Minggu, 7 Juli 2024

Sinyal Jokowi Dukung Ganjar

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pernyataan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Kerja Nasional (rakernas) ke V Projo di Magelang, Jawa Tengah, memunculkan interpretasi. Hal itu dipandang sebagai sinyal dukungan Jokowi kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga hadir dalam forum itu.

Seperti diketahui, Jokowi meminta Projo untuk tidak terburu-buru menentukan sikap politik. "Urusan politik ojo kesusu sik. Jangan tergesa-gesa, meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini," kata Jokowi dalam sambutan rakernas V Projo, Sabtu (21/5).

- Advertisement -

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menilai, kalimat ‘mungkin yang kita dukung hadir disini’ itu mengarah kepada Ganjar Pranowo. Sebab, nama Ganjar merupakan sosok dengan elektabilitas tinggi yang hadir dalam rakernas tersebut. "Saya lebih melihat ini awal mula bahwa bahasa simbol yang kuat, katakanlah ini arah dukungan ke arah Pak Ganjar," ujar Yunarto kemarin (22/5).

Baca Juga:  Bobby Temui Waketum Gerindra, Singgung Pesan Jokowi

Jika prediksi itu benar, Yunarto menilai hal itu menjadi keuntungan tersendiri. Sebab yang bersangkutan akan memiliki keuntungan secara pemilih maupun kekuatan partai. Terlebih jika Jokowi memiliki rapor yang bagus di mata masyarakat hingga akhir kepemimpinan.

Hal positif lain akan didapat jika Jokowi ikut menggaet dukungan kepada partai koalisinya. "Kalau seperti itu, siapapun yang didukung oleh Jokowi punya kemungkinan besar juga untuk menang," tegasnya. Di sisi lain, terkait pernyataan yang meminta Projo tidak tergesa-gesa, Yunarto menafsirkan sebagai keinginan Jokowi agar stabilitas politiknya tidak terganggu. "Kedua, kalau jagoan kita (Projo) akan maju, ikuti cara saya dan jangan tergesa-gesa," lanjutnya.

- Advertisement -

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menambahkan, statemen Jokowi menunjukkan relasi yang berbeda dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sejauh ini, Megawati dan PDIP condong untuk mengusung Puan Maharani sebagai capres. "Jokowi hari ini terkesan merasa punya kekuasaan sendiri, termasuk menentukan arah dukungan politik," ujarnya.

Baca Juga:  Rocky Gerung: Airlangga Melengkapi Figur Besar di Partai Golkar

Dedi menduga, statemen itu bagian dari bargaining politik Jokowi. Bisa saja, Jokowi sudah merencanakan agenda politik ke depan. "Semisal merencanakan Gibran (Gibran Rakabuming Raka, red) untuk masuk dalam kontestasi di Pilgub Jateng, atau bahkan Jakarta," imbuhnya.

Terpisah, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan statemen Presiden sejalan dengan PDIP.(jpg)

Laporan JPG, Jakarta

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pernyataan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Kerja Nasional (rakernas) ke V Projo di Magelang, Jawa Tengah, memunculkan interpretasi. Hal itu dipandang sebagai sinyal dukungan Jokowi kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga hadir dalam forum itu.

Seperti diketahui, Jokowi meminta Projo untuk tidak terburu-buru menentukan sikap politik. "Urusan politik ojo kesusu sik. Jangan tergesa-gesa, meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini," kata Jokowi dalam sambutan rakernas V Projo, Sabtu (21/5).

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menilai, kalimat ‘mungkin yang kita dukung hadir disini’ itu mengarah kepada Ganjar Pranowo. Sebab, nama Ganjar merupakan sosok dengan elektabilitas tinggi yang hadir dalam rakernas tersebut. "Saya lebih melihat ini awal mula bahwa bahasa simbol yang kuat, katakanlah ini arah dukungan ke arah Pak Ganjar," ujar Yunarto kemarin (22/5).

Baca Juga:  Usulan PAW Enam Anggota DPRD Riau Di Proses

Jika prediksi itu benar, Yunarto menilai hal itu menjadi keuntungan tersendiri. Sebab yang bersangkutan akan memiliki keuntungan secara pemilih maupun kekuatan partai. Terlebih jika Jokowi memiliki rapor yang bagus di mata masyarakat hingga akhir kepemimpinan.

Hal positif lain akan didapat jika Jokowi ikut menggaet dukungan kepada partai koalisinya. "Kalau seperti itu, siapapun yang didukung oleh Jokowi punya kemungkinan besar juga untuk menang," tegasnya. Di sisi lain, terkait pernyataan yang meminta Projo tidak tergesa-gesa, Yunarto menafsirkan sebagai keinginan Jokowi agar stabilitas politiknya tidak terganggu. "Kedua, kalau jagoan kita (Projo) akan maju, ikuti cara saya dan jangan tergesa-gesa," lanjutnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menambahkan, statemen Jokowi menunjukkan relasi yang berbeda dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sejauh ini, Megawati dan PDIP condong untuk mengusung Puan Maharani sebagai capres. "Jokowi hari ini terkesan merasa punya kekuasaan sendiri, termasuk menentukan arah dukungan politik," ujarnya.

Baca Juga:  Anis Matta: Tahun 2022 akan Ada Perubahan Besar, Dimulai dari Politik

Dedi menduga, statemen itu bagian dari bargaining politik Jokowi. Bisa saja, Jokowi sudah merencanakan agenda politik ke depan. "Semisal merencanakan Gibran (Gibran Rakabuming Raka, red) untuk masuk dalam kontestasi di Pilgub Jateng, atau bahkan Jakarta," imbuhnya.

Terpisah, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan statemen Presiden sejalan dengan PDIP.(jpg)

Laporan JPG, Jakarta

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari