Jumat, 20 September 2024

BWF Minta Maaf ke Tim Indonesia dan Presiden Jokowi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Presiden BWF Poul-Erik Hoyer Larsen meminta maaf langsung ke Tim Indonesia dan Presiden Joko Widodo terkait kasus All England 2021. Hal itu disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. 

Zainudin mengonfirmasi telah menerima surat dari BWF soal permohonan maaf tersebut. Secara garis besar isi surat tersebut menyatakan Poul-Erik memohon maaf mulai kepada Presiden Jokowi hingga seluruh insan bulutangkis di Indonesia. Dia turut merasakan rasa sedih dan frustrasi yang dialami skuat Indonesia dalam insiden di All England 2021. 

“Pada intinya BWF merasakan apa yang dialami oleh tim nasional kita atau tim bulutangkis kita, perasaan sakit hati bahkan frustrasi, demikian dalam kata-katanya,” kata Zainudin dalam konferensi pers virtual, Senin (22/3/2021). 

Baca Juga:  Riau Raih Satu Emas di Kejurnas MTB

“Maka untuk kejadian yang membuat kita tidak nyaman itu, Presiden BWF menyampaikan permohonan maaf kepada Yang Mulia Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo, kepada Menteri Luar Negeri, kepada kami (Menpora, red), kepada PBSI dan seluruh stakeholder bulu tangkis di Tanah Air,” lanjutnya. 

- Advertisement -

“Pada bagian lain Presiden BWF menyampaikan suatu pengakuan bahwa Indonesia merupakan satu negara besar untuk olahraga bulu tangkis dan bulu tangkis ini menjadi ikon kebanggaan kita khususnya di pentas-pentas dunia,” imbuhnya. 

“Bahkan juga Presiden BWF sempat menyinggung bahwa ketika beliau masih menjadi pemain, merasakan kehangatan persahabatan yang mendalam dengan para pemain Indonesia di masanya,” sambungnya.

- Advertisement -

Seperti diketahui, Indonesia gagal bertanding di All England 2021 walau sudah tiba di Birmingham, Inggris. Skuat Indonesia dipaksa mundur dari turnamen tersebut setelah orang yang satu pesawat dengan mereka saat menuju Inggris terpapar Covid-19.

Baca Juga:  Azzahra Permatahani Wakili Indonesia di Olimpiade

Berdasarkan regulasi pemerintah Inggris, skuad Indonesia pun harus menjalan isolasi selama 10 hari sejak ketibaan mereka di Birmingham pada 13 Maret 2021. Karena situasi itu, Jonatan Christie dan kawan-kawan pun diminta mundur untuk mematuhi aturan tersebut. 

Sayangnya keputusan tersebut menimbulkan berbagai polemik dan kekecewaan dari seluruh skuad bulu tangkis Indonesia. Bahkan kasus tersebut telah mendapat sorotan dari seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali Presiden RI, Joko Widodo.  

Sumber: BWF/News/JPNN
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Presiden BWF Poul-Erik Hoyer Larsen meminta maaf langsung ke Tim Indonesia dan Presiden Joko Widodo terkait kasus All England 2021. Hal itu disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. 

Zainudin mengonfirmasi telah menerima surat dari BWF soal permohonan maaf tersebut. Secara garis besar isi surat tersebut menyatakan Poul-Erik memohon maaf mulai kepada Presiden Jokowi hingga seluruh insan bulutangkis di Indonesia. Dia turut merasakan rasa sedih dan frustrasi yang dialami skuat Indonesia dalam insiden di All England 2021. 

“Pada intinya BWF merasakan apa yang dialami oleh tim nasional kita atau tim bulutangkis kita, perasaan sakit hati bahkan frustrasi, demikian dalam kata-katanya,” kata Zainudin dalam konferensi pers virtual, Senin (22/3/2021). 

Baca Juga:  Belum Pastikan ke Madrid, Mbappe Tak Buru-Buru

“Maka untuk kejadian yang membuat kita tidak nyaman itu, Presiden BWF menyampaikan permohonan maaf kepada Yang Mulia Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo, kepada Menteri Luar Negeri, kepada kami (Menpora, red), kepada PBSI dan seluruh stakeholder bulu tangkis di Tanah Air,” lanjutnya. 

“Pada bagian lain Presiden BWF menyampaikan suatu pengakuan bahwa Indonesia merupakan satu negara besar untuk olahraga bulu tangkis dan bulu tangkis ini menjadi ikon kebanggaan kita khususnya di pentas-pentas dunia,” imbuhnya. 

“Bahkan juga Presiden BWF sempat menyinggung bahwa ketika beliau masih menjadi pemain, merasakan kehangatan persahabatan yang mendalam dengan para pemain Indonesia di masanya,” sambungnya.

Seperti diketahui, Indonesia gagal bertanding di All England 2021 walau sudah tiba di Birmingham, Inggris. Skuat Indonesia dipaksa mundur dari turnamen tersebut setelah orang yang satu pesawat dengan mereka saat menuju Inggris terpapar Covid-19.

Baca Juga:  Kalah Telak dari Atalanta, Milan Tetap Juara Paroh Musim

Berdasarkan regulasi pemerintah Inggris, skuad Indonesia pun harus menjalan isolasi selama 10 hari sejak ketibaan mereka di Birmingham pada 13 Maret 2021. Karena situasi itu, Jonatan Christie dan kawan-kawan pun diminta mundur untuk mematuhi aturan tersebut. 

Sayangnya keputusan tersebut menimbulkan berbagai polemik dan kekecewaan dari seluruh skuad bulu tangkis Indonesia. Bahkan kasus tersebut telah mendapat sorotan dari seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali Presiden RI, Joko Widodo.  

Sumber: BWF/News/JPNN
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari