(RIAUPOS.CO) — Perseteruan antara Marcelo Brozovic dan Romelu Lukaku cuma di gosip-gosip yang dihembuskan media Italia. Ahad (22/9), di lapangan, Brozovic dan Lukaku saling berpelukan. Brozo, sapaan akrab Brozovic, dan Lukaku pun jadi penentu kemenangan 2-0 Inter Milan atas AC Milan dalam Derby della Madonnina ke-224 di San Siro, Milan.
Ya, keduanya sama-sama jadi pencetak gol Nerazzurri, julukan Inter. Brozovic membuka kran gol Inter pada menit ke-49. Lalu, 29 menit berselang Lukaku juga ikut-ikutan mencatatkan namanya di papan skor dengan sundulannya memanfaatkan crossing Nicolo Barella. ‘’Aku akan lebih marah jika mereka tak mampu melakukannya (mencetak gol, red),’’ ucap allenatore Inter, Antonio Conte kepada DAZN.
Bukan hanya mengikuti Brozovic, Lukaku juga turut terlibat dalam build up sebelum gol Brozovic. Begitu pula sebaliknya. ‘’Brozo dan Lukaku pemuda yang baik,’’ puji Conte. Menurut The Godfather, julukan Conte, hanya permainan di lapangan yang bisa jadi pembuktikan situasi dalam ruang ganti Inter.
Tak perlu klarifikasi di media. ‘’Mereka herus lebih klinis di lapangan dan tak terlalu naif ke depannya. Kalaupun ada perbedaan, itu harus disambut baik. Karena, itu berarti ada darah di dalam pembuluh darah dan emosi di dalamnya,’’ tutur pelatih yang sudah berpengalaman dalam menghadapi rumor-rumor dishamonisasi ruang ganti semasa di Chelsea itu.
Dalam memberikan arahan kepada pemainnya, termasuk Brozovic dan Lukaku, dia lebih mencontohkan pengalamannya ketika masih jadi pemain. ‘’Dulu aku pun kerap berdebat dengan rekan setim. Lalu setelahnya kami pergi dinner bareng. Itu bukan masalah besar,’’ sambungnya. Apalagi, penyebab Brozovic dan Lukaku adu pendapat di ruang ganti seperti dilaporkan media-media Italia hanya karena masalah pandangan pribadi soal performa. Bukan menurut Conte.
Begitu gembiranya Lukaku bisa kembali mencetak gol seperti saat dia menjebol gawang Liverpool saat Derby Merseyside, penyerang timnas Belgia itu meluapkannya dengan mencium kamera. Seperti dilansir Football Italia Lukaku pun memuji faktor Conte di balik performanya. ‘’Rapotku dengannya sangat kuat, selaku pelatih dia banyak membantuku. Di usia 26 tahun, aku ingin pelatih seperti dia. Pelatih yang membantuku setiap hari dan memotivasiku,’’ beber striker yang sudah mengoleksi tiga gol bagi Inter musim ini.(eca)
Laporan JPG, Milan