TOKYO (RIAUPOS.CO) – Anthony Sinisuka Ginting tidak lagi ditemani rekan di Pelatnas PBSI, Jonatan Christie, dalam perjuangan meraih medali Olimpiade Tokyo 2020.
Ginting lebih dulu memastikan tempat di perempatfinal setelah menundukkan Kanta Tsuneyama. Setelah Ginting menang, Jonatan gagal mengatasi perlawanan Shi Yu Qi. Indonesia pun hanya memiliki satu wakil di perempat final Olimpiade Tokyo 2020.
Keberhasilan Ginting menembus perempat final Olimpiade merupakan catatan tersendiri bagi tunggal putra Indonesia.
Sejak Taufik Hidayat meraih emas Olimpiade 2004, Ginting merupakan tunggal putra kedua Indonesia yang mampu menembus babak perempat final.
Sebelum itu ada Sony Dwi Kuncoro yang melaju sampai perempat final Olimpiade 2008. Sederet pemain, termasuk Taufik, juga Simon Santoso, dan Tommy Sugiarto gagal menembus partai yang mempertemukan delapan wakil terakhir.
Jika dibandingkan sebelum 2004, wakil tunggal putra Indonesia masih bisa menembus babak perempat final. Pada Olimpiade 2000 terdapat Hendrawan, Taufik, dan Marleve Mainaky di babak perempat final.
Sementara pada Olimpiade 1996 terdapat tiga wakil Indonesia di perempat final, yakni Joko Suprianto, Heryanto Arbi, dan Alan Budikusuma.
Begitu pula empat tahun sebelumnya ketika Hermawan Susanto, Ardy B Wiranata, dan Alan Budikusuma bahkan bisa berlaga di semifinal Olimpiade 1992.
Perjuangan Ginting di Olimpiade Tokyo akan berlanjut Sabtu (31/7/2021) menghadapi Anders Antonsen. Ginting berhasil lolos ke perempatfinal usai menang atas jagoan tuan rumah Jepang, Kanta Tsuneyama, 21-18, 21-14.
Ginting merupakan salah satu dari tiga wakil Indonesia yang masih tersisa di cabang olahraga badminton di Olimpiade 2020 selain Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Sumber: BWF/Olympic/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun