Rabu, 9 April 2025
spot_img

Marcus Gideon: BWF Jangan Hanya Minta Maaf, tapi Bertanggung Jawab

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon, masih belum bisa memaafkan BWF. Dia meminta federasi badminton dunia itu bertanggung jawab atas kasus yang menimpa skuat Indonesia di All England 2021. 

Seperti diketahui Presiden BWF Poul-Erik Hoyer Larsen sudah mengirimkan surat permintaan maaf kepada Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia. Hal tersebut dikonfirmasi Menpora Zainudin Amali. 

Marcus merasa permintaan maaf tersebut belum cukup. Dia masih ingin mendapat kejelasan dari BWF. 

“Menurut saya sih harusnya masalah ini diperjelas. Kan kita pertandingannya juga sudah mulai sedikit, persiapan Olimpiade, takutnya nanti ada apa-apa di jalan BWF lepas tangan lagi tinggal kasih surat permintaan maaf saja beres,” kata Marcus saat tiba di Indonesia, Senin (22/3/2021). 

Baca Juga:  Ancelotti Senang Madrid Putus Tren Negatif Setelah Bantai Shakhtar

“Maksudnya biar ada pertanggungjawabannya gimana gitu, kemarin kan benar-benar terlihat banget ketidakadilannya, menurut saya, dan menurut teman-teman semua,” tambah pemain berusia 30 tahun tersebut. 

“Jadi ya harus diperjelas dan enggak segampang itu tinggal bilang saya minta maaf, salah, sudah beres gitu,” ucapnya.

Seperti diketahui, Indonesia gagal bertanding di All England 2021 walau sudah tiba di Birmingham, Inggris. Skuat Indonesia dipaksa mundur lantaran mereka berada dalam satu pesawat dengan penderita Covid-19 saat terbang ke Inggris. 

Berdasarkan regulasi pemerintah Inggris, skuat Indonesia pun harus menjalan isolasi selama 10 hari sejak ketibaan mereka di Birmingham pada 13 Maret 2021. Karena situasi itu, Jonatan Christie dan kawan-kawan pun diminta mundur untuk mematuhi aturan tersebut. 

Baca Juga:  Kalah karena Foya-Foya

Setelah tiba di Indonesia, para pebulutangkis itu akan menjalani isolasi mandiri di Jakarta selama lima hari. Ini merupakan regulasi dari pemerintah Indonesia yang harus mereka patuhi setelah kedatangan dari luar negeri.

Sumber: PBSI/News/JPNN
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon, masih belum bisa memaafkan BWF. Dia meminta federasi badminton dunia itu bertanggung jawab atas kasus yang menimpa skuat Indonesia di All England 2021. 

Seperti diketahui Presiden BWF Poul-Erik Hoyer Larsen sudah mengirimkan surat permintaan maaf kepada Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia. Hal tersebut dikonfirmasi Menpora Zainudin Amali. 

Marcus merasa permintaan maaf tersebut belum cukup. Dia masih ingin mendapat kejelasan dari BWF. 

“Menurut saya sih harusnya masalah ini diperjelas. Kan kita pertandingannya juga sudah mulai sedikit, persiapan Olimpiade, takutnya nanti ada apa-apa di jalan BWF lepas tangan lagi tinggal kasih surat permintaan maaf saja beres,” kata Marcus saat tiba di Indonesia, Senin (22/3/2021). 

Baca Juga:  Philippine Arena Jadi GOR Terbesar Dunia

“Maksudnya biar ada pertanggungjawabannya gimana gitu, kemarin kan benar-benar terlihat banget ketidakadilannya, menurut saya, dan menurut teman-teman semua,” tambah pemain berusia 30 tahun tersebut. 

“Jadi ya harus diperjelas dan enggak segampang itu tinggal bilang saya minta maaf, salah, sudah beres gitu,” ucapnya.

Seperti diketahui, Indonesia gagal bertanding di All England 2021 walau sudah tiba di Birmingham, Inggris. Skuat Indonesia dipaksa mundur lantaran mereka berada dalam satu pesawat dengan penderita Covid-19 saat terbang ke Inggris. 

Berdasarkan regulasi pemerintah Inggris, skuat Indonesia pun harus menjalan isolasi selama 10 hari sejak ketibaan mereka di Birmingham pada 13 Maret 2021. Karena situasi itu, Jonatan Christie dan kawan-kawan pun diminta mundur untuk mematuhi aturan tersebut. 

Baca Juga:  Prancis Open 2024, Ginting Jumpa Hong Yang, Rehan/Lisa Ditantang Yuta/Arisa

Setelah tiba di Indonesia, para pebulutangkis itu akan menjalani isolasi mandiri di Jakarta selama lima hari. Ini merupakan regulasi dari pemerintah Indonesia yang harus mereka patuhi setelah kedatangan dari luar negeri.

Sumber: PBSI/News/JPNN
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Marcus Gideon: BWF Jangan Hanya Minta Maaf, tapi Bertanggung Jawab

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon, masih belum bisa memaafkan BWF. Dia meminta federasi badminton dunia itu bertanggung jawab atas kasus yang menimpa skuat Indonesia di All England 2021. 

Seperti diketahui Presiden BWF Poul-Erik Hoyer Larsen sudah mengirimkan surat permintaan maaf kepada Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia. Hal tersebut dikonfirmasi Menpora Zainudin Amali. 

Marcus merasa permintaan maaf tersebut belum cukup. Dia masih ingin mendapat kejelasan dari BWF. 

“Menurut saya sih harusnya masalah ini diperjelas. Kan kita pertandingannya juga sudah mulai sedikit, persiapan Olimpiade, takutnya nanti ada apa-apa di jalan BWF lepas tangan lagi tinggal kasih surat permintaan maaf saja beres,” kata Marcus saat tiba di Indonesia, Senin (22/3/2021). 

Baca Juga:  Jika Gabung MU, Frenkie de Jong Bakal Bergaji Termahal di Old Trafford

“Maksudnya biar ada pertanggungjawabannya gimana gitu, kemarin kan benar-benar terlihat banget ketidakadilannya, menurut saya, dan menurut teman-teman semua,” tambah pemain berusia 30 tahun tersebut. 

“Jadi ya harus diperjelas dan enggak segampang itu tinggal bilang saya minta maaf, salah, sudah beres gitu,” ucapnya.

Seperti diketahui, Indonesia gagal bertanding di All England 2021 walau sudah tiba di Birmingham, Inggris. Skuat Indonesia dipaksa mundur lantaran mereka berada dalam satu pesawat dengan penderita Covid-19 saat terbang ke Inggris. 

Berdasarkan regulasi pemerintah Inggris, skuat Indonesia pun harus menjalan isolasi selama 10 hari sejak ketibaan mereka di Birmingham pada 13 Maret 2021. Karena situasi itu, Jonatan Christie dan kawan-kawan pun diminta mundur untuk mematuhi aturan tersebut. 

Baca Juga:  Indonesia Raih Satu Perunggu dari Nomor Lead Putri

Setelah tiba di Indonesia, para pebulutangkis itu akan menjalani isolasi mandiri di Jakarta selama lima hari. Ini merupakan regulasi dari pemerintah Indonesia yang harus mereka patuhi setelah kedatangan dari luar negeri.

Sumber: PBSI/News/JPNN
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon, masih belum bisa memaafkan BWF. Dia meminta federasi badminton dunia itu bertanggung jawab atas kasus yang menimpa skuat Indonesia di All England 2021. 

Seperti diketahui Presiden BWF Poul-Erik Hoyer Larsen sudah mengirimkan surat permintaan maaf kepada Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia. Hal tersebut dikonfirmasi Menpora Zainudin Amali. 

Marcus merasa permintaan maaf tersebut belum cukup. Dia masih ingin mendapat kejelasan dari BWF. 

“Menurut saya sih harusnya masalah ini diperjelas. Kan kita pertandingannya juga sudah mulai sedikit, persiapan Olimpiade, takutnya nanti ada apa-apa di jalan BWF lepas tangan lagi tinggal kasih surat permintaan maaf saja beres,” kata Marcus saat tiba di Indonesia, Senin (22/3/2021). 

Baca Juga:  Philippine Arena Jadi GOR Terbesar Dunia

“Maksudnya biar ada pertanggungjawabannya gimana gitu, kemarin kan benar-benar terlihat banget ketidakadilannya, menurut saya, dan menurut teman-teman semua,” tambah pemain berusia 30 tahun tersebut. 

“Jadi ya harus diperjelas dan enggak segampang itu tinggal bilang saya minta maaf, salah, sudah beres gitu,” ucapnya.

Seperti diketahui, Indonesia gagal bertanding di All England 2021 walau sudah tiba di Birmingham, Inggris. Skuat Indonesia dipaksa mundur lantaran mereka berada dalam satu pesawat dengan penderita Covid-19 saat terbang ke Inggris. 

Berdasarkan regulasi pemerintah Inggris, skuat Indonesia pun harus menjalan isolasi selama 10 hari sejak ketibaan mereka di Birmingham pada 13 Maret 2021. Karena situasi itu, Jonatan Christie dan kawan-kawan pun diminta mundur untuk mematuhi aturan tersebut. 

Baca Juga:  Prancis Open 2024, Ginting Jumpa Hong Yang, Rehan/Lisa Ditantang Yuta/Arisa

Setelah tiba di Indonesia, para pebulutangkis itu akan menjalani isolasi mandiri di Jakarta selama lima hari. Ini merupakan regulasi dari pemerintah Indonesia yang harus mereka patuhi setelah kedatangan dari luar negeri.

Sumber: PBSI/News/JPNN
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari