- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Upaya memberikan penguatan pada pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema berwirausaha di SDN 174 Pekanbaru dengan mengajak murid-murid kelas 4 membuat manisan dari Pepaya.
Guru Wali Kelas 4 Elita Dewi SPd didampingi Kepala SDN 174 Pekanbaru Tengku Maisum SPd mengatakan pelaksanaan P5 dengan tema Kewirausahaan. Kegiatan ini diharapkan siswa mampu membangun empat dimensi P5 yaitu gotong royong, kreativitas, berpikir kritis dan mandiri.
Selain itu, memiliki motivasi berwirausaha dengan mengolah pepaya menjadi manisan aluo.
- Advertisement -
“Dengan membuat manisan alua dari pepaya melibatkan semua murid kelas 4 dan orang tua, baik bahan, peralatan, proses dan hasil akhir produk manisan untuk menjual juga melibatkan siswa” katanya kepada Riau Pos Rabu (22/5).
Yang utama dari kegiatan ini guna menciptakan suasana belajar yang bermakna dan menarik bagi peserta didik. Sehingga mereka nyata mengalaminya, menumbuhkan rasa ingin tahu, mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap siswa mempunyai jiwa kewirausahaan.
“Banyak orangtua walimurid berladang pepaya, dan untuk meningkatkan nilai jual pepaya dengan mengolah menjadi manisan. Agar murid mempunyai jiwa kritis dan berwira usaha” katanya.(*1/rul)
- Advertisement -
Laporan Syahrul Mukhlis, Kota
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Upaya memberikan penguatan pada pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema berwirausaha di SDN 174 Pekanbaru dengan mengajak murid-murid kelas 4 membuat manisan dari Pepaya.
Guru Wali Kelas 4 Elita Dewi SPd didampingi Kepala SDN 174 Pekanbaru Tengku Maisum SPd mengatakan pelaksanaan P5 dengan tema Kewirausahaan. Kegiatan ini diharapkan siswa mampu membangun empat dimensi P5 yaitu gotong royong, kreativitas, berpikir kritis dan mandiri.
Selain itu, memiliki motivasi berwirausaha dengan mengolah pepaya menjadi manisan aluo.
- Advertisement -
“Dengan membuat manisan alua dari pepaya melibatkan semua murid kelas 4 dan orang tua, baik bahan, peralatan, proses dan hasil akhir produk manisan untuk menjual juga melibatkan siswa” katanya kepada Riau Pos Rabu (22/5).
Yang utama dari kegiatan ini guna menciptakan suasana belajar yang bermakna dan menarik bagi peserta didik. Sehingga mereka nyata mengalaminya, menumbuhkan rasa ingin tahu, mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap siswa mempunyai jiwa kewirausahaan.
- Advertisement -
“Banyak orangtua walimurid berladang pepaya, dan untuk meningkatkan nilai jual pepaya dengan mengolah menjadi manisan. Agar murid mempunyai jiwa kritis dan berwira usaha” katanya.(*1/rul)
Laporan Syahrul Mukhlis, Kota