto 4,7 persen, Tri Rismaharini 3,6 persen, Erick Thohir, 3,0 persen, Gatot Nurmantyo 2,3 persen, Puan Maharani 1,1 persen dan yang menjawab tidak tahu sebesar 17 persen.

Sebelumnya ada kekhawatiran bahwa pemilih Prabowo akan meninggalkannya saat memutuskan bergabung dalam Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Survei SPIN menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan.

"Ada 56 persen responden beragama muslim yang disurvei tetap memilih Prabowo Subianto, dibandingkan sisanya yang undecided voters," katanya.

Sementara, survei SPIN juga menemukan  adanya migrasi pemilih Jokowi yang akan memilih Prabowo jika pemilu dilakukan hari ini sebesar 10,4 persen, Ganjar Pranowo 9,1 persen, Airlangga Hartarto 7,3 persen, Ridwan Kamil 6 persen, Tri Rismaharini 5,9 persen, Khofifah Indar Parawansa 4,2 persen, Sandiaga Uno 3,3 persen. dan yang belum menjawab sebanyak 53,8 persen.

Kesimpulan dari Survei SPIN ini menunjukkan bahwa pertama, Prabowo Subianto tetap ada di hati masyarakat. Pilihan masuk dalam pemerintahan Jokowi menuai respek publik pasca pilpres 2019.

Baca Juga:  Bermimpi Bangun Pabrik Ban di Kuansing

Ditunjang dengan kinerjanya yang mumpuni sebagai Menteri Pertahanan, bisa dikatakan bahwa mantan Danjen Koppasus ini dianggap layak untuk maju kembali sebagai capres di pemilu yang akan datang (2024).

"Fakta bahwa bertenggernya Prabowo dipuncak elektabilitas menunjukan bahwa faktor usia bukan halangan seseorang untuk ikut berkompetisi di pemilihan umum," ungkapnya.

Kedua, tidak ada pengaruh signifikan jika Prabowo tidak lagi disupport oleh kelompok muslim yang dulu mendukungnya di Pilpres 2019. Pemilih di Indonesia di 2024 akan lebih cair dari pemilu sebelumnya, karena kaum milenial akan lebih mendominasi data pemilih.

Memang pemilih muslim adalah mayoritas, tetapi fakta menunjukkan bahwa pada kontestasi pemilu semua kandidat masing-masing juga akan didukung oleh para ulama.

"Pengalaman dari Pilpres sebelumnya, komunitas pemilih muslim tidak pernah terkonsentrasi pada satu pasangan kandidat saja, tetapi pada semua pasangan calon," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari