Selasa, 8 April 2025
spot_img

KPU Adakan Indonesia Election Visit Program

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperkenalkan momen pemilu ke negara-negara sahabat. Kemarin (14/2) KPU mengadakan Indonesia Election Visit Program (IEVP) dengan mengajak para perwakilan sejumlah negara menyaksikan pemungutan suara di berbagai lokasi.

Puluhan warga dari sejumlah negara seperti Filipina, Malaysia, bahkan Slovakia, menjadi peserta. Mereka melihat langsung demokrasi di Indonesia dijalankan.

Pada pukul 07.30 WIB, peserta IEVP mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) 40 di Taman Suropati, Menteng. Salah seorang peserta asal Slovakia, Wanda Ziviecka, kagum dengan TPS tersebut. ’’Biasanya, pemungutan suara dilakukan di gedung. Ini di tempat yang natural. Menyatu dengan alam di sebuah taman,’’ ujarnya.

Delegasi juga diajak berkunjung ke TPS di Lapas Kelas I Cipinang. Mereka melihat secara langsung narapidana juga mendapatkan hak memilih sebagai warga negara.

Baca Juga:  Berjalan Lancar, Ini Hasil PSU Pilkada Inhu

Kakanwil DKI Jakarta Kemenkum HAM Ibnu Chuldun menyebutkan, 2.585 napi memilih di 12 TPS di dalam lapas. ’’Namun, ada beberapa napi kasus korupsi yang tidak bisa memilih karena hak memilihnya dicabut pengadilan,’’ paparnya.

Komisioner KPU Mochammad Afifuddin menyatakan, IEVP merupakan langkah KPU agar masyarakat internasional mengetahui praktik demokrasi di Indonesia. ’’Indonesia kan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia,’’ ungkapnya.

Dia menegaskan, para peserta merupakan penyelenggara pemilu di negara masing-masing. ’’Jadi, bisa saling belajar,’’ terangnya.(idr/c14/bay/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperkenalkan momen pemilu ke negara-negara sahabat. Kemarin (14/2) KPU mengadakan Indonesia Election Visit Program (IEVP) dengan mengajak para perwakilan sejumlah negara menyaksikan pemungutan suara di berbagai lokasi.

Puluhan warga dari sejumlah negara seperti Filipina, Malaysia, bahkan Slovakia, menjadi peserta. Mereka melihat langsung demokrasi di Indonesia dijalankan.

Pada pukul 07.30 WIB, peserta IEVP mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) 40 di Taman Suropati, Menteng. Salah seorang peserta asal Slovakia, Wanda Ziviecka, kagum dengan TPS tersebut. ’’Biasanya, pemungutan suara dilakukan di gedung. Ini di tempat yang natural. Menyatu dengan alam di sebuah taman,’’ ujarnya.

Delegasi juga diajak berkunjung ke TPS di Lapas Kelas I Cipinang. Mereka melihat secara langsung narapidana juga mendapatkan hak memilih sebagai warga negara.

Baca Juga:  Bupati dan Wabup Siak Tunggu Arahan Cuti PSU

Kakanwil DKI Jakarta Kemenkum HAM Ibnu Chuldun menyebutkan, 2.585 napi memilih di 12 TPS di dalam lapas. ’’Namun, ada beberapa napi kasus korupsi yang tidak bisa memilih karena hak memilihnya dicabut pengadilan,’’ paparnya.

Komisioner KPU Mochammad Afifuddin menyatakan, IEVP merupakan langkah KPU agar masyarakat internasional mengetahui praktik demokrasi di Indonesia. ’’Indonesia kan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia,’’ ungkapnya.

Dia menegaskan, para peserta merupakan penyelenggara pemilu di negara masing-masing. ’’Jadi, bisa saling belajar,’’ terangnya.(idr/c14/bay/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

KPU Adakan Indonesia Election Visit Program

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperkenalkan momen pemilu ke negara-negara sahabat. Kemarin (14/2) KPU mengadakan Indonesia Election Visit Program (IEVP) dengan mengajak para perwakilan sejumlah negara menyaksikan pemungutan suara di berbagai lokasi.

Puluhan warga dari sejumlah negara seperti Filipina, Malaysia, bahkan Slovakia, menjadi peserta. Mereka melihat langsung demokrasi di Indonesia dijalankan.

Pada pukul 07.30 WIB, peserta IEVP mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) 40 di Taman Suropati, Menteng. Salah seorang peserta asal Slovakia, Wanda Ziviecka, kagum dengan TPS tersebut. ’’Biasanya, pemungutan suara dilakukan di gedung. Ini di tempat yang natural. Menyatu dengan alam di sebuah taman,’’ ujarnya.

Delegasi juga diajak berkunjung ke TPS di Lapas Kelas I Cipinang. Mereka melihat secara langsung narapidana juga mendapatkan hak memilih sebagai warga negara.

Baca Juga:  KPU Siak Akan Cek Ulang DPT di 2 TPS

Kakanwil DKI Jakarta Kemenkum HAM Ibnu Chuldun menyebutkan, 2.585 napi memilih di 12 TPS di dalam lapas. ’’Namun, ada beberapa napi kasus korupsi yang tidak bisa memilih karena hak memilihnya dicabut pengadilan,’’ paparnya.

Komisioner KPU Mochammad Afifuddin menyatakan, IEVP merupakan langkah KPU agar masyarakat internasional mengetahui praktik demokrasi di Indonesia. ’’Indonesia kan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia,’’ ungkapnya.

Dia menegaskan, para peserta merupakan penyelenggara pemilu di negara masing-masing. ’’Jadi, bisa saling belajar,’’ terangnya.(idr/c14/bay/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperkenalkan momen pemilu ke negara-negara sahabat. Kemarin (14/2) KPU mengadakan Indonesia Election Visit Program (IEVP) dengan mengajak para perwakilan sejumlah negara menyaksikan pemungutan suara di berbagai lokasi.

Puluhan warga dari sejumlah negara seperti Filipina, Malaysia, bahkan Slovakia, menjadi peserta. Mereka melihat langsung demokrasi di Indonesia dijalankan.

Pada pukul 07.30 WIB, peserta IEVP mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) 40 di Taman Suropati, Menteng. Salah seorang peserta asal Slovakia, Wanda Ziviecka, kagum dengan TPS tersebut. ’’Biasanya, pemungutan suara dilakukan di gedung. Ini di tempat yang natural. Menyatu dengan alam di sebuah taman,’’ ujarnya.

Delegasi juga diajak berkunjung ke TPS di Lapas Kelas I Cipinang. Mereka melihat secara langsung narapidana juga mendapatkan hak memilih sebagai warga negara.

Baca Juga:  Sudah 19 Penyelenggara Pemilu Dipecat

Kakanwil DKI Jakarta Kemenkum HAM Ibnu Chuldun menyebutkan, 2.585 napi memilih di 12 TPS di dalam lapas. ’’Namun, ada beberapa napi kasus korupsi yang tidak bisa memilih karena hak memilihnya dicabut pengadilan,’’ paparnya.

Komisioner KPU Mochammad Afifuddin menyatakan, IEVP merupakan langkah KPU agar masyarakat internasional mengetahui praktik demokrasi di Indonesia. ’’Indonesia kan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia,’’ ungkapnya.

Dia menegaskan, para peserta merupakan penyelenggara pemilu di negara masing-masing. ’’Jadi, bisa saling belajar,’’ terangnya.(idr/c14/bay/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari