Perempuan blasteran Indonesia-Jerman ini mengenal si kulit bundar sejak berusia 12 tahun. Sampai kemudian, dia terpilih menjadi salah seorang pemain Persija Putri dan masuk tim PON DKI.
Laporan: Jawapos.com
SABREENA nggak main-main saat terjun ke olahraga yang didominasi laki-laki tersebut. Dia bercerita tentang perjalanan karir, impian, dan cinta.
Gimana perjalanannya sampai bisa masuk tim Persija?
Unexpected banget. Waktu kecil, saya nggak pernah kepikiran. Tapi, saya suka belajar hal baru, suka tantangan. Perjalanannya lumayan lama. Baru pas mau lulus (sekolah, Red), saya kepilih di Persija. Itu susah banget untuk fokus ke sekolah dan bola. Juga, social life dan keluarga.
Terjun ke cabang olahraga yang mostly cowok. Apa yang dirasakan?
Keren banget dan bangga. Di sini perempuan yang main sepak bola masih termasuk rare ya. Ini memungkinkan saya menunjukkan kepada orang-orang bahwa kami juga bisa memainkan olahraga yang sering dianggap sebagai olahraganya laki-laki.
Panas-panasan saat latihan maupun tanding, tetap bisa merawat kulit?
Saya biasanya nggak terlalu peduli dengan kulit saya. Namanya main bola, masak mau cantik-cantikan. Skin care routine saya masih yang basic kayak cuci muka dan kadang-kadang ngalis, bergantung mood. Oh, saya selalu pakai sunblock. Bukan karena takut hitam, tapi buat menjaga kulit tetap sehat.
Banyak tawaran untuk terjun ke dunia entertainment, berminat ambil?
Sekarang saya benar-benar mau fokus ke bola. Sebab, waktu masih sekolah, agak susah (bagi waktunya, Red). Mungkin in the future saya lebih tertarik ke dunia entertainment. Kalau ada job kecil, why not? Tapi, yang paling penting itu bola.
Banyak yang ngefans sama Sabreena, tapi haters juga ada. Misalnya, di medsos. Gimana kamu meresponsnya?
No matter what, there will always be haters. Kemarin ada komen-komen yang inappropriate banget. Saya orangnya frontal ketika nggak setuju dengan suatu hal. Respons dengan baik, tapi juga harus educate them.
Apa kesibukan Sabreena di luar lapangan?
Saya biasanya physio atau training. Suka keluar sama teman dan keluarga juga. Kadang-kadang ada job atau event. Sekarang, karena baru lulus, saya lebih bebas. So, saya bisa join kelas dancing atau boxing.
Untuk kriteria pacar, apakah harus pemain bola or at least bisa main bola?
Ya, tapi harus baik, humoris, nggak harus ganteng banget, yang penting aku nyaman, lebih tinggi, lebih suka kalau umurnya lebih tua satu atau dua tahun daripada aku. Tapi, yang penting adalah personality-nya cocok.
Pemain bola yang diidolakan?
Messi!! Karena posisi saya sama dengan dia. Dia jago banget teknik, skill, agility, semuanya!
Harapan Sabreena buat karir pribadi dan sepak bola putri Indonesia?
Semoga saya bisa berkarir di luar negeri, main di Eropa atau Australia, dan membawa nama Indonesia. Tentu saya ingin bikin orang tua dan keluarga bangga. Mungkin tahun depan saya bisa masuk kuliah dan klub bola di situ.
Editor: E Sulaiman