LIVERPOOL (RIAUPOS.CO) – Kurang dari sebulan sebelum bentrok di final Carabao Cup, Liverpool menyambut kedatangan Chelsea dengan misi menjaga posisi mereka di puncak klasemen liga Inggris pada pekan ke-22 di Stadion Anfield, Liverpool, Kamis (1/2) pukul 03.15 WIB.
Sebaliknya, Chelsea datang ke Liverpool dengan harapan bisa melanjutkan tren positif mereka dan mendekat ke zona Eropa. Target berbeda itu akan membuat laga lebih seru.
Sejak kemenangan 1-0 Chelsea di Anfield, Maret 2021, kedua raksasa Inggris ini sudah tidak pernah lagi saling mengalahkan. Tujuh pertemuan terakhir mereka semuanya berakhir seri. Termasuk empat kali imbang 0-0 dalam 90 menit.
Rangkaian hasil imbang berturut-turut ini adalah yang terpanjang antara dua tim papan atas dalam sejarah sepak bola Inggris. Dan Liverpool sepertinya pantang untuk melanjutkan tren imbang ini.
Liverpool menyongsong laga ini dengan kemenangan 5-3 atas Norwich City di putaran keempat Piala FA. Itu adalah modal bagus bagi mereka untuk bisa memperpanjang rekor kandang.
Pasukan Juergen Klopp sejauh ini sudah melewatkan 22 pertandingan liga di Anfield tanpa kekalahan. Makanya, mereka boleh merasa optimistis menjelang pertandingan besar ini.
“Kami harus memastikan bahwa kami adalah tim yang tidak diinginkan Chelsea. Jadi, mari kita lihat apa yang bisa kami lakukan dengan pemain yang kami miliki saat ini,” tegas Pelatih Liverpool Jurgen Klopp.
Beberapa hari lalu, Klopp mengumumkan ia akan meninggalkan Liverpool di akhir musim. Meski sedikit mengejutkan, sang pelatih berharap pemainnya tidak terpengaruh.
“Jika kami dapat mengabaikan selama 95 atau 100 menit bahwa manajer akan pergi pada akhir musim dan melakukan segalanya untuk membuat Chelsea tidak nyaman, itu akan menjadi hal yang bagus,” ujarnya.
Andrew Robertson yang kembali tampil menghadapi Norwich setelah menepi beberapa bulan menambahkan, mereka saat ini memimpin klasemen dan ingin tetap di puncak.
“Kami berjuang di semua lini. Anda ingin terus maju di setiap kompetisi. Tentu saja kami sudah berada di final dan duduk manis di Liga Inggris, tapi kami tahu jalan yang harus ditempuh masih panjang,” katanya di ITV.
Terkait keputusan Klopp, sang bek berharap itu bisa menjadi motivasi. “Kami harus terus memenangkan pertandingan dan mudah-mudahan hal itu bisa memberinya perpisahan yang layak diterimanya,” tandasnya.
Di kubu Chelsea yang imbang 0-0 di laga terakhir menghadapi Aston Villa di Piala FA, mereka kini lebih siap menantang Liverpool. Pelatih Mauricio Pochettino mengklaim setelah awal musim buruk, mereka menunjukkan perkembang bagus beberapa pekan terakhir.
“Sekarang kami dalam hampir dua bulan berkompetisi dengan cara yang sangat baik. Itulah cara kami ingin bersaing dan terus berkembang,” kata Pochettino di situs Chelsea.
Merujuk penampilan mereka kontra Aston Villa, pelatih asal Argentina itu meyakini timnya saat ini bisa menghadapi klub-klub papan atas.
“Tim muda ini menunjukkan bahwa kami bisa bersaing bahkan melawan tim yang tampil sangat baik di Liga Inggris dan berada di empat besar. Saya pikir ini penting untuk kepercayaan diri dan keyakinan kami terhadap cara kami bekerja,” kuncinya.
Chelsea yang ditahan imbang 1-1 oleh Liverpool pada laga kandang pertama Pochettino sebagai pelatih The Blues Agustus tahun lalu masih tanpa sejumlah pilar.
Reece James, Lesley Ugochukwu, Wesley Fofana, Robert Sanchez, Marc Cucurella, Romeo Lavia, dan Trevoh Chalobah absen karena cedera. Sementara Nicolas Jackson belum kembali dari Piala Afrika. Namun, Christopher Nkunku dan Malo Gusto sudah ambil bagian dalam latihan minggu ini.
Liverpool sementara itu masih kehilangan Mohamed Salah, Joel Matip, Kostas Tsimikas, Thiago Alcantara, Stefan Bajcetic, dan Wataru Endo karena cedera dan tugas negara. Tapi Alexis Mac Allister diyakini fit untuk laga ini.(amr/eca)
Laporan JPG, Liverpool