Jumat, 22 November 2024

Megawati: Sekarang Prabowo Deketin Saya

- Advertisement -

DENPASAR (RIAUPOS.CO) — Pukul 13.30 Kamis (8/8), menandai pembukaan kongres. Megawati menyampaikan pidato politiknya. Di hadapan ribuan kader dan petinggi partai lain, putri Bung Karno itu berpidato selama 1,5 jam. Orasinya dinilai membakar semangat para kader PDIP.

"Dulu saya merasakan pahitnya mengurus partai ini. Sekarang kita sudah jadi pemenang dua kali berturut-turut," katanya lalu disambut pekikan "Merdeka" oleh para kader.

- Advertisement -

Dalam pidatonya, Megawati banyak menyorot tentang fenomena intoleransi akhir-akhir ini. Menurutnya, sikap intoleran dapat memecah-belah bangsa. Bahkan bisa menimbulkan disintegrasi bangsa. "Demokrasi tanpa toleransi akan timbulkan perpecahan," ujarnya.

Dia prihatin dengan fenomena itu. Megawati mengaku banyak merenung dengan ancaman disintegrasi pada pemilu 2019. Dia bilang, ancaman disintegrasi karena sikap tidak toleran adalah salah satu kekhawatiran Bung Karno. Dia pun mengutip pidato Bung Karno bahwa gejala-gejala intoleransi bisa mengancam keutuhan Indonesia. "Kader-kader PDI Perjuangan yang saya cintai, resapi kata-kata Bung Karno. Toleransi dan demokrasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam berpolitik," seru Megawati.

Baca Juga:  Ponpes Genggong Nobatkan Prabowo Sahabat Santri

Di sisi lain, pidato politik itu juga menjadi momen bagi Megawati untuk melontarkan banyak candaan-candaan. Salah satu momen itu saat Megawati secara khusus menyebut Prabowo Subianto. Prabowo memang hadir langsung dalam pembukaan kongres kemarin.

- Advertisement -

"Mas Bowo, saya ini sudah capai bertempur terus," kata Megawati.

Mendengar ucapan Megawati itu, Prabowo langsung bangkit dari duduknya. Dia menangkupkan kedua tangannya di dada. Melihat itu ruang kongres bergemuruh karena tepukan tangan. "Ada saatnya kita tempur. Nanti 2024 kita boleh tempur lagi. Boleh nggak?," seloroh Megawati yang kembali mendapat tepukan hadirin.

Megawati juga sempat menceritakan beberapa momen saat pilpres 2019. Salah satunya saat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi memindahkan markas pemenangan ke Jawa Tengah (Jateng).  "Waktu itu Pak Prabowo mau dipindahkan poskonya ke Jateng. Saya mikir nih mau datengin juga si Bowo (Prabowo Subianto, red)," ucap Megawati. Lagi-lagi ruang kongres bergemuruh oleh tawa peserta kongres.

Baca Juga:  Minggat Lagi

Prabowo yang duduk di deretan depan bersisian dengan KH Ma’ruf Amin juga tertawa mendengar seloroh Megawati itu. Tak hanya dia, para elite koalisi Indonesia kerja (KIK) yang hadir juga ikut terbahak. Megawati mengakui kala itu situasi politik memang agak merepotkan.
Tim Prabowo dinilai sempat membuat kewalahan pihaknya di Jateng. Meski demikian, dia optimistis Jateng tetap menjadi kandang banteng. Dia meminta seluruh kader di wilayah itu merapatkan barisan. "Saya turun di Jateng. Saya tanya kader, kalian banteng apa bukan? Kalau banteng, berhenti merumput, gosok tanduk kamu," tutur Megawati.

Sehingga harus merapatkan barisan untuk menjaga suara di wilayah tersebut. "Tapi Mas Prabowo ini, sekarang deket-deketin saya ya," ujar Megawati dan lagi-lagi dibawa sambut hadirin.(mar/egp)

Laporan: JPG
Ediotr: Arif Oktafian

DENPASAR (RIAUPOS.CO) — Pukul 13.30 Kamis (8/8), menandai pembukaan kongres. Megawati menyampaikan pidato politiknya. Di hadapan ribuan kader dan petinggi partai lain, putri Bung Karno itu berpidato selama 1,5 jam. Orasinya dinilai membakar semangat para kader PDIP.

"Dulu saya merasakan pahitnya mengurus partai ini. Sekarang kita sudah jadi pemenang dua kali berturut-turut," katanya lalu disambut pekikan "Merdeka" oleh para kader.

- Advertisement -

Dalam pidatonya, Megawati banyak menyorot tentang fenomena intoleransi akhir-akhir ini. Menurutnya, sikap intoleran dapat memecah-belah bangsa. Bahkan bisa menimbulkan disintegrasi bangsa. "Demokrasi tanpa toleransi akan timbulkan perpecahan," ujarnya.

Dia prihatin dengan fenomena itu. Megawati mengaku banyak merenung dengan ancaman disintegrasi pada pemilu 2019. Dia bilang, ancaman disintegrasi karena sikap tidak toleran adalah salah satu kekhawatiran Bung Karno. Dia pun mengutip pidato Bung Karno bahwa gejala-gejala intoleransi bisa mengancam keutuhan Indonesia. "Kader-kader PDI Perjuangan yang saya cintai, resapi kata-kata Bung Karno. Toleransi dan demokrasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam berpolitik," seru Megawati.

- Advertisement -
Baca Juga:  Ramai-Ramai ke DPR Tolak RUU Penyiaran

Di sisi lain, pidato politik itu juga menjadi momen bagi Megawati untuk melontarkan banyak candaan-candaan. Salah satu momen itu saat Megawati secara khusus menyebut Prabowo Subianto. Prabowo memang hadir langsung dalam pembukaan kongres kemarin.

"Mas Bowo, saya ini sudah capai bertempur terus," kata Megawati.

Mendengar ucapan Megawati itu, Prabowo langsung bangkit dari duduknya. Dia menangkupkan kedua tangannya di dada. Melihat itu ruang kongres bergemuruh karena tepukan tangan. "Ada saatnya kita tempur. Nanti 2024 kita boleh tempur lagi. Boleh nggak?," seloroh Megawati yang kembali mendapat tepukan hadirin.

Megawati juga sempat menceritakan beberapa momen saat pilpres 2019. Salah satunya saat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi memindahkan markas pemenangan ke Jawa Tengah (Jateng).  "Waktu itu Pak Prabowo mau dipindahkan poskonya ke Jateng. Saya mikir nih mau datengin juga si Bowo (Prabowo Subianto, red)," ucap Megawati. Lagi-lagi ruang kongres bergemuruh oleh tawa peserta kongres.

Baca Juga:  Di Luar Pemerintah, Sandi Tak Ingin Jadi ABS

Prabowo yang duduk di deretan depan bersisian dengan KH Ma’ruf Amin juga tertawa mendengar seloroh Megawati itu. Tak hanya dia, para elite koalisi Indonesia kerja (KIK) yang hadir juga ikut terbahak. Megawati mengakui kala itu situasi politik memang agak merepotkan.
Tim Prabowo dinilai sempat membuat kewalahan pihaknya di Jateng. Meski demikian, dia optimistis Jateng tetap menjadi kandang banteng. Dia meminta seluruh kader di wilayah itu merapatkan barisan. "Saya turun di Jateng. Saya tanya kader, kalian banteng apa bukan? Kalau banteng, berhenti merumput, gosok tanduk kamu," tutur Megawati.

Sehingga harus merapatkan barisan untuk menjaga suara di wilayah tersebut. "Tapi Mas Prabowo ini, sekarang deket-deketin saya ya," ujar Megawati dan lagi-lagi dibawa sambut hadirin.(mar/egp)

Laporan: JPG
Ediotr: Arif Oktafian

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari