Senin, 25 November 2024
spot_img

Jika Tak Bisa Digelar 2021, Olimpiade Tokyo Batal

TOKYO (RIAUPOS.CO) – Jika Olimpiade Tokyo 2020 tak bisa diselenggarakan pada 2021 mendatang –setelah diundur selama setahun– Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan membatalkan penyelenggaraan mulitiiven terbesar dunia tersebut.

Hal itu disampaikan Presiden IOC, Thomas Bach. Bach berpendapat, penundaan tidak dapat berlangsung terus-menerus dan bakal mendukung Jepang jika tidak dapat menggelar pesta olahraga terbesar di dunia karena situasi yang tidak dapat dikontrol.

"Sejujurnya, saya memahaminya posisi Jepang karena Anda tidak dapat terus-menerus mempekerjakan 3.000 atau 5.000 orang dalam komite penyelenggara," ujar Bach kepada AFP yang dikutip Asahi Shimbun.

"Anda tidak dapat mengubah jadwal olahraga semua federasi besar di seluruh dunia setiap tahun. Anda tidak bisa membuat para atlet berada dalam ketidakpastian, tidak bisa pula ada Olimpiade yang tumpang tindih pada masa depan," sambungnya.

Baca Juga:  Lawan PSDS Deli Serdang, PSPS Riau Yakin Raih Hasil Positif

Menurut Bach, melakukan penjadwalan ulang Olimpiade adalah sebuah tugas yang amat besar. Mantan atlet anggar Jerman itu akan terus memerhatikan saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memastikan kelangsungan Olimpiade 2020.

"Kami telah menetapkan satu prinsip, dan ini bertujuan mengatur Olimpiade berada di lingkungan yang aman untuk semua peserta. Tidak ada yang tahu dunia akan menjadi seperti apa dalam satu tahun dan dua bulan dari hari ini, jadi kita harus mengandalkan para ahli," kata Bach.

Bach tidak mengatakan vaksin adalah prasyarat menggelar Olimpiade, namun opsi tanpa penonton tampak menjadi bahasan tersendiri.

"Ini bukan seperti yang kita inginkan. Karena semangat Olimpiade adalah tentang menyatukan para penggemar dan inilah yang membuat Olimpiade begitu unik dan mereka berada di stadion bersama-sama."

Baca Juga:  FIFA Restui Penyelenggaraan ASEAN Club Championship 2020

"Tetapi ketika itu menjadi keputusan, saya akan meminta Anda untuk memberi saya lebih banyak waktu untuk berkonsultasi dengan para atlet, Organisasi Kesehatan Dunia, dengan mitra Jepang," ucap Bach.

IOC telah menyisihkan US $800 juta untuk membantu penyelenggara dan federasi-federasi olahraga terkait penundaan Olimpiade. Menurut anggaran terbaru, Olimpiade akan menelan biaya US $12,6 miliar yang pendanaannya dibagi antara panitia penyelenggara, Pemerintah Jepang, dan Kota Tokyo.

Olimpiade 2020 direncanakan berlangsung tengah tahun ini, namun pada Maret lalu dipastikan ditunda menjadi 23 Juli tahun depan karena pandemi corona. Jepang telah menyatakan tidak akan menggelar Olimpiade jika kembali ditunda pada tahun depan.

Sumber: Asahi Shimbun/AFP/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

TOKYO (RIAUPOS.CO) – Jika Olimpiade Tokyo 2020 tak bisa diselenggarakan pada 2021 mendatang –setelah diundur selama setahun– Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan membatalkan penyelenggaraan mulitiiven terbesar dunia tersebut.

Hal itu disampaikan Presiden IOC, Thomas Bach. Bach berpendapat, penundaan tidak dapat berlangsung terus-menerus dan bakal mendukung Jepang jika tidak dapat menggelar pesta olahraga terbesar di dunia karena situasi yang tidak dapat dikontrol.

- Advertisement -

"Sejujurnya, saya memahaminya posisi Jepang karena Anda tidak dapat terus-menerus mempekerjakan 3.000 atau 5.000 orang dalam komite penyelenggara," ujar Bach kepada AFP yang dikutip Asahi Shimbun.

"Anda tidak dapat mengubah jadwal olahraga semua federasi besar di seluruh dunia setiap tahun. Anda tidak bisa membuat para atlet berada dalam ketidakpastian, tidak bisa pula ada Olimpiade yang tumpang tindih pada masa depan," sambungnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Lawan PSDS Deli Serdang, PSPS Riau Yakin Raih Hasil Positif

Menurut Bach, melakukan penjadwalan ulang Olimpiade adalah sebuah tugas yang amat besar. Mantan atlet anggar Jerman itu akan terus memerhatikan saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memastikan kelangsungan Olimpiade 2020.

"Kami telah menetapkan satu prinsip, dan ini bertujuan mengatur Olimpiade berada di lingkungan yang aman untuk semua peserta. Tidak ada yang tahu dunia akan menjadi seperti apa dalam satu tahun dan dua bulan dari hari ini, jadi kita harus mengandalkan para ahli," kata Bach.

Bach tidak mengatakan vaksin adalah prasyarat menggelar Olimpiade, namun opsi tanpa penonton tampak menjadi bahasan tersendiri.

"Ini bukan seperti yang kita inginkan. Karena semangat Olimpiade adalah tentang menyatukan para penggemar dan inilah yang membuat Olimpiade begitu unik dan mereka berada di stadion bersama-sama."

Baca Juga:  City Akan Pesta Juara  Bersama 10 Ribu Fans saat Lawan Everton

"Tetapi ketika itu menjadi keputusan, saya akan meminta Anda untuk memberi saya lebih banyak waktu untuk berkonsultasi dengan para atlet, Organisasi Kesehatan Dunia, dengan mitra Jepang," ucap Bach.

IOC telah menyisihkan US $800 juta untuk membantu penyelenggara dan federasi-federasi olahraga terkait penundaan Olimpiade. Menurut anggaran terbaru, Olimpiade akan menelan biaya US $12,6 miliar yang pendanaannya dibagi antara panitia penyelenggara, Pemerintah Jepang, dan Kota Tokyo.

Olimpiade 2020 direncanakan berlangsung tengah tahun ini, namun pada Maret lalu dipastikan ditunda menjadi 23 Juli tahun depan karena pandemi corona. Jepang telah menyatakan tidak akan menggelar Olimpiade jika kembali ditunda pada tahun depan.

Sumber: Asahi Shimbun/AFP/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari