Selasa, 8 April 2025
spot_img

PPP Bidik Semua Gubernur di Jawa untuk Diusung Jadi Capres 2024

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengaku partainya sedang melirik gubernur-gubernur di pulau Jawa untuk masuk dalam radar calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

Menurut Arsul, dalam Munas Alim Ulama yang diselenggarakan beberapa waktu lalu, PPP mengundang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Itu tujuannya agar para ulama dan kiai melihat prestasi para kepala daerah tersebut.

"Semua (pertimbangkan lirik gubernur di Pulau Jawa-red), kemarin PPP waktu hari Ahad dan hari Senin melakukan Munas Alim Ulama di Semarang. Munas Alim Ulama pertama di periode ini kami undang gubernur karena memang para kiai itu ingin tahu apa yang sudah dikerjakan oleh para gubernur yang ada di Jawa," ujar Arsul di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/10).

Baca Juga:  DPD PAN Kampar Deklarasikan Dukung Erick Thohir Capres 2024

Namun demikian, Arsul mengaku tidak menutup kemungkinan partai yang dikomandoi oleh Suharso Monoarfa juga melirik menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju yang punya peluang menjadi capres.

"Nanti di Munas Alim Ulama berikutnya tidak tertutup kemungkinan yang kami undang ganti para menteri yang disebut-sebut sebagai calon presiden," katanya.

Wakil Ketua MPR ini menuturkan PPP ingin melibatkan semua unsur termasuk para kiai dan ulama dalam menentukan tokoh yang bakal diusungnya di Pilpres 2024 mendatang.

Menurut Arsul perlunya persetujuan dari ulama dan kiai tersebut, agar partai berlogo Kakbah ini tidak salah langkah dalam menentukan tokoh yang diusungnya di 2024 mendatang.

"Ini bagian dari ikhtiar pendidikan politik terutama di PPP agar kita mengusung itu ada proses demokratisasinya, jadi tidak hanya diputuskan oleh elite partai di Jakarta saja. Pemangku kepentingan di PPP menjadi lebih tahu, jadi siapapun yang diusung itu tidak seperti kita ibarat membeli kucing dalam karung," pungkasnya.

Baca Juga:  Penjaringan Bacakada Usai, DPD Nasdem Rohil Gelar Pleno

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengaku partainya sedang melirik gubernur-gubernur di pulau Jawa untuk masuk dalam radar calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

Menurut Arsul, dalam Munas Alim Ulama yang diselenggarakan beberapa waktu lalu, PPP mengundang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Itu tujuannya agar para ulama dan kiai melihat prestasi para kepala daerah tersebut.

"Semua (pertimbangkan lirik gubernur di Pulau Jawa-red), kemarin PPP waktu hari Ahad dan hari Senin melakukan Munas Alim Ulama di Semarang. Munas Alim Ulama pertama di periode ini kami undang gubernur karena memang para kiai itu ingin tahu apa yang sudah dikerjakan oleh para gubernur yang ada di Jawa," ujar Arsul di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/10).

Baca Juga:  Penjaringan Bacakada Usai, DPD Nasdem Rohil Gelar Pleno

Namun demikian, Arsul mengaku tidak menutup kemungkinan partai yang dikomandoi oleh Suharso Monoarfa juga melirik menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju yang punya peluang menjadi capres.

"Nanti di Munas Alim Ulama berikutnya tidak tertutup kemungkinan yang kami undang ganti para menteri yang disebut-sebut sebagai calon presiden," katanya.

Wakil Ketua MPR ini menuturkan PPP ingin melibatkan semua unsur termasuk para kiai dan ulama dalam menentukan tokoh yang bakal diusungnya di Pilpres 2024 mendatang.

Menurut Arsul perlunya persetujuan dari ulama dan kiai tersebut, agar partai berlogo Kakbah ini tidak salah langkah dalam menentukan tokoh yang diusungnya di 2024 mendatang.

"Ini bagian dari ikhtiar pendidikan politik terutama di PPP agar kita mengusung itu ada proses demokratisasinya, jadi tidak hanya diputuskan oleh elite partai di Jakarta saja. Pemangku kepentingan di PPP menjadi lebih tahu, jadi siapapun yang diusung itu tidak seperti kita ibarat membeli kucing dalam karung," pungkasnya.

Baca Juga:  Bawaslu Riau Laporkan Hasil Pengawasan ke Bawaslu RI

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

PPP Bidik Semua Gubernur di Jawa untuk Diusung Jadi Capres 2024

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengaku partainya sedang melirik gubernur-gubernur di pulau Jawa untuk masuk dalam radar calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

Menurut Arsul, dalam Munas Alim Ulama yang diselenggarakan beberapa waktu lalu, PPP mengundang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Itu tujuannya agar para ulama dan kiai melihat prestasi para kepala daerah tersebut.

"Semua (pertimbangkan lirik gubernur di Pulau Jawa-red), kemarin PPP waktu hari Ahad dan hari Senin melakukan Munas Alim Ulama di Semarang. Munas Alim Ulama pertama di periode ini kami undang gubernur karena memang para kiai itu ingin tahu apa yang sudah dikerjakan oleh para gubernur yang ada di Jawa," ujar Arsul di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/10).

Baca Juga:  Penggunaan Rekap Elektronik di Pilkada 2020 Harus Ada Landasan UU

Namun demikian, Arsul mengaku tidak menutup kemungkinan partai yang dikomandoi oleh Suharso Monoarfa juga melirik menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju yang punya peluang menjadi capres.

"Nanti di Munas Alim Ulama berikutnya tidak tertutup kemungkinan yang kami undang ganti para menteri yang disebut-sebut sebagai calon presiden," katanya.

Wakil Ketua MPR ini menuturkan PPP ingin melibatkan semua unsur termasuk para kiai dan ulama dalam menentukan tokoh yang bakal diusungnya di Pilpres 2024 mendatang.

Menurut Arsul perlunya persetujuan dari ulama dan kiai tersebut, agar partai berlogo Kakbah ini tidak salah langkah dalam menentukan tokoh yang diusungnya di 2024 mendatang.

"Ini bagian dari ikhtiar pendidikan politik terutama di PPP agar kita mengusung itu ada proses demokratisasinya, jadi tidak hanya diputuskan oleh elite partai di Jakarta saja. Pemangku kepentingan di PPP menjadi lebih tahu, jadi siapapun yang diusung itu tidak seperti kita ibarat membeli kucing dalam karung," pungkasnya.

Baca Juga:  Mantan Rektor UHAMKA Meninggal, Ketum Muhammadiyah Berduka

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengaku partainya sedang melirik gubernur-gubernur di pulau Jawa untuk masuk dalam radar calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

Menurut Arsul, dalam Munas Alim Ulama yang diselenggarakan beberapa waktu lalu, PPP mengundang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Itu tujuannya agar para ulama dan kiai melihat prestasi para kepala daerah tersebut.

"Semua (pertimbangkan lirik gubernur di Pulau Jawa-red), kemarin PPP waktu hari Ahad dan hari Senin melakukan Munas Alim Ulama di Semarang. Munas Alim Ulama pertama di periode ini kami undang gubernur karena memang para kiai itu ingin tahu apa yang sudah dikerjakan oleh para gubernur yang ada di Jawa," ujar Arsul di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/10).

Baca Juga:  Komisi VIII Minta Penguatan Peran dan Anggaran BNPB

Namun demikian, Arsul mengaku tidak menutup kemungkinan partai yang dikomandoi oleh Suharso Monoarfa juga melirik menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju yang punya peluang menjadi capres.

"Nanti di Munas Alim Ulama berikutnya tidak tertutup kemungkinan yang kami undang ganti para menteri yang disebut-sebut sebagai calon presiden," katanya.

Wakil Ketua MPR ini menuturkan PPP ingin melibatkan semua unsur termasuk para kiai dan ulama dalam menentukan tokoh yang bakal diusungnya di Pilpres 2024 mendatang.

Menurut Arsul perlunya persetujuan dari ulama dan kiai tersebut, agar partai berlogo Kakbah ini tidak salah langkah dalam menentukan tokoh yang diusungnya di 2024 mendatang.

"Ini bagian dari ikhtiar pendidikan politik terutama di PPP agar kita mengusung itu ada proses demokratisasinya, jadi tidak hanya diputuskan oleh elite partai di Jakarta saja. Pemangku kepentingan di PPP menjadi lebih tahu, jadi siapapun yang diusung itu tidak seperti kita ibarat membeli kucing dalam karung," pungkasnya.

Baca Juga:  MPR Komitmen Jalankan Politik Kebangsaan

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari