Selasa, 8 April 2025
spot_img

Novak Djokovic Positif Corona, Nasib AS Terbuka Menggantung

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sepekan lalu (17/6), Direktur Turnamen Grand Slam Amerika Serikat (AS) Terbuka, Stacey Allaster dengan yakin mengumumkan turnamen mayor tersebut bakal berjalan sesuai jadwal pada 31 Agustus–13 September. Namun, setelah Novak Djokovic terpapar Covid-19 di Adria Tour (21/6) lalu, haruskah AS Terbuka tetap diadakan?

Masih banyak pertanyaan yang mengganjal dari penjelasan panitia AS Terbuka pada konferensi pers virtual yang diadakan pekan lalu tersebut.

Saat itu Allaster menyebut pihaknya akan mengisolasi para peserta dan rombongan di dua hotel selama acara berlangsung. Belakangan, aturan itu diperlonggar dengan memperbolehkan petenis menyewa rumah sendiri.

Selain itu, disebutkan bakal ada tes kesehatan secara periodik untuk seluruh petenis, ofisial, maupun panitia. Penonton juga tidak akan diperbolehkan menyaksikan langsung pertandingan di area USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York.

Baca Juga:  Tonali Sebut Satu Kemenangan Bakal Bangkitkan Semangat Milan

Namun, panitia AS Terbuka seperti masih kebingungan saat ditanya lebih lanjut terkait apakah panitia bisa memastikan seluruh rombongan AS Terbuka yang diperkirakan berjumlah lebih dari 600 orang itu akan mematuhi aturan-aturan tersebut.

Apalagi, jika digabung dengan Cincinnati Masters yang musim ini bakal berlangsung di lokasi yang sama dengan AS Terbuka, rombongan harus bertahan di New York selama empat pekan.

"Kami akan membuat aturan dan langkah-langkah yang harus dipatuhi untuk seluruh peserta dan rombongan," jawab Allaster singkat saat merespons pertanyaan wartawan terkait masalah tersebut seperti dilansir The National.

Di lain sisi, dr Brian Hainline, penasihat Kesehatan Federasi Tenis AS, memastikan bahwa pihaknya siap menyokong gelaran tersebut dengan protokol kesehatan Covid-19 yang sebaik-baiknya. Dia menjamin tidak akan ada rekayasa untuk hasil tes medis.

Baca Juga:  Rossi Akan Dukung Italia dengan Memakai Baju Baggio

"Kami sadar, tes dan protokol yang kami buat tidak serta-merta membuat orang terhindar dari Covid-19. Tapi, paling tidak protokol-protokol kesehatan yang kami susun ini bisa mengurangi dan meminimalkan persebaran pandemi," ucap Hainline.

Penyelenggara AS Terbuka harus berjuang keras meyakinkan para peserta. Namun, kasus Adria Tour yang membuat Djokovic, Grigor Dimitrov, Borna Coric, maupun Viktor Troicki, terpapar Covid-19, jelas membuat para petenis kini ragu datang ke New York.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sepekan lalu (17/6), Direktur Turnamen Grand Slam Amerika Serikat (AS) Terbuka, Stacey Allaster dengan yakin mengumumkan turnamen mayor tersebut bakal berjalan sesuai jadwal pada 31 Agustus–13 September. Namun, setelah Novak Djokovic terpapar Covid-19 di Adria Tour (21/6) lalu, haruskah AS Terbuka tetap diadakan?

Masih banyak pertanyaan yang mengganjal dari penjelasan panitia AS Terbuka pada konferensi pers virtual yang diadakan pekan lalu tersebut.

Saat itu Allaster menyebut pihaknya akan mengisolasi para peserta dan rombongan di dua hotel selama acara berlangsung. Belakangan, aturan itu diperlonggar dengan memperbolehkan petenis menyewa rumah sendiri.

Selain itu, disebutkan bakal ada tes kesehatan secara periodik untuk seluruh petenis, ofisial, maupun panitia. Penonton juga tidak akan diperbolehkan menyaksikan langsung pertandingan di area USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York.

Baca Juga:  Jesus Moncer, Arsenal Bantai Chelsea 4-0

Namun, panitia AS Terbuka seperti masih kebingungan saat ditanya lebih lanjut terkait apakah panitia bisa memastikan seluruh rombongan AS Terbuka yang diperkirakan berjumlah lebih dari 600 orang itu akan mematuhi aturan-aturan tersebut.

Apalagi, jika digabung dengan Cincinnati Masters yang musim ini bakal berlangsung di lokasi yang sama dengan AS Terbuka, rombongan harus bertahan di New York selama empat pekan.

"Kami akan membuat aturan dan langkah-langkah yang harus dipatuhi untuk seluruh peserta dan rombongan," jawab Allaster singkat saat merespons pertanyaan wartawan terkait masalah tersebut seperti dilansir The National.

Di lain sisi, dr Brian Hainline, penasihat Kesehatan Federasi Tenis AS, memastikan bahwa pihaknya siap menyokong gelaran tersebut dengan protokol kesehatan Covid-19 yang sebaik-baiknya. Dia menjamin tidak akan ada rekayasa untuk hasil tes medis.

Baca Juga:  Dovizioso Menangi Balapan Penuh Drama di Austria

"Kami sadar, tes dan protokol yang kami buat tidak serta-merta membuat orang terhindar dari Covid-19. Tapi, paling tidak protokol-protokol kesehatan yang kami susun ini bisa mengurangi dan meminimalkan persebaran pandemi," ucap Hainline.

Penyelenggara AS Terbuka harus berjuang keras meyakinkan para peserta. Namun, kasus Adria Tour yang membuat Djokovic, Grigor Dimitrov, Borna Coric, maupun Viktor Troicki, terpapar Covid-19, jelas membuat para petenis kini ragu datang ke New York.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Novak Djokovic Positif Corona, Nasib AS Terbuka Menggantung

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sepekan lalu (17/6), Direktur Turnamen Grand Slam Amerika Serikat (AS) Terbuka, Stacey Allaster dengan yakin mengumumkan turnamen mayor tersebut bakal berjalan sesuai jadwal pada 31 Agustus–13 September. Namun, setelah Novak Djokovic terpapar Covid-19 di Adria Tour (21/6) lalu, haruskah AS Terbuka tetap diadakan?

Masih banyak pertanyaan yang mengganjal dari penjelasan panitia AS Terbuka pada konferensi pers virtual yang diadakan pekan lalu tersebut.

Saat itu Allaster menyebut pihaknya akan mengisolasi para peserta dan rombongan di dua hotel selama acara berlangsung. Belakangan, aturan itu diperlonggar dengan memperbolehkan petenis menyewa rumah sendiri.

Selain itu, disebutkan bakal ada tes kesehatan secara periodik untuk seluruh petenis, ofisial, maupun panitia. Penonton juga tidak akan diperbolehkan menyaksikan langsung pertandingan di area USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York.

Baca Juga:  Tonali Sebut Satu Kemenangan Bakal Bangkitkan Semangat Milan

Namun, panitia AS Terbuka seperti masih kebingungan saat ditanya lebih lanjut terkait apakah panitia bisa memastikan seluruh rombongan AS Terbuka yang diperkirakan berjumlah lebih dari 600 orang itu akan mematuhi aturan-aturan tersebut.

Apalagi, jika digabung dengan Cincinnati Masters yang musim ini bakal berlangsung di lokasi yang sama dengan AS Terbuka, rombongan harus bertahan di New York selama empat pekan.

"Kami akan membuat aturan dan langkah-langkah yang harus dipatuhi untuk seluruh peserta dan rombongan," jawab Allaster singkat saat merespons pertanyaan wartawan terkait masalah tersebut seperti dilansir The National.

Di lain sisi, dr Brian Hainline, penasihat Kesehatan Federasi Tenis AS, memastikan bahwa pihaknya siap menyokong gelaran tersebut dengan protokol kesehatan Covid-19 yang sebaik-baiknya. Dia menjamin tidak akan ada rekayasa untuk hasil tes medis.

Baca Juga:  Pemerintah Thailand Total Biayai Kelompok Suporternya ke SEA Games

"Kami sadar, tes dan protokol yang kami buat tidak serta-merta membuat orang terhindar dari Covid-19. Tapi, paling tidak protokol-protokol kesehatan yang kami susun ini bisa mengurangi dan meminimalkan persebaran pandemi," ucap Hainline.

Penyelenggara AS Terbuka harus berjuang keras meyakinkan para peserta. Namun, kasus Adria Tour yang membuat Djokovic, Grigor Dimitrov, Borna Coric, maupun Viktor Troicki, terpapar Covid-19, jelas membuat para petenis kini ragu datang ke New York.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sepekan lalu (17/6), Direktur Turnamen Grand Slam Amerika Serikat (AS) Terbuka, Stacey Allaster dengan yakin mengumumkan turnamen mayor tersebut bakal berjalan sesuai jadwal pada 31 Agustus–13 September. Namun, setelah Novak Djokovic terpapar Covid-19 di Adria Tour (21/6) lalu, haruskah AS Terbuka tetap diadakan?

Masih banyak pertanyaan yang mengganjal dari penjelasan panitia AS Terbuka pada konferensi pers virtual yang diadakan pekan lalu tersebut.

Saat itu Allaster menyebut pihaknya akan mengisolasi para peserta dan rombongan di dua hotel selama acara berlangsung. Belakangan, aturan itu diperlonggar dengan memperbolehkan petenis menyewa rumah sendiri.

Selain itu, disebutkan bakal ada tes kesehatan secara periodik untuk seluruh petenis, ofisial, maupun panitia. Penonton juga tidak akan diperbolehkan menyaksikan langsung pertandingan di area USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York.

Baca Juga:  Ansu Fati Terancam Absen 2 Bulan

Namun, panitia AS Terbuka seperti masih kebingungan saat ditanya lebih lanjut terkait apakah panitia bisa memastikan seluruh rombongan AS Terbuka yang diperkirakan berjumlah lebih dari 600 orang itu akan mematuhi aturan-aturan tersebut.

Apalagi, jika digabung dengan Cincinnati Masters yang musim ini bakal berlangsung di lokasi yang sama dengan AS Terbuka, rombongan harus bertahan di New York selama empat pekan.

"Kami akan membuat aturan dan langkah-langkah yang harus dipatuhi untuk seluruh peserta dan rombongan," jawab Allaster singkat saat merespons pertanyaan wartawan terkait masalah tersebut seperti dilansir The National.

Di lain sisi, dr Brian Hainline, penasihat Kesehatan Federasi Tenis AS, memastikan bahwa pihaknya siap menyokong gelaran tersebut dengan protokol kesehatan Covid-19 yang sebaik-baiknya. Dia menjamin tidak akan ada rekayasa untuk hasil tes medis.

Baca Juga:  Haaland Langsung On Fire

"Kami sadar, tes dan protokol yang kami buat tidak serta-merta membuat orang terhindar dari Covid-19. Tapi, paling tidak protokol-protokol kesehatan yang kami susun ini bisa mengurangi dan meminimalkan persebaran pandemi," ucap Hainline.

Penyelenggara AS Terbuka harus berjuang keras meyakinkan para peserta. Namun, kasus Adria Tour yang membuat Djokovic, Grigor Dimitrov, Borna Coric, maupun Viktor Troicki, terpapar Covid-19, jelas membuat para petenis kini ragu datang ke New York.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari