- Advertisement -
WINA (RIAUPOS.CO) — Dunia olahraga F1 harus kehilangan sosok pembalap yang melegenda. Juara dunia tiga kali F1 yakni Niki Lauda meninggal dunia pada usia 70 tahun. Hal tersebut disampaikan pihak keluarga yang menyampaikan melalui sebuah pernyataan yang dikeluarkan Badan Pers Austria pada Selasa (21/5) pagi waktu setempat.
Lauda dinyatakan meninggal dunia pada Senin (20/5) atau sembilan bulan setelah menjalani transplatasi paru-paru. Pihak keluarga pun mengalami duka yang mendalam karena Lauda adalah sosok, ayah, dan kakek yang penuh perhatian.
- Advertisement -
“Dalam duka yang mendalam, kami mengumumkan Niki yang kami cintai telah meninggal dengan damai bersama keluarganya pada hari Senin,†bunyi pernyataan keluarga yang dilansir dari Crash, Selasa (21/5).
“Prestasi uniknya sebagai atlet dan wirausaha adalah dan akan tetap tak terlupakan. Dorongan tak kenal lelah, keterusterangan, dan keberaniannya tetap menjadi contoh dan tolok ukur bagi kami semua,†tambahnya.
Selain keluarga, tentu para pencinta olahraga F1 merasa sangat kehilangan sosok Lauda. Ia merupakan pembalap yang terkenal pada 1970-an dan memenangkan kejuaraan dunia pertamanya bersama Ferrari pada 1975.
- Advertisement -
Pada 1976 ia mengalami luka bakar dan cedera yang mengancam jiwanya setelah mengalami kecelakaan di Grand Prix Jerman. Namun, dengan semangatnya yang luar biasa, ia kembali ke dunia balap hanya dalam enam pekan kemudian. Satu tahun berikutnya, ia kembali meraih gelar juara dunia kedua pada 1977. Lalu pada akhir 1979, Lauda absen dari dunia F1 selama tiga tahun. Setelah comeback pada 1982, ia bergabung bersama McLaren dan memenangkan gelar juara dunia ketiga pada 1984. Setelah pensiun pada 1985, Lauda menjadi sosok penting. Yang paling baru ia menikmati perannya sebagai direktur noneksekutif dengan Mercedes di F1.(int/eca)
WINA (RIAUPOS.CO) — Dunia olahraga F1 harus kehilangan sosok pembalap yang melegenda. Juara dunia tiga kali F1 yakni Niki Lauda meninggal dunia pada usia 70 tahun. Hal tersebut disampaikan pihak keluarga yang menyampaikan melalui sebuah pernyataan yang dikeluarkan Badan Pers Austria pada Selasa (21/5) pagi waktu setempat.
Lauda dinyatakan meninggal dunia pada Senin (20/5) atau sembilan bulan setelah menjalani transplatasi paru-paru. Pihak keluarga pun mengalami duka yang mendalam karena Lauda adalah sosok, ayah, dan kakek yang penuh perhatian.
- Advertisement -
“Dalam duka yang mendalam, kami mengumumkan Niki yang kami cintai telah meninggal dengan damai bersama keluarganya pada hari Senin,†bunyi pernyataan keluarga yang dilansir dari Crash, Selasa (21/5).
“Prestasi uniknya sebagai atlet dan wirausaha adalah dan akan tetap tak terlupakan. Dorongan tak kenal lelah, keterusterangan, dan keberaniannya tetap menjadi contoh dan tolok ukur bagi kami semua,†tambahnya.
- Advertisement -
Selain keluarga, tentu para pencinta olahraga F1 merasa sangat kehilangan sosok Lauda. Ia merupakan pembalap yang terkenal pada 1970-an dan memenangkan kejuaraan dunia pertamanya bersama Ferrari pada 1975.
Pada 1976 ia mengalami luka bakar dan cedera yang mengancam jiwanya setelah mengalami kecelakaan di Grand Prix Jerman. Namun, dengan semangatnya yang luar biasa, ia kembali ke dunia balap hanya dalam enam pekan kemudian. Satu tahun berikutnya, ia kembali meraih gelar juara dunia kedua pada 1977. Lalu pada akhir 1979, Lauda absen dari dunia F1 selama tiga tahun. Setelah comeback pada 1982, ia bergabung bersama McLaren dan memenangkan gelar juara dunia ketiga pada 1984. Setelah pensiun pada 1985, Lauda menjadi sosok penting. Yang paling baru ia menikmati perannya sebagai direktur noneksekutif dengan Mercedes di F1.(int/eca)