Minggu, 24 November 2024
spot_img

Turki vs Portugal: Lebih Klinis Lebih Baik

DORTMUND (RIAUPOS.CO) – Portugal kurang klinis. Begitu yang dapat disimpulkan dari kemenangan 2-1 Selecao das Quinas –sebutan Portugal– atas Republik Ceko dalam matchday pertama grup F Euro 2024 pekan lalu (19/6). Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan baru menggetarkan gawang lawan pada menit ke-69.

Itu pun lewat gol bunuh diri dan setelah tertinggal gol. Handicap itulah yang tidak diharapkan terulang saat Portugal menghadapi Turki dalam matchday kedua di Westfalenstadion, Dortmund, malam nanti (siaran langsung RCTI/Euro 1/Euro 3/Sportstars 3/Sport stars 4 pukul 23.00 WIB).

Turki yang menang 3-1 atas Georgia dalam matchday pertama, Selasa (18/6) mampu menampilkan permainan agresif dan klinis. Tidak perlu menunggu gol setelah satu jam permainan seperti Portugal. Menguasai permainan (penguasaan bola) tidak berarti kalau kami tidak mampu menuntaskan peluang yang didapat, kata Vitinha, gelandang Portugal yang menjadi player of the match saat melawan Ceko, seperti dilansir O Jogo.

Baca Juga:  Ditahan Imbang Ceko, Kans Kroasia Belum Tertutup

Pemain 24 tahun asal Paris Saint-Germain itu sebenarnya baru merasakan atmosfer Euro untuk kali pertama. Tetapi, Vitinha mampu menampilkan performa yang lebih efektif di antara seniornya seperti kapten Ronaldo, gelandang serang Bruno Fernandes, maupun gelandang/wide attacker Bernardo Silva.

Serangan Portugal juga lebih menggigit ketika striker Liverpool FC Diogo Jota masuk menggantikan wide attacker Rafael Leao. Jota merupakan pemain yang pernah membobol gawang Turki dalam pertemuan terakhir kedua tim pada semifinal path C putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa, (25/3/2022). Di Estadio do Dragao, Lisbon, Portugal menang 3-1.

Turki yang sekarang diperkuat banyak pemain muda. Secara taktik, mereka juga sedang mencari gaya permainannya. Jika kami bisa lebih klinis (ketimbang melawan Ceko, red), aku yakin hasilnya lebih baik karena Turki tidak biasa bermain di blok rendah, beber Jota kepada Maisfutebol.

Baca Juga:  Jeblok di Kualifikasi MotoGP San Marino, Rossi Merasa Malu

Secara statistik, dari sembilan gol di lima laga terakhir, Portugal hanya tiga kali menciptakan gol pada babak pertama atau 33 persen. Berbeda dengan gol di babak kedua yang mencapai 66,6 persen. Sangat penting bisa mencetak gol lebih awal, ucap pelatih Portugal Roberto Martinez kepada Record.

Hal senada diungkapkan pencetak gol pertama Turki di Euro 2024, bek kanan Mert Muldur. Sebagai tim yang diposisikan underdog, Turki disebut Muldur tidak boleh memberikan respek terlalu besar kepada Portugal. Ini laga penting bagi kami karena kami bisa menentukan langkah kami selanjutnya (parameter mengukur kekuatan, Red) berdasar hasil melawan Portugal, katanya seperti dilansir A Spor.(ren/dns/jpg)






Reporter: Redaksi Riau Pos Riau Pos

DORTMUND (RIAUPOS.CO) – Portugal kurang klinis. Begitu yang dapat disimpulkan dari kemenangan 2-1 Selecao das Quinas –sebutan Portugal– atas Republik Ceko dalam matchday pertama grup F Euro 2024 pekan lalu (19/6). Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan baru menggetarkan gawang lawan pada menit ke-69.

Itu pun lewat gol bunuh diri dan setelah tertinggal gol. Handicap itulah yang tidak diharapkan terulang saat Portugal menghadapi Turki dalam matchday kedua di Westfalenstadion, Dortmund, malam nanti (siaran langsung RCTI/Euro 1/Euro 3/Sportstars 3/Sport stars 4 pukul 23.00 WIB).

- Advertisement -

Turki yang menang 3-1 atas Georgia dalam matchday pertama, Selasa (18/6) mampu menampilkan permainan agresif dan klinis. Tidak perlu menunggu gol setelah satu jam permainan seperti Portugal. Menguasai permainan (penguasaan bola) tidak berarti kalau kami tidak mampu menuntaskan peluang yang didapat, kata Vitinha, gelandang Portugal yang menjadi player of the match saat melawan Ceko, seperti dilansir O Jogo.

Baca Juga:  Debut Kandang Messi di PSG Tertunda

Pemain 24 tahun asal Paris Saint-Germain itu sebenarnya baru merasakan atmosfer Euro untuk kali pertama. Tetapi, Vitinha mampu menampilkan performa yang lebih efektif di antara seniornya seperti kapten Ronaldo, gelandang serang Bruno Fernandes, maupun gelandang/wide attacker Bernardo Silva.

- Advertisement -

Serangan Portugal juga lebih menggigit ketika striker Liverpool FC Diogo Jota masuk menggantikan wide attacker Rafael Leao. Jota merupakan pemain yang pernah membobol gawang Turki dalam pertemuan terakhir kedua tim pada semifinal path C putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa, (25/3/2022). Di Estadio do Dragao, Lisbon, Portugal menang 3-1.

Turki yang sekarang diperkuat banyak pemain muda. Secara taktik, mereka juga sedang mencari gaya permainannya. Jika kami bisa lebih klinis (ketimbang melawan Ceko, red), aku yakin hasilnya lebih baik karena Turki tidak biasa bermain di blok rendah, beber Jota kepada Maisfutebol.

Baca Juga:  Kapolda Keliling Riau Bersama Ketua KPU dan Bawaslu

Secara statistik, dari sembilan gol di lima laga terakhir, Portugal hanya tiga kali menciptakan gol pada babak pertama atau 33 persen. Berbeda dengan gol di babak kedua yang mencapai 66,6 persen. Sangat penting bisa mencetak gol lebih awal, ucap pelatih Portugal Roberto Martinez kepada Record.

Hal senada diungkapkan pencetak gol pertama Turki di Euro 2024, bek kanan Mert Muldur. Sebagai tim yang diposisikan underdog, Turki disebut Muldur tidak boleh memberikan respek terlalu besar kepada Portugal. Ini laga penting bagi kami karena kami bisa menentukan langkah kami selanjutnya (parameter mengukur kekuatan, Red) berdasar hasil melawan Portugal, katanya seperti dilansir A Spor.(ren/dns/jpg)






Reporter: Redaksi Riau Pos Riau Pos
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari