Sabtu, 23 November 2024
spot_img

10 Menteri Layak Direshuffle

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa kecewa dengan para menteri di kabinetnya dalam penanganan virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Para menteri dinilai masih belum maksimal dalam bekerja membantu rakyat. Sehingga Presiden Jokowi mewacanakan melakukan reshuffle kabinet.

Direktur Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan dari hasil riset yang dilakukannya, setidaknya ada sepuluh menteri yang dianggap layak untuk direshuffle. Pertama adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly yang dinilai responden layak untuk direshuffle.

"Ada 64.1 persen dinyatakan responden Yasonna Laoly paling layak dilakukan reshuffle," ujar Dedi dalam diskusi secara virtual di Jakarta, Sabtu (4/7).

Baca Juga:  Usai Dipanggil DPP, Begini Kata Ketua DPC PDIP Salatiga

Kemudian ada nama Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus ‎Putranto (52.4 persen), Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah (47.5 persen). Menteri Perikanan dan Kelautan Edhy Prabowo (40.8 persen). Selanjutnya ada nama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (33.2 persen), Menteri Sosial Juliari Batubara (30.6 persen), Menteri Koordinasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki (28.1 persen).

Berikutnya adalah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali (24.7 peresen), terakir adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (18.4 persen). Dedi mengatakan sepuluh nama tersebut merupakan dekat dengan Presiden Jokowi. Nah dengan faktor kedekatan tersebut bisa membuat mereka untuk bekerja tidak maksimal.

Baca Juga:  FPG MPR Bahas Status Hukum TAP MPRS dalam Sistem Hukum Indonesia

Menurut Dedi, dilema bagi Presiden Jokowi melihat menteri yang bersusah payah memenangkan Pilpres 2019 justru berada di urutan teratas dan paling diharapkan reshuffle. "Jangan sampai ada asumsi justru karena kedekatan inilah membuat mereka merasa aman dari kritik dan koreksi dari Presiden," katanya.

Adapun survei tersebut dilakukan di 135 desa di 30 provinsi di Indonesia. Survei dilakukan pada 8-25 Juni 2020. Sementara jumlah responden sebanyak 1.350 orang dengan mentodologi survei yaitu well being metodology.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa kecewa dengan para menteri di kabinetnya dalam penanganan virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Para menteri dinilai masih belum maksimal dalam bekerja membantu rakyat. Sehingga Presiden Jokowi mewacanakan melakukan reshuffle kabinet.

Direktur Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan dari hasil riset yang dilakukannya, setidaknya ada sepuluh menteri yang dianggap layak untuk direshuffle. Pertama adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly yang dinilai responden layak untuk direshuffle.

- Advertisement -

"Ada 64.1 persen dinyatakan responden Yasonna Laoly paling layak dilakukan reshuffle," ujar Dedi dalam diskusi secara virtual di Jakarta, Sabtu (4/7).

Baca Juga:  Refly: Mending Kasih Honor ke Ahli

Kemudian ada nama Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus ‎Putranto (52.4 persen), Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah (47.5 persen). Menteri Perikanan dan Kelautan Edhy Prabowo (40.8 persen). Selanjutnya ada nama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (33.2 persen), Menteri Sosial Juliari Batubara (30.6 persen), Menteri Koordinasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki (28.1 persen).

- Advertisement -

Berikutnya adalah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali (24.7 peresen), terakir adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (18.4 persen). Dedi mengatakan sepuluh nama tersebut merupakan dekat dengan Presiden Jokowi. Nah dengan faktor kedekatan tersebut bisa membuat mereka untuk bekerja tidak maksimal.

Baca Juga:  Moeldoko Pimpin Demokrat Versi KLB Deli Serdang, Kubu AHY: Itu Makar

Menurut Dedi, dilema bagi Presiden Jokowi melihat menteri yang bersusah payah memenangkan Pilpres 2019 justru berada di urutan teratas dan paling diharapkan reshuffle. "Jangan sampai ada asumsi justru karena kedekatan inilah membuat mereka merasa aman dari kritik dan koreksi dari Presiden," katanya.

Adapun survei tersebut dilakukan di 135 desa di 30 provinsi di Indonesia. Survei dilakukan pada 8-25 Juni 2020. Sementara jumlah responden sebanyak 1.350 orang dengan mentodologi survei yaitu well being metodology.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari