DOHA (RIAUPOS.CO) – Pelari andalan Indonesia Lalu Muhammad Zohri puas dengan hasil di Kejuaraan Dunia Atletik 2019. Namun Zohri mengakui masih banyak hal yang harus diperbaiki.
Dalam Kejuaraan Dunia Atletik 2019 yang berlangsung di Khalifa International Stadium, Doha, Qatar, Jumat (27/9), pelari tercepat Asia Tenggara itu turun di heat 6 nomor lari 100 meter putra.
Hasilnya, sprinter asal Lombok Utara ini meraih posisi keenam dari tujuh pelari dengan catatan waktu 10,36 detik. Catatan waktu itu jauh lebih lambat jika dibandingkan dengan hasil saat di Seiko Golden Grand Prix Osaka 2019 dengan 10,03 detik. Hasil itu sekaligus meloloskan Zohri ke Olimpiade Tokyo 2020.
“Kemarin di 50 meter terakhir saya merasa tegang. Awalnya di 50 meter pertama posisinya sama (dengan lawan yang lain), tetapi ketika memasuki 50 meter terakhir Christian Coleman sudah di depan. Saya mau mengejar dan malah akhirnya tegang,” kata Zohri.
Zohri mengatakan hasil ini menjadi evaluasinya di kejuaraan yang lebih besar. Terutama, fokus di jarak lari terakhir.
“Ya, menurut saya sebagai bahan pelajaran buat saya. Sebab, tidak semua yang kita inginkan bisa cepat didapat. Tetapi saya puas dengan hasil ini. Mungkin banyak yang harus saya perbaiki. Tidak hanya dalam latihan saja tetapi dalam hal ibadah juga,” dia menambahkan.
Selama mengikuti Pemusatan Latihan di Stadion Madya, Zohri memang belum memiliki pesaing yang sepadan di Pelatnas. Sedangkan, rekan-rekannya di nomor estafet putra, Eko Rimbawan dkk, catatan waktunya masih lumayan jauh.
“Ya menurut saya sih harus juga mengikuti kompetisi kejuaraan-kejuaraan besar di tingkat dunia supaya lebih semangat lagi,” ujar dia.(int/eca)