Sabtu, 31 Mei 2025

Paralimpiade Tokyo 2020, Perunggu Sekaligus Rekor Asia

TOKYO (RIAUPOS.CO) – Para-atletik kembali mengharumkan nama Indonesia. Untuk kedelapan kalinya sepanjang pergelaran Paralimpiade, mereka sukses menyumbang medali. Kemarin (27/8) Saptoyoga Purnomo meraih perunggu pada nomor 100 meter T37.

Itu menjadi medali kedua Indonesia dalam Paralimpiade Tokyo 2020. Sebelumnya Ni Nengah Widiasih meraih perak dalam angkat berat 41 kilogram. Dalam pertandingan final di Olympic Stadium, Tokyo, Sapto meraih catatan waktu 11,31 detik. Dia berada di urutan ketiga setelah Nick Mayhugh dengan 10,95 detik dan Andrei Vdovin dengan 11,18 detik.

"Medali perunggu ini merupakan sebuah kejutan di ajang Paralimpiade 2020. Awalnya saya hanya ditargetkan untuk pecah rekor pribadi, tetapi bersyukur bisa dapat perunggu," kata Sapto dalam keterangan resminya.

Baca Juga:  FIFA Restui Penyelenggaraan ASEAN Club Championship 2020

Dalam pertandingan nomor bergengsi itu, rekor dunia beberapa kali terpecahkan. Pada penyisihan grup, Sapto berhasil mencapai rekor Paralimpiade baru dengan raihan 11,33 detik. Dia juga menjadi yang tercepat dalam heat pertama. Sayangnya, rekor itu tidak bertahan lama. Pada heat berikutnya, Mayhugh berhasil melesat dengan catatan 10,97 detik. Kemudian sprinter Amerika Serikat tersebut mempertajam raihannya saat final dan menjadi rekor dunia terbaru. Sementara itu, hasil Sapto menjadi rekor Asia dan Vdovin mengukir rekor Eropa.

Hasil itu sekaligus melengkapi raihan Sapto. Sprinter asal Banyumas tersebut pernah menjuarai Asian Para Games 2018 dengan waktu terbaik 11,49 detik. Sapto masih akan turun pada nomor 200 meter T37.

Baca Juga:  Main tanpa Separuh Nyawa

"Saya ingin berterima kasih atas dukungan semua masyarakat Indonesia, Presiden, Menpora, NPC Indonesia, dan pelatih," imbuhnya.(gil/c7/cak/jpg)

 

TOKYO (RIAUPOS.CO) – Para-atletik kembali mengharumkan nama Indonesia. Untuk kedelapan kalinya sepanjang pergelaran Paralimpiade, mereka sukses menyumbang medali. Kemarin (27/8) Saptoyoga Purnomo meraih perunggu pada nomor 100 meter T37.

Itu menjadi medali kedua Indonesia dalam Paralimpiade Tokyo 2020. Sebelumnya Ni Nengah Widiasih meraih perak dalam angkat berat 41 kilogram. Dalam pertandingan final di Olympic Stadium, Tokyo, Sapto meraih catatan waktu 11,31 detik. Dia berada di urutan ketiga setelah Nick Mayhugh dengan 10,95 detik dan Andrei Vdovin dengan 11,18 detik.

"Medali perunggu ini merupakan sebuah kejutan di ajang Paralimpiade 2020. Awalnya saya hanya ditargetkan untuk pecah rekor pribadi, tetapi bersyukur bisa dapat perunggu," kata Sapto dalam keterangan resminya.

Baca Juga:  FIFA Restui Penyelenggaraan ASEAN Club Championship 2020

Dalam pertandingan nomor bergengsi itu, rekor dunia beberapa kali terpecahkan. Pada penyisihan grup, Sapto berhasil mencapai rekor Paralimpiade baru dengan raihan 11,33 detik. Dia juga menjadi yang tercepat dalam heat pertama. Sayangnya, rekor itu tidak bertahan lama. Pada heat berikutnya, Mayhugh berhasil melesat dengan catatan 10,97 detik. Kemudian sprinter Amerika Serikat tersebut mempertajam raihannya saat final dan menjadi rekor dunia terbaru. Sementara itu, hasil Sapto menjadi rekor Asia dan Vdovin mengukir rekor Eropa.

Hasil itu sekaligus melengkapi raihan Sapto. Sprinter asal Banyumas tersebut pernah menjuarai Asian Para Games 2018 dengan waktu terbaik 11,49 detik. Sapto masih akan turun pada nomor 200 meter T37.

Baca Juga:  UEFA: Liga Dihentikan, Juara Berdasarkan Klasemen Akhir

"Saya ingin berterima kasih atas dukungan semua masyarakat Indonesia, Presiden, Menpora, NPC Indonesia, dan pelatih," imbuhnya.(gil/c7/cak/jpg)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

TOKYO (RIAUPOS.CO) – Para-atletik kembali mengharumkan nama Indonesia. Untuk kedelapan kalinya sepanjang pergelaran Paralimpiade, mereka sukses menyumbang medali. Kemarin (27/8) Saptoyoga Purnomo meraih perunggu pada nomor 100 meter T37.

Itu menjadi medali kedua Indonesia dalam Paralimpiade Tokyo 2020. Sebelumnya Ni Nengah Widiasih meraih perak dalam angkat berat 41 kilogram. Dalam pertandingan final di Olympic Stadium, Tokyo, Sapto meraih catatan waktu 11,31 detik. Dia berada di urutan ketiga setelah Nick Mayhugh dengan 10,95 detik dan Andrei Vdovin dengan 11,18 detik.

"Medali perunggu ini merupakan sebuah kejutan di ajang Paralimpiade 2020. Awalnya saya hanya ditargetkan untuk pecah rekor pribadi, tetapi bersyukur bisa dapat perunggu," kata Sapto dalam keterangan resminya.

Baca Juga:  Jojo Telan Pil Pahit di Hari Kedua BWF World Tour Finals

Dalam pertandingan nomor bergengsi itu, rekor dunia beberapa kali terpecahkan. Pada penyisihan grup, Sapto berhasil mencapai rekor Paralimpiade baru dengan raihan 11,33 detik. Dia juga menjadi yang tercepat dalam heat pertama. Sayangnya, rekor itu tidak bertahan lama. Pada heat berikutnya, Mayhugh berhasil melesat dengan catatan 10,97 detik. Kemudian sprinter Amerika Serikat tersebut mempertajam raihannya saat final dan menjadi rekor dunia terbaru. Sementara itu, hasil Sapto menjadi rekor Asia dan Vdovin mengukir rekor Eropa.

Hasil itu sekaligus melengkapi raihan Sapto. Sprinter asal Banyumas tersebut pernah menjuarai Asian Para Games 2018 dengan waktu terbaik 11,49 detik. Sapto masih akan turun pada nomor 200 meter T37.

Baca Juga:  Main tanpa Separuh Nyawa

"Saya ingin berterima kasih atas dukungan semua masyarakat Indonesia, Presiden, Menpora, NPC Indonesia, dan pelatih," imbuhnya.(gil/c7/cak/jpg)

 

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari