Rabu, 18 September 2024

Tanpa VAR yang Diprotes STY, Indonesia Justru Diuntungkan dan ke Final

SINGAPURA (RIAUPOS.CO) – Lolosnya Indonesia ke final Piala AFF 2021 setelah menyingkirkan Singapura 4-2 (5-3), penuh drama dan keberuntubngan. Indonesia nyaris saja tersingkir jika penalti Singapura di menit ke-90+1 masuk.

Dalam pertandingan di National Stadium, Kallang, Singapura, Sabtu (25/12/2021) itu, kemenangan yang diraih Evan Dimas dkk didapat selain hasil kerja keras, juga seperti ada kuasa "lain" yang ikut berperan.

Pertandingan ini  berjalan dengan sengit. Laga ini juga membuat para pendukung Indonesia senam jantung selama 120 menit pertandingan.

Di awal laga Indonesia berhasil unggul terlebih dahulu melalui gol Ezra Walian. Namun Song Ui-Young berhasil menyamakan kedudukan di akhir babak pertama.

- Advertisement -

Singapura berhasil unggul menjadi 2-1 berkat gol Shahdan Sulaiman. Namun Pratama Arhan berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-87. Alhasil laga dilanjutkan ke babak tambahan waktu. Sejak menit ke-67, Singapura bermain dengan 9 pemain. Lalu menit ke-119, Singapura bermain dengan 8 orang.

Di babak tambahan waktu ini, Indonesia berhasil menambah dua gol berkat gol bunuh diri Shawal Anuar dan juga gol pemain pengganti Egy Maulana Vikri.

- Advertisement -

Lolosnya Indonesia ini tentu memberikan kegembiraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena sudah lama Indonesia tidak masuk dalam partai final Piala AFF.

Baca Juga:  Tuah TD Garden Berakhir

Namun di satu sisi, kelolosan Indonesia ini tergolong sebuah ironi. Karena absennya VAR bisa dikatakan menjadi salah satu penentu Indonesia lolos ke partai final.

Di babak pertama, absennya VAR menguntungkan Indonesia. Karena Singapura seharusnya mendapatkan penalti di babak pertama.

Situasi ini terjadi di sekitar menit 40. Pada saat itu, ada miskomunikasi antara Rachmat Irianto dan Nadeo Argawinata, sehingga bola nyaris direbut oleh penyerang Singapura.

Pada saat itu, Irianto melakukan tekel untuk menghalau bola. Padahal kaki Irianto tidak mengenai bola dan seharusnya Singapura mendapatkan penalti.

Namun wasit tidak memberikan penalti dan melanjutkan pertandingan. Andai VAR diterapkan di laga ini, Singapura bisa menyamakan kedudukan lebih awal.

Absennya VAR kembali menguntungkan Indonesia di babak kedua. Itu terjadi saat Pratama Arhan menyamakan kedudukan 2-2 untuk Indonesia.

Gol Pratama  berawal dari tembakan Witan yang ditepis Sunny. Namun bola tepisan Sunny jatuh di kaki Pratama yang lalu diselesaikan sang bek  dengan tembakan mendatarnya.

Dari tayangan ulang, posisi Pratama terlihat jelas berada di posisi off-side. Andai ada VAR, gol kedua Indonesia itu pasti dianulir dan Indonesia bisa tersingkir lebih awal dari fase gugur.

Baca Juga:  Belum Pastikan ke Madrid, Mbappe Tak Buru-Buru

Satu yang menjadi ironi dari kelolosan Indonesia ke final Piala AFF 2020 karena Shin Tae Yong (STY) sempat memprotes absennya VAR di Piala AFF 2020.

Pernyataan ini disampaikan pelatih asal Korea Selatan itu dalam preskon virtual sebelum laga ini. Mantan pelatih timnas Korea Selatan itu menilai VAR harusnya diterapkan di kompetisi ini.

"Saya telah meninjau cuplikan penampilan kami di leg pertama dan saya pikir kami seharusnya diberikan penalti, bukan tendangan bebas," ucap Shin Tae-yong.

Ia juga mengungkapkan kekecewaan lainnya dalam laga lain antara Vietnam Vs Thailand di leg pertama. Menurutnya ada beberapa keputusan wasit yang janggal.

"Dalam pertandingan kemarin antara Thailand dan Vietnam ada beberapa keputusan yang seharusnya diberikan penalti," ungkapnya.

Bayangkan andai saja AFF mengabulkan permintaan Shin Tae Yong ini, bisa-bisa mimpi untuk melihat Indonesia bermain di Final Piala AFF 2020 harus buyar.

Sumber: PSSI/News/AFF/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

 

SINGAPURA (RIAUPOS.CO) – Lolosnya Indonesia ke final Piala AFF 2021 setelah menyingkirkan Singapura 4-2 (5-3), penuh drama dan keberuntubngan. Indonesia nyaris saja tersingkir jika penalti Singapura di menit ke-90+1 masuk.

Dalam pertandingan di National Stadium, Kallang, Singapura, Sabtu (25/12/2021) itu, kemenangan yang diraih Evan Dimas dkk didapat selain hasil kerja keras, juga seperti ada kuasa "lain" yang ikut berperan.

Pertandingan ini  berjalan dengan sengit. Laga ini juga membuat para pendukung Indonesia senam jantung selama 120 menit pertandingan.

Di awal laga Indonesia berhasil unggul terlebih dahulu melalui gol Ezra Walian. Namun Song Ui-Young berhasil menyamakan kedudukan di akhir babak pertama.

Singapura berhasil unggul menjadi 2-1 berkat gol Shahdan Sulaiman. Namun Pratama Arhan berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-87. Alhasil laga dilanjutkan ke babak tambahan waktu. Sejak menit ke-67, Singapura bermain dengan 9 pemain. Lalu menit ke-119, Singapura bermain dengan 8 orang.

Di babak tambahan waktu ini, Indonesia berhasil menambah dua gol berkat gol bunuh diri Shawal Anuar dan juga gol pemain pengganti Egy Maulana Vikri.

Lolosnya Indonesia ini tentu memberikan kegembiraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena sudah lama Indonesia tidak masuk dalam partai final Piala AFF.

Baca Juga:  Belum Pastikan ke Madrid, Mbappe Tak Buru-Buru

Namun di satu sisi, kelolosan Indonesia ini tergolong sebuah ironi. Karena absennya VAR bisa dikatakan menjadi salah satu penentu Indonesia lolos ke partai final.

Di babak pertama, absennya VAR menguntungkan Indonesia. Karena Singapura seharusnya mendapatkan penalti di babak pertama.

Situasi ini terjadi di sekitar menit 40. Pada saat itu, ada miskomunikasi antara Rachmat Irianto dan Nadeo Argawinata, sehingga bola nyaris direbut oleh penyerang Singapura.

Pada saat itu, Irianto melakukan tekel untuk menghalau bola. Padahal kaki Irianto tidak mengenai bola dan seharusnya Singapura mendapatkan penalti.

Namun wasit tidak memberikan penalti dan melanjutkan pertandingan. Andai VAR diterapkan di laga ini, Singapura bisa menyamakan kedudukan lebih awal.

Absennya VAR kembali menguntungkan Indonesia di babak kedua. Itu terjadi saat Pratama Arhan menyamakan kedudukan 2-2 untuk Indonesia.

Gol Pratama  berawal dari tembakan Witan yang ditepis Sunny. Namun bola tepisan Sunny jatuh di kaki Pratama yang lalu diselesaikan sang bek  dengan tembakan mendatarnya.

Dari tayangan ulang, posisi Pratama terlihat jelas berada di posisi off-side. Andai ada VAR, gol kedua Indonesia itu pasti dianulir dan Indonesia bisa tersingkir lebih awal dari fase gugur.

Baca Juga:  Dengan Wajah Memelas, Kapten Bilbao Beri Penghormatan kepada Sociedad Sendirian

Satu yang menjadi ironi dari kelolosan Indonesia ke final Piala AFF 2020 karena Shin Tae Yong (STY) sempat memprotes absennya VAR di Piala AFF 2020.

Pernyataan ini disampaikan pelatih asal Korea Selatan itu dalam preskon virtual sebelum laga ini. Mantan pelatih timnas Korea Selatan itu menilai VAR harusnya diterapkan di kompetisi ini.

"Saya telah meninjau cuplikan penampilan kami di leg pertama dan saya pikir kami seharusnya diberikan penalti, bukan tendangan bebas," ucap Shin Tae-yong.

Ia juga mengungkapkan kekecewaan lainnya dalam laga lain antara Vietnam Vs Thailand di leg pertama. Menurutnya ada beberapa keputusan wasit yang janggal.

"Dalam pertandingan kemarin antara Thailand dan Vietnam ada beberapa keputusan yang seharusnya diberikan penalti," ungkapnya.

Bayangkan andai saja AFF mengabulkan permintaan Shin Tae Yong ini, bisa-bisa mimpi untuk melihat Indonesia bermain di Final Piala AFF 2020 harus buyar.

Sumber: PSSI/News/AFF/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari