Minggu, 7 Juli 2024

Wakil Ketua MPR: Penjajahan di Atas Dunia Harus Dihapuskan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan menyesalkan sikap Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dalam merespon persoalan di Palestina. Pasalnya, Pemerintah Amerika Serikat terkesan mendukung aksi militer Israel yang telah memakan banyak korban jiwa dengan dalih membela diri.

Syarief Hasan menyebutkan, Presiden Joe Biden tidak membuka mata dengan aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh militer Israel terhadap rakyat Palestina.

- Advertisement -

"Harusnya, Amerika Serikat sebagai salah satu negara demokrasi besar di dunia tidak menutup mata terhadap aksi kekerasan Israel yang bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia," kata Syarief Hasan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/5/2021).

Media International menyebutkan, Kongres AS menyebut bahwa Presiden Joe Biden telah menyetujui penjualan senjata berpemandu presisi senilai 735 juta dolar AS kepada Israel di tengah kekerasan yang dilakukan terhadap Palestina. Langkah ini secara tidak langsung mendukung aksi-aksi kekerasaan militer Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Juga:  Putusan DKPP Dinilai Sewenang-wenang

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga menyebutkan, agresi militer yang dilakukan oleh Israel telah membuka borok Israel yang ingin mencaplok wilayah Palestina secara keseluruhan. "Israel yang awalnya pendatang di Tanah Palestina mencaplok wilayah Palestina sejak 1947 hingga sekarang," ungkap Syarief Hasan.

- Advertisement -

Menurut Syarief Hasan, aksi kekerasan militer Israel juga telah membuka mata dunia sehingga memicu demonstrasi di berbagai negara.

"Militer Israel melancarkan serangan tidak hanya ditujukan kepada pasukan Hamas Palestina, tetapi juga kepada anak-anak dan perempuan Palestina yang tidak berdosa," tambahnya.

Bahkan, Israel juga telah menghancurkan Gedung Al-Jalaa yang menjadi kantor dari beberapa media internasional, seperti Al-Jazeera dan The Associated Press. Israel juga telah menghancurkan Kantor Bulan Sabit Merah. Bahkan, Israel juga membombardir Klinik Ar-Rimal, laboratorium pegujian Covid-19 satu-satunya di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Juga:  Menilik Kekuatan Makna Efek Ekor Kuda saat Pertemuan Airlangga-Prabowo

Politisi Partai Demokrat ini juga terus mendorong Pemerintah Indonesia untuk memberikan dukungan kepada rakyat Palestina di kancah Internasional. "Indonesia harus mengambil peran besar dalam mendukung perjuangan Palestina, terkhusus dengan posisi Indonesia sebagai negara demokrasi berpenduduk muslim terbesar di dunia," jelasnya.

Palestina dan Indonesia memiliki hubungan emosional yang sangat kuat sejak dulu. "Palestina adalah satu dari sedikit negara yang paling pertama mengakui perjuangan dan kemerdekaan Indonesia. Sehingga, Indonesia memiliki tanggung jawab moral untuk membantu perjuangan rakyat Palestina," sambubgnya.

Ia juga mengingatkan isi dari Pembukaan UUD NRI 1945 yang dijadikan sebagai panduan dalam bernegara. "Pembukaan UUD NRI 1945 telah menyebutkan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Oleh karena itu, Indonesia harus aktif dalam melaksanakan ketertiban dunia," pungkasnya.

Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Rinaldi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan menyesalkan sikap Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dalam merespon persoalan di Palestina. Pasalnya, Pemerintah Amerika Serikat terkesan mendukung aksi militer Israel yang telah memakan banyak korban jiwa dengan dalih membela diri.

Syarief Hasan menyebutkan, Presiden Joe Biden tidak membuka mata dengan aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh militer Israel terhadap rakyat Palestina.

"Harusnya, Amerika Serikat sebagai salah satu negara demokrasi besar di dunia tidak menutup mata terhadap aksi kekerasan Israel yang bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia," kata Syarief Hasan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/5/2021).

Media International menyebutkan, Kongres AS menyebut bahwa Presiden Joe Biden telah menyetujui penjualan senjata berpemandu presisi senilai 735 juta dolar AS kepada Israel di tengah kekerasan yang dilakukan terhadap Palestina. Langkah ini secara tidak langsung mendukung aksi-aksi kekerasaan militer Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Juga:  Pilihan Parpol Menjadi Oposisi Bukan Buruk

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga menyebutkan, agresi militer yang dilakukan oleh Israel telah membuka borok Israel yang ingin mencaplok wilayah Palestina secara keseluruhan. "Israel yang awalnya pendatang di Tanah Palestina mencaplok wilayah Palestina sejak 1947 hingga sekarang," ungkap Syarief Hasan.

Menurut Syarief Hasan, aksi kekerasan militer Israel juga telah membuka mata dunia sehingga memicu demonstrasi di berbagai negara.

"Militer Israel melancarkan serangan tidak hanya ditujukan kepada pasukan Hamas Palestina, tetapi juga kepada anak-anak dan perempuan Palestina yang tidak berdosa," tambahnya.

Bahkan, Israel juga telah menghancurkan Gedung Al-Jalaa yang menjadi kantor dari beberapa media internasional, seperti Al-Jazeera dan The Associated Press. Israel juga telah menghancurkan Kantor Bulan Sabit Merah. Bahkan, Israel juga membombardir Klinik Ar-Rimal, laboratorium pegujian Covid-19 satu-satunya di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Juga:  Senior Demokrat: Tidak Tepat Libatkan Pihak Eksternal Partai

Politisi Partai Demokrat ini juga terus mendorong Pemerintah Indonesia untuk memberikan dukungan kepada rakyat Palestina di kancah Internasional. "Indonesia harus mengambil peran besar dalam mendukung perjuangan Palestina, terkhusus dengan posisi Indonesia sebagai negara demokrasi berpenduduk muslim terbesar di dunia," jelasnya.

Palestina dan Indonesia memiliki hubungan emosional yang sangat kuat sejak dulu. "Palestina adalah satu dari sedikit negara yang paling pertama mengakui perjuangan dan kemerdekaan Indonesia. Sehingga, Indonesia memiliki tanggung jawab moral untuk membantu perjuangan rakyat Palestina," sambubgnya.

Ia juga mengingatkan isi dari Pembukaan UUD NRI 1945 yang dijadikan sebagai panduan dalam bernegara. "Pembukaan UUD NRI 1945 telah menyebutkan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Oleh karena itu, Indonesia harus aktif dalam melaksanakan ketertiban dunia," pungkasnya.

Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Rinaldi

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari