Sabtu, 19 Juli 2025

PP PTMSI Pantau Pelatih Riau

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) yang dipimpin  Komjen Pol Purn Drs Oegroseno SH  bekerja sama dengan International Tennis Table Federation (ITTF) memberikan pelatihan kepada pelatih di Indonesia. Salah satunya pelatih asal  Riau, Ruslan.

Pelatihan tahapan pertama sudah digelar Desember 2018 lalu yakni teori di ruangan, kemudian praktik di hall dan pelatihan teknik. “Untuk mendapatkan sertifikat ITTF ini setiap pelatih harus menjalani praktik 30 jam. 5 jam harus melatih  atlet disabilitas, kemudian 5 jam harus praktik dengan atlet normal dan dilihat supervisi dari PP PTMSI,” ujar Sekretaris Umum PP PTMSI, Lilik Hanafi, kemarin. 

Ahad (29/7), Lilik datang ke Riau bersama legenda tenis meja Indonesia Sugeng Utomo selaku supervisi PP PTMSI. Mereka meninjau praktik yang dilakukan Ruslan pelatih tenis meja Riau.

Baca Juga:  Tiga Naga Kalah dari PSMS Medan 1-3 di Kandang Sendiri

Soegeng Utomo yang melakukan supervisi ke Riau mengaku takjub dengan apa yang sudah dilakukan Ruslan. “Tugas saya melihat pelatih dalam menerapkan ilmu, mengorganisasi latihan serta mendesain latihan yang harus dilakukan menghadapi lawan yang berbeda.Hasil pantauan inilah yang akan dilaporkan ke Instruktur ITTF,” jelasnya.

Secara umum kata legenda tenis meja Indonesia ini, perkembangan tenis meja di Provinsi Riau cukup menakjubkan. “Praktik dan objek yang dilatih coach Ruslan bagus. Tinggal mematangkan beberapa hal, seperti jam terbang dan latih tanding,” jelasnya.

Sementara itu, Lilik menyebutkan pelatihan ini merupakan salah satu terobosan yang dilakukan untuk mengangkat prestasi tenis meja di Indonesia. Lilik menuturkan dengan luasnya Indonesia dari Sabang sampai Merauke, setakat ini Indonesia minim pelatih kompetensi. Indonesia  baru memiliki empat pelatih berlisensi level I ITTF.

Baca Juga:  Daud Yordan Siap Pertahankan Juara Asia Lawan Petarung Korea

Mereka adalah Rima Vergianto yang saat ini menangani timnas NPC Indonesia,  Bayu Widi, Haryono Wong (pelatih Asian Games 2018) dan Yopi Warsono. “Kerja sama dengan ITTF ini memberikan harapan baru bagi perkembangan dunia tenis meja di tanah air,” kata Lilik saat berbincang, Ahad (28/7).(das)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) yang dipimpin  Komjen Pol Purn Drs Oegroseno SH  bekerja sama dengan International Tennis Table Federation (ITTF) memberikan pelatihan kepada pelatih di Indonesia. Salah satunya pelatih asal  Riau, Ruslan.

Pelatihan tahapan pertama sudah digelar Desember 2018 lalu yakni teori di ruangan, kemudian praktik di hall dan pelatihan teknik. “Untuk mendapatkan sertifikat ITTF ini setiap pelatih harus menjalani praktik 30 jam. 5 jam harus melatih  atlet disabilitas, kemudian 5 jam harus praktik dengan atlet normal dan dilihat supervisi dari PP PTMSI,” ujar Sekretaris Umum PP PTMSI, Lilik Hanafi, kemarin. 

Ahad (29/7), Lilik datang ke Riau bersama legenda tenis meja Indonesia Sugeng Utomo selaku supervisi PP PTMSI. Mereka meninjau praktik yang dilakukan Ruslan pelatih tenis meja Riau.

Baca Juga:  Agar Biliar Ikut Porkot, KONI Hanya Ambil Alih Pelaksanaannya Saja

Soegeng Utomo yang melakukan supervisi ke Riau mengaku takjub dengan apa yang sudah dilakukan Ruslan. “Tugas saya melihat pelatih dalam menerapkan ilmu, mengorganisasi latihan serta mendesain latihan yang harus dilakukan menghadapi lawan yang berbeda.Hasil pantauan inilah yang akan dilaporkan ke Instruktur ITTF,” jelasnya.

Secara umum kata legenda tenis meja Indonesia ini, perkembangan tenis meja di Provinsi Riau cukup menakjubkan. “Praktik dan objek yang dilatih coach Ruslan bagus. Tinggal mematangkan beberapa hal, seperti jam terbang dan latih tanding,” jelasnya.

- Advertisement -

Sementara itu, Lilik menyebutkan pelatihan ini merupakan salah satu terobosan yang dilakukan untuk mengangkat prestasi tenis meja di Indonesia. Lilik menuturkan dengan luasnya Indonesia dari Sabang sampai Merauke, setakat ini Indonesia minim pelatih kompetensi. Indonesia  baru memiliki empat pelatih berlisensi level I ITTF.

Baca Juga:  Ke Semifinal, PWI Riau Ditantang Jawa Timur

Mereka adalah Rima Vergianto yang saat ini menangani timnas NPC Indonesia,  Bayu Widi, Haryono Wong (pelatih Asian Games 2018) dan Yopi Warsono. “Kerja sama dengan ITTF ini memberikan harapan baru bagi perkembangan dunia tenis meja di tanah air,” kata Lilik saat berbincang, Ahad (28/7).(das)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) yang dipimpin  Komjen Pol Purn Drs Oegroseno SH  bekerja sama dengan International Tennis Table Federation (ITTF) memberikan pelatihan kepada pelatih di Indonesia. Salah satunya pelatih asal  Riau, Ruslan.

Pelatihan tahapan pertama sudah digelar Desember 2018 lalu yakni teori di ruangan, kemudian praktik di hall dan pelatihan teknik. “Untuk mendapatkan sertifikat ITTF ini setiap pelatih harus menjalani praktik 30 jam. 5 jam harus melatih  atlet disabilitas, kemudian 5 jam harus praktik dengan atlet normal dan dilihat supervisi dari PP PTMSI,” ujar Sekretaris Umum PP PTMSI, Lilik Hanafi, kemarin. 

Ahad (29/7), Lilik datang ke Riau bersama legenda tenis meja Indonesia Sugeng Utomo selaku supervisi PP PTMSI. Mereka meninjau praktik yang dilakukan Ruslan pelatih tenis meja Riau.

Baca Juga:  Pelatih Barcelona Kritik Pedas Penyelenggaraan Piala Super

Soegeng Utomo yang melakukan supervisi ke Riau mengaku takjub dengan apa yang sudah dilakukan Ruslan. “Tugas saya melihat pelatih dalam menerapkan ilmu, mengorganisasi latihan serta mendesain latihan yang harus dilakukan menghadapi lawan yang berbeda.Hasil pantauan inilah yang akan dilaporkan ke Instruktur ITTF,” jelasnya.

Secara umum kata legenda tenis meja Indonesia ini, perkembangan tenis meja di Provinsi Riau cukup menakjubkan. “Praktik dan objek yang dilatih coach Ruslan bagus. Tinggal mematangkan beberapa hal, seperti jam terbang dan latih tanding,” jelasnya.

Sementara itu, Lilik menyebutkan pelatihan ini merupakan salah satu terobosan yang dilakukan untuk mengangkat prestasi tenis meja di Indonesia. Lilik menuturkan dengan luasnya Indonesia dari Sabang sampai Merauke, setakat ini Indonesia minim pelatih kompetensi. Indonesia  baru memiliki empat pelatih berlisensi level I ITTF.

Baca Juga:  Agar Biliar Ikut Porkot, KONI Hanya Ambil Alih Pelaksanaannya Saja

Mereka adalah Rima Vergianto yang saat ini menangani timnas NPC Indonesia,  Bayu Widi, Haryono Wong (pelatih Asian Games 2018) dan Yopi Warsono. “Kerja sama dengan ITTF ini memberikan harapan baru bagi perkembangan dunia tenis meja di tanah air,” kata Lilik saat berbincang, Ahad (28/7).(das)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari