Tahun 2020 merupakan tahun suram bagi perekonomian dunia akibat hantaman wabah pandemi Covid-19. Dunia mengalami resesi ekonomi yang cukup parah dengan konstraksi pertumbuhan minus dibawah 0 persen. Kabupaten Kampar saat itu terkonstraksi dengan pertumbuhan ekonomi minus 0,90 persen.
Beruntung pada tahun 2021, meski pandemi Covid-19 terus saja menghantui entah kapan akan berakhir, perekonomian dunia secara perlahan namun pasti mulai menampakkan pergerakan naik. Perekonomian negara-negara di dunia satu persatu mulai bertumbuh dan keluar dari lembah resesi ekonomi, termasuk Negara Indonesia. Ekonomi Indonesia tahun 2021 bertumbuh sebesar 3,69 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2020 yang terkonstraksi sebesar 2,07 persen.
Demikian juga Provinsi Riau tahun 2021 bertumbuh sebesar 3,36 persen, lebih tinggi dari tahun 2020 yang terkonstraksi sebesar 1,12 persen. Bahkan pertumbuhan ekonomi Riau tahun 2021 mencatat rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir. Bagaimana dengan Kabupaten Kampar, tidak tertutup kemungkinan ekonomi Kabupaten Kampar pun ikut tumbuh secara signifikan sebagai bagian dari Provinsi Riau (angkanya belum dirilis BPS Kampar).
Optimis tumbuhnya ekonomi Bumi Sarimadu ini bukannya tanpa alasan. Jika dilihat kebelakang, semenjak tahun 2015 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kampar atas dasar harga konstan mengalami peningkatan cukup signifikan dari tahun ke tahun. Dari 1,09 persen pada tahun 2015 bertumbuh hingga mencapai 3,86 persen pada tahun 2019, walaupun pada tahun 2020 harus takluk pada wabah covid-19.
Meski laju perekonomian Kabupaten Kampar hanya di urutan ketujuh terbesar dibanding kabupaten/kota lain di Riau pada tahun 2019, akan tetapi Kabupaten Kampar memiliki beberapa keunggulan komparatif (comparative advantage). Jika dikelola dengan baik berpotensi menjadi faktor pendukung menggenjot pertumbuhan ekonomi Kampar kedepannya.
Salah satunya adalah sektor pertambangan dan penggalian, yaitu pertambangan minyak, gas dan panas bumi masih menjadi sektor yang memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kampar. Setiap tahun selalu memberikan kontribusi terbesar. Tahun 2016 berkontribusi sebesar 36,94 persen, tahun 2017 34,48 persen, tahun 2018 36,68 persen, tahun 2019 32,38 persen, dan tahun 2020 sedikit melambat dengan kontribusi sebesar 24,55 persen.
Apalagi sejak blok rokan diambil alih Pertamina Hulu Rokan (PHR) dari PT. Chevron pada 9 Agustus 2021, kinerjanya memperlihatkan peningkatan cukup signifikan. Tahun 2022 Pertamina menargetkan pengeboran 500 sumur baru. Sehingga diharapkan peningkatan aktivitas di Blok Rokan akan mampu mendorong aktivitas ekonomi di Riau termasuk Kabupaten Kampar di dalamnya.
Dalam pengelolaan minyak dan gas bumi, Pemerintah melibatkan peran serta daerah dan nasional, sebagaimana diatur Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 37 Tahun 2016 tentang Ketentuan Penawaran Participating Interest 10% (Sepuluh Persen) Pada Wilayah Kerja Minyak Dan Gas Bumi.
Disamping itu, Kabupaten Kampar memiliki perkebunan sawit yang cukup luas sekitar 9,19 persen luas lahan sawit Provinsi Riau. Hal ini terlihat, dimana kontribusi sektor pertanian (di dalamnya termasuk perkebunan sawit) terhadap PDRB Kabupaten Kampar selalu meningkat setiap tahunnya. Bahkan tahun 2020, sektor ini memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Kampar yaitu sebesar 33,14 persen. Bahkan sektor industri pengolahan (termasuk minyak sawit mentah/cpo (crude palm oil) memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap PDRB Kabupaten Kampar, yaitu sebesar 25,75 persen.
Selanjutnya adalah dengan adanya pembangunan jalan tol yang melintasi Kabupaten Kampar yang merupakan jalur tol Sumatera, menjadi infrastruktur yang sangat penting bagi Kabupaten Kampar dalam mempercepat akselerasi pertumbuhan ekonominya. Berbagai produk hasil alam maupun hasil industri dari Kabupaten Kampar akan cepat dan mudah di distribusikan ke berbagai wilayah.
Dibangunnya jalan tol juga berfungsi sebagai penghubung dan sarana promosi bagi Kabupaten Kampar untuk menggaet sebanyak-banyaknya penduduk sumatera datang ke Kampar untuk menikmati berbagai keindahan alam serta sarana rekreasi lainnya. Terakhir adalah posisi Kabupaten Kampar sebagai wilayah penyangga ibukota Provinsi Riau yang sangat strategis. Beberapa kecamatan di Kabupaten Kampar berbatasan langsung dengan Kota Pekanbaru. Itu peluang kolaborasi ekonomi saling menguntungkan.***
Irfarial, Pejabat Fungsional Statistisi BPS Riau