Kamis, 23 Oktober 2025
spot_img

Jika PKB Diusik Cak Imin Isyaratkan Perang

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Isu perombakan kabinet Indonesia Maju belakangan ini menjadi perbincangan hangat. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku sempat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali beberapa waktu lalu, tetapi tidak pernah membicarakan terkait reshuffle kabinet.

"Sampai dengan hari ini belum ada tanda-tanda reshuffle. Saya juga heran banyak yang nanyak reshuffle, kelihatannya belum ada tanda-tanda," kata Cak Imin di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3).

Meski demikian, apabila benar terjadi reshuffle kabinet, Cak Imin berharap posisi PKB di kabinet tidak diganggu. Menurutnya, jika PKB diganggu dia mengisyaratkan akan terjadi perang di internal koalisi pemerintah seperti Rusia-Ukraina di Eropa.

Baca Juga:  Desak PBB Kirim Pasukan Perdamaian

"Yang penting jangan ganggu posisi PKB. Rombak kabinet silakan, asal enggak ganggu PKB. Kalau ganggu PKB, bisa seperti Ukraina lawan Rusia nanti," tegas Cak Imin.

Wakil Ketua DPR RI ini menambahkan, pihaknya juga tidak mempermasalahkan, jika PAN akan mendapatkan jatah koalisi di kabinet. Tapi, kursi jatah menteri PKB tidak bisa diubah.

"Silakan masuk, tapi jangan ganggu PKB," kata Cak Imin.

Namun, Cak Imin tetap menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi yang memiliki hak prerogatif untuk melakukan perombakan kabinet. Dia tak mempermasalahkan, jika Kepala Negara ingin mengevaluasi jajaran menteri dalam memperbaiki kinerja pemerintah.

"Terserah presiden. Setiap saat memang harus ada evaluasi, terutama menghadapi ancaman perang dan juga recovery pasca pandemi. Saya kira semua kementerian," tegas Cak Imin.

Baca Juga:  Agung Nugroho Gelar Roadshow ke DPC Demokrat Bengkalis

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Isu perombakan kabinet Indonesia Maju belakangan ini menjadi perbincangan hangat. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku sempat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali beberapa waktu lalu, tetapi tidak pernah membicarakan terkait reshuffle kabinet.

"Sampai dengan hari ini belum ada tanda-tanda reshuffle. Saya juga heran banyak yang nanyak reshuffle, kelihatannya belum ada tanda-tanda," kata Cak Imin di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3).

Meski demikian, apabila benar terjadi reshuffle kabinet, Cak Imin berharap posisi PKB di kabinet tidak diganggu. Menurutnya, jika PKB diganggu dia mengisyaratkan akan terjadi perang di internal koalisi pemerintah seperti Rusia-Ukraina di Eropa.

Baca Juga:  Desak PBB Kirim Pasukan Perdamaian

"Yang penting jangan ganggu posisi PKB. Rombak kabinet silakan, asal enggak ganggu PKB. Kalau ganggu PKB, bisa seperti Ukraina lawan Rusia nanti," tegas Cak Imin.

Wakil Ketua DPR RI ini menambahkan, pihaknya juga tidak mempermasalahkan, jika PAN akan mendapatkan jatah koalisi di kabinet. Tapi, kursi jatah menteri PKB tidak bisa diubah.

- Advertisement -

"Silakan masuk, tapi jangan ganggu PKB," kata Cak Imin.

Namun, Cak Imin tetap menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi yang memiliki hak prerogatif untuk melakukan perombakan kabinet. Dia tak mempermasalahkan, jika Kepala Negara ingin mengevaluasi jajaran menteri dalam memperbaiki kinerja pemerintah.

- Advertisement -

"Terserah presiden. Setiap saat memang harus ada evaluasi, terutama menghadapi ancaman perang dan juga recovery pasca pandemi. Saya kira semua kementerian," tegas Cak Imin.

Baca Juga:  Gugatan Hukum Pelaku KLB PD Ditolak Lagi

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Isu perombakan kabinet Indonesia Maju belakangan ini menjadi perbincangan hangat. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku sempat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali beberapa waktu lalu, tetapi tidak pernah membicarakan terkait reshuffle kabinet.

"Sampai dengan hari ini belum ada tanda-tanda reshuffle. Saya juga heran banyak yang nanyak reshuffle, kelihatannya belum ada tanda-tanda," kata Cak Imin di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3).

Meski demikian, apabila benar terjadi reshuffle kabinet, Cak Imin berharap posisi PKB di kabinet tidak diganggu. Menurutnya, jika PKB diganggu dia mengisyaratkan akan terjadi perang di internal koalisi pemerintah seperti Rusia-Ukraina di Eropa.

Baca Juga:  Ketua Fraksi Golkar DPRD Inhu Diberhentikan

"Yang penting jangan ganggu posisi PKB. Rombak kabinet silakan, asal enggak ganggu PKB. Kalau ganggu PKB, bisa seperti Ukraina lawan Rusia nanti," tegas Cak Imin.

Wakil Ketua DPR RI ini menambahkan, pihaknya juga tidak mempermasalahkan, jika PAN akan mendapatkan jatah koalisi di kabinet. Tapi, kursi jatah menteri PKB tidak bisa diubah.

"Silakan masuk, tapi jangan ganggu PKB," kata Cak Imin.

Namun, Cak Imin tetap menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi yang memiliki hak prerogatif untuk melakukan perombakan kabinet. Dia tak mempermasalahkan, jika Kepala Negara ingin mengevaluasi jajaran menteri dalam memperbaiki kinerja pemerintah.

"Terserah presiden. Setiap saat memang harus ada evaluasi, terutama menghadapi ancaman perang dan juga recovery pasca pandemi. Saya kira semua kementerian," tegas Cak Imin.

Baca Juga:  Prabowo Dinilai Jaga Tata Krama Politik

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari