Jumat, 20 September 2024

Beri Kontrak Panjang untuk STY

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Evaluasi tetap dilakukan, apa pun hasil yang diraih timnas asuhan Shin Tae-yong (STY) di Piala AFF 2020. Begitu pernyataan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan ketika beberapa kali disinggung soal masa depan STY bersama skuad Garuda. 

Di ajang Piala AFF, STY dipatok target tinggi. Mantan pelatih timnas Korsel itu harus bisa membawa Indonesia juara. Sebagaimana diketahui, evaluasi bukan kali ini saja dilakukan untuk STY. Sebelumnya STY siap dievaluasi jika tidak bisa menyingkirkan Taiwan di babak playoff kualifikasi Piala Asia 2023 pada Oktober lalu. Hasilnya, Indonesia lolos dengan agregat gol 5-1 (2-1, 3-0).

Tim PSSI yang mengevaluasi kinerja STY adalah dua anggota Exco PSSI Endri Erawan dan Haruna Soemitro. Lalu Sekjen PSSI Yunus Nusi dan Direktur Teknik (Dirtek) PSSI Indra Sjafri.

Ketika dikonfirmasi JPG, Indra menegaskan tak ingin bicara evaluasi saat Indonesia masih berjuang di Piala AFF. "Kita sekarang lagi fokus menghadapi iven (Piala) AFF, jadi doakan saja. Sesuai dengan hasil kerja keras tim pelatih dan supporting dari PSSI, bisa memberikan yang terbaik buat sepakbola Indonesia," tuturnya.

- Advertisement -

Di sisi lain, pelatih Sriwijaya FC Nil Maizar menilai STY memberikan harapan besar bagi timnas Indonesia. Namun, soal kelayakan STY di timnas, Nil menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI. "PSSI yang akan menilai apakah STY layak atau tidak," ucap mantan pelatih timnas di Piala AFF 2012 itu.

Baca Juga:  Pedas! Ini Kata Capello tentang Neymar yang Gagal Bawa PSG ke Final

Tapi, dari hasil di Piala AFF ini, Nil menilai ada progres positif dan permainan yang atraktif dari pemain muda di timnas. "Jadi, saya pikir layak untuk pertimbangkan dipertahankan," tutur Nil.

- Advertisement -

Legenda timnas Ilham Jaya Kesuma juga berharap STY stay. "Sebenarnya sih diberi kesempatan lebih lama sajalah. Diberi kepercayaan. Tidak ada intervensi apa pun itu. Biar timnas kita solid. Jangan sedikit-sedikit mau prestasi instan. Tidak bisa. Kalau bisa STY ini dikontrak lima sampai sepuluh tahun," saran Ilham.

"Kalau dulu, misalnya, gagal juara ganti lagi. Cari pelatih yang mau dibayar murah. Saya tahulah zaman dulu mah. Karena dia mahal, padahal bagus, diganti. Makanya, yang seperti itu jangan terulang lagi. Jadi, STY harus dipertahankan," tegasnya.

Tim nasional (timnas) Indonesia sudah lima kali menembus partai final Piala AFF. Masing-masing pada edisi 2000, 2002, 2004, 2010 dan 2016. Namun, dari lima edisi tersebut, belum ada satu pun gelar yang mampu diraih skuad Garuda. Nah, dahaga gelar di ajang Piala AFF itu diharapkan bisa berakhir pada edisi kali ini.

Ya, untuk keenam kalinya timnas berhasil mencapai partai puncak Piala AFF. Indonesia lolos setelah menang 4-2 pada laga leg kedua semifinal melawan Singapura di National Stadium, Singapura.

Kemenangan itu membuat skuad asuhan Shin Tae-yong tersebut unggul agregat 5-3. Ini karena pada leg pertama Rabu lalu (22/12), Indonesia bermain seri 1-1 dengan Singapura.

Baca Juga:  Singkirkan Madrid di Copa, Sociedad Yakin Bisa Menang di La Liga

Indonesia akan menantang Thailand yang menang atas Vietnam. Tadi malam, kedua tim bermain tanpa gol. Dengan demikian Thailand melangkah ke final dengan agregat 2-0.

Laga final leg pertama berlangsung di National Stadium pada Rabu (29/12) mendatang. Sementara itu, leg kedua berlangsung di venue yang sama pada 1 Januari 2022.

Janji Perbaiki Kelemahan

Shin Tae-yong (STY) menuturkan kalau dua pertandingan melawan Singapura sangat sulit. Menurutnya, kedua tim sama-sama bekerja keras untuk mendapatkan hasil terbaik. Karena itu, wajar jika beberapa kali ada gesekan. Bahkan, kedua ofisial sempat tegang usai gol penyama kedudukan dari Singapura di penghujung babak pertama.

"Memang ada selebrasi dari pemain Singapura kepada kami. Jadi saya sedikit bicara pada pelatih Singapura kalau harus fair. Setelah itu baik baik saja," kata STY.

Dua gol Singapura berawal dari bola mati. Nah, STY pun sebetulnya sudah mengingatkan pasukannya untuk berhati-hati dengan set pieces dari Singapura. "Karena tidak fokus, set pieces lawan itu seperti membuat kita ke neraka atau surga bolak balik," sebutnya.

STY berjanji bakal memperbaiki kelemahan tersebut saat final kontra Thailand. "Tim ini masih sangat muda. Jadi kurang bisa memahami (kemauan pelatih). Jadi kami harus tunjukkan (peningkatan) kemampuan lagi," katanya.(jpg)
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Evaluasi tetap dilakukan, apa pun hasil yang diraih timnas asuhan Shin Tae-yong (STY) di Piala AFF 2020. Begitu pernyataan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan ketika beberapa kali disinggung soal masa depan STY bersama skuad Garuda. 

Di ajang Piala AFF, STY dipatok target tinggi. Mantan pelatih timnas Korsel itu harus bisa membawa Indonesia juara. Sebagaimana diketahui, evaluasi bukan kali ini saja dilakukan untuk STY. Sebelumnya STY siap dievaluasi jika tidak bisa menyingkirkan Taiwan di babak playoff kualifikasi Piala Asia 2023 pada Oktober lalu. Hasilnya, Indonesia lolos dengan agregat gol 5-1 (2-1, 3-0).

Tim PSSI yang mengevaluasi kinerja STY adalah dua anggota Exco PSSI Endri Erawan dan Haruna Soemitro. Lalu Sekjen PSSI Yunus Nusi dan Direktur Teknik (Dirtek) PSSI Indra Sjafri.

Ketika dikonfirmasi JPG, Indra menegaskan tak ingin bicara evaluasi saat Indonesia masih berjuang di Piala AFF. "Kita sekarang lagi fokus menghadapi iven (Piala) AFF, jadi doakan saja. Sesuai dengan hasil kerja keras tim pelatih dan supporting dari PSSI, bisa memberikan yang terbaik buat sepakbola Indonesia," tuturnya.

Di sisi lain, pelatih Sriwijaya FC Nil Maizar menilai STY memberikan harapan besar bagi timnas Indonesia. Namun, soal kelayakan STY di timnas, Nil menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI. "PSSI yang akan menilai apakah STY layak atau tidak," ucap mantan pelatih timnas di Piala AFF 2012 itu.

Baca Juga:  Voli Putri Riau Pastikan Satu Tempat di 8 Besar

Tapi, dari hasil di Piala AFF ini, Nil menilai ada progres positif dan permainan yang atraktif dari pemain muda di timnas. "Jadi, saya pikir layak untuk pertimbangkan dipertahankan," tutur Nil.

Legenda timnas Ilham Jaya Kesuma juga berharap STY stay. "Sebenarnya sih diberi kesempatan lebih lama sajalah. Diberi kepercayaan. Tidak ada intervensi apa pun itu. Biar timnas kita solid. Jangan sedikit-sedikit mau prestasi instan. Tidak bisa. Kalau bisa STY ini dikontrak lima sampai sepuluh tahun," saran Ilham.

"Kalau dulu, misalnya, gagal juara ganti lagi. Cari pelatih yang mau dibayar murah. Saya tahulah zaman dulu mah. Karena dia mahal, padahal bagus, diganti. Makanya, yang seperti itu jangan terulang lagi. Jadi, STY harus dipertahankan," tegasnya.

Tim nasional (timnas) Indonesia sudah lima kali menembus partai final Piala AFF. Masing-masing pada edisi 2000, 2002, 2004, 2010 dan 2016. Namun, dari lima edisi tersebut, belum ada satu pun gelar yang mampu diraih skuad Garuda. Nah, dahaga gelar di ajang Piala AFF itu diharapkan bisa berakhir pada edisi kali ini.

Ya, untuk keenam kalinya timnas berhasil mencapai partai puncak Piala AFF. Indonesia lolos setelah menang 4-2 pada laga leg kedua semifinal melawan Singapura di National Stadium, Singapura.

Kemenangan itu membuat skuad asuhan Shin Tae-yong tersebut unggul agregat 5-3. Ini karena pada leg pertama Rabu lalu (22/12), Indonesia bermain seri 1-1 dengan Singapura.

Baca Juga:  Pedas! Ini Kata Capello tentang Neymar yang Gagal Bawa PSG ke Final

Indonesia akan menantang Thailand yang menang atas Vietnam. Tadi malam, kedua tim bermain tanpa gol. Dengan demikian Thailand melangkah ke final dengan agregat 2-0.

Laga final leg pertama berlangsung di National Stadium pada Rabu (29/12) mendatang. Sementara itu, leg kedua berlangsung di venue yang sama pada 1 Januari 2022.

Janji Perbaiki Kelemahan

Shin Tae-yong (STY) menuturkan kalau dua pertandingan melawan Singapura sangat sulit. Menurutnya, kedua tim sama-sama bekerja keras untuk mendapatkan hasil terbaik. Karena itu, wajar jika beberapa kali ada gesekan. Bahkan, kedua ofisial sempat tegang usai gol penyama kedudukan dari Singapura di penghujung babak pertama.

"Memang ada selebrasi dari pemain Singapura kepada kami. Jadi saya sedikit bicara pada pelatih Singapura kalau harus fair. Setelah itu baik baik saja," kata STY.

Dua gol Singapura berawal dari bola mati. Nah, STY pun sebetulnya sudah mengingatkan pasukannya untuk berhati-hati dengan set pieces dari Singapura. "Karena tidak fokus, set pieces lawan itu seperti membuat kita ke neraka atau surga bolak balik," sebutnya.

STY berjanji bakal memperbaiki kelemahan tersebut saat final kontra Thailand. "Tim ini masih sangat muda. Jadi kurang bisa memahami (kemauan pelatih). Jadi kami harus tunjukkan (peningkatan) kemampuan lagi," katanya.(jpg)
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari