Jumat, 22 November 2024

Dari Sufistik sampai Politik

- Advertisement -

Perencanaan perpindahan ibu kota negara terjawab sudah. Pada Selasa tanggal 18 Januari 2022 Undang-Undang Ibu Kota Negara (UU IKN) disahkan oleh Ketua DPR setelah mendapat persetujuan aklamasi oleh para anggota Rapat Paripurna ke-13 DPR  sidang 2021-2022. Walaupun jika merujuk pada sejarah, rencana perpindahan ibu kota jauh sebelum Indonesia merdeka, sampai Indonesia merdeka mulai dari Soekarno, Soeharto dan dieksekusi oleh Pemerintah Joko Widodo.

Memang persoalan pemindahan ibu kota menimbulkan perdebatan di tengah-tengah masyarakat yang beragam dengan berbagai kajian ilmiah, dan ada juga berdasarkan emosional dengan   statemen yang jauh dari nilai-nilai kesopanan. Sebenarnya wajar, namun menjadi tidak wajar jika dengan cara-cara mengkritik tidak wajar juga. Demokrasi sebagai penampung keberagaman adalah demokrasi yang juga menampung etika, sopan-santum dan akhlak al-karimah. Sebab jika tidak menggunakan aturan tersebut, demokrasi menjadi persoalan serius. Bagaimanapun akhir dari keputusan demokrasi adalah pada keputusan mayoritas, agar ada kepastian hukum dalam berdemokrasi.

- Advertisement -

Perpindahan ibu kota negara mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda. Pertama pada perspektif politik, pemindahan IKN merupakan bagian dari janji kampanye Joko Widodo dalam rangka pemerataan pembangunan dan pusat-pusat ekonomi.

Baca Juga:  Melatih Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Penulis artikel ini melihat semangat Joko Widodo membangun infrastruktur dan pusat-pusat industri sudah tidak berkiblat pada Jawa centris, dan berpindah pada daerah-daerah yang dulu dianggap tertinggal seperti Maluku, Papua, NTB, NTT dan daerah-daerah Indonesia Timur. Dan pemindahan ibu kota negara merupakan satu dari bagian komitmen politik Joko Widodo dalam menciptakan pemerataan pembangunan.

Kedua, perspektif kajian sufistik-budaya. Indonesia yang kaya terhadap ajaran agama mulai dari agama Hindu, Buda dan kemudian muncul agama Islam telah mewarnai pemikiran spiritual ajaran-ajaran agama dengan pendekatan simbol-simbol budaya. salah satu budaya yang telah menjadi simbol lintas agama yaitu Wayang Kulit. Hebatnya, Kalimantan sebagai pusat IKN baru saat ini jika merujuk pada simbol wayang kulit, bentuknya persis seperti tokoh pewayangan yaitu Semar. Dalam dunia pewayangan, semar merupakan jelmaan dewa yang kemudian menjadi bentuk manusia yang lucu, tidak pernah marah, murah senyum, dan mempunyai ajaran- ajaran kebajikan tentang filsafat kehidupan serta selalu memberikan solusi kemanusiaan dan perdamaian.

- Advertisement -

Semar menjadi rujukan seluruh para kesatria Pandawa dalam membangun tatanan kerajaan-kerajaan yang mempunyai tujuan paripurna yaitu loh jinawi toto tentrem kerto raharjo yang sebenarnya mengambil dari istilah Alquran, yaitu baldatun toyibatun wa rabul ghofur.

Baca Juga:  Kendala dan Solusi Pelaksanaan PPDB Online

Ketiga, para ulama-ulama di nusantara seperti Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga pernah memberikan suatu statemen indahnya ibu kota ketika pindah ke daerah Kalimantan, sebagai jalan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan. Bahkan jauh-jauh hari, tokoh ulama Kalimantan yang mempunyai mata batin yang agung, yaitu Abah Guru Sekumpul pernah mengatakan bahwa hanya Kaltim yang cocok menjadi ibu kota. Menurutnya, Kaltim menjadi Ibu Kota Indonseaia akan menjadi jalan lahirnya Indonesia maju di masa mendatang.

Walhasil, ketuk palu sudah selesai. IKN baru ada di Kalimantan. Tentu pekerjaan rumah selanjutnya adalah membangun dengan segera Sumber Daya Manusia (SDM) yang saat ini bangsa Indonesia sedang mendapatkan bonus SDM yang melimpah.

Keseimbangan pembangunan IKN baru dan sdm sangat penting. Sebab jika pembangunan fisik tidak dibarengi dengan kualitas sdm yang memadai akan menimbulkan dampak sosial- politik yang sangat serius terhadap aspek-aspek ekonomi, keamanan bisa dalam wujud pengangguran, konflik dan dis integrasi.

Semoga IKN baru membawa perubahan positif bagi bangsa Indonesia dalam menuju masyarakat yang adil, makmur dan bermartabat.***

Perencanaan perpindahan ibu kota negara terjawab sudah. Pada Selasa tanggal 18 Januari 2022 Undang-Undang Ibu Kota Negara (UU IKN) disahkan oleh Ketua DPR setelah mendapat persetujuan aklamasi oleh para anggota Rapat Paripurna ke-13 DPR  sidang 2021-2022. Walaupun jika merujuk pada sejarah, rencana perpindahan ibu kota jauh sebelum Indonesia merdeka, sampai Indonesia merdeka mulai dari Soekarno, Soeharto dan dieksekusi oleh Pemerintah Joko Widodo.

Memang persoalan pemindahan ibu kota menimbulkan perdebatan di tengah-tengah masyarakat yang beragam dengan berbagai kajian ilmiah, dan ada juga berdasarkan emosional dengan   statemen yang jauh dari nilai-nilai kesopanan. Sebenarnya wajar, namun menjadi tidak wajar jika dengan cara-cara mengkritik tidak wajar juga. Demokrasi sebagai penampung keberagaman adalah demokrasi yang juga menampung etika, sopan-santum dan akhlak al-karimah. Sebab jika tidak menggunakan aturan tersebut, demokrasi menjadi persoalan serius. Bagaimanapun akhir dari keputusan demokrasi adalah pada keputusan mayoritas, agar ada kepastian hukum dalam berdemokrasi.

- Advertisement -

Perpindahan ibu kota negara mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda. Pertama pada perspektif politik, pemindahan IKN merupakan bagian dari janji kampanye Joko Widodo dalam rangka pemerataan pembangunan dan pusat-pusat ekonomi.

Baca Juga:  Transformasi Birokrasi: Harga Mati

Penulis artikel ini melihat semangat Joko Widodo membangun infrastruktur dan pusat-pusat industri sudah tidak berkiblat pada Jawa centris, dan berpindah pada daerah-daerah yang dulu dianggap tertinggal seperti Maluku, Papua, NTB, NTT dan daerah-daerah Indonesia Timur. Dan pemindahan ibu kota negara merupakan satu dari bagian komitmen politik Joko Widodo dalam menciptakan pemerataan pembangunan.

- Advertisement -

Kedua, perspektif kajian sufistik-budaya. Indonesia yang kaya terhadap ajaran agama mulai dari agama Hindu, Buda dan kemudian muncul agama Islam telah mewarnai pemikiran spiritual ajaran-ajaran agama dengan pendekatan simbol-simbol budaya. salah satu budaya yang telah menjadi simbol lintas agama yaitu Wayang Kulit. Hebatnya, Kalimantan sebagai pusat IKN baru saat ini jika merujuk pada simbol wayang kulit, bentuknya persis seperti tokoh pewayangan yaitu Semar. Dalam dunia pewayangan, semar merupakan jelmaan dewa yang kemudian menjadi bentuk manusia yang lucu, tidak pernah marah, murah senyum, dan mempunyai ajaran- ajaran kebajikan tentang filsafat kehidupan serta selalu memberikan solusi kemanusiaan dan perdamaian.

Semar menjadi rujukan seluruh para kesatria Pandawa dalam membangun tatanan kerajaan-kerajaan yang mempunyai tujuan paripurna yaitu loh jinawi toto tentrem kerto raharjo yang sebenarnya mengambil dari istilah Alquran, yaitu baldatun toyibatun wa rabul ghofur.

Baca Juga:  Tanggapan Pidato Gubri Pada HUT Ke-63 Provinsi Riau

Ketiga, para ulama-ulama di nusantara seperti Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga pernah memberikan suatu statemen indahnya ibu kota ketika pindah ke daerah Kalimantan, sebagai jalan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan. Bahkan jauh-jauh hari, tokoh ulama Kalimantan yang mempunyai mata batin yang agung, yaitu Abah Guru Sekumpul pernah mengatakan bahwa hanya Kaltim yang cocok menjadi ibu kota. Menurutnya, Kaltim menjadi Ibu Kota Indonseaia akan menjadi jalan lahirnya Indonesia maju di masa mendatang.

Walhasil, ketuk palu sudah selesai. IKN baru ada di Kalimantan. Tentu pekerjaan rumah selanjutnya adalah membangun dengan segera Sumber Daya Manusia (SDM) yang saat ini bangsa Indonesia sedang mendapatkan bonus SDM yang melimpah.

Keseimbangan pembangunan IKN baru dan sdm sangat penting. Sebab jika pembangunan fisik tidak dibarengi dengan kualitas sdm yang memadai akan menimbulkan dampak sosial- politik yang sangat serius terhadap aspek-aspek ekonomi, keamanan bisa dalam wujud pengangguran, konflik dan dis integrasi.

Semoga IKN baru membawa perubahan positif bagi bangsa Indonesia dalam menuju masyarakat yang adil, makmur dan bermartabat.***

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari