PARIS (RIAUPOS.CO) – Hampir dua musim setelah menjadi petenis peringkat 1 dunia untuk kali pertama, Iga Swiatek mengakui, cukup bangga dengan bagaimana ia mengatasi semua hal yang menghadangnya.
Menginjak usia 20 tahun pada April 2022, petenis berkebangsaan Polandia menghuni posisi puncak setelah Ashleigh Barty tiba-tiba gantung raket, tetapi tidak diragukan bahwa ia layak menjadi petenis peringkat 1 dunia setelah saat itu ia memenangkan tiga gelar secara beruntun di Doha, Indian Wells, dan Miami sebelum menghuni posisi prestisius tersebut.
Beberapa bulan pertama tentu menyulitkan bagi petenis berkebangsaan Polandia, karena ia tiba-tiba ia menjadi target bagi sebagian besar petenis karena menghuni peringkat 1 dunia, tetapi ia mengatasi tekanan dengan baik.
Sampai saat ini, petenis berkebangsaan Polandia telah memenangkan 19 gelar dengan 12 gelar di antaranya – termasuk gelar di Indian Wells musim ini – ia menangkan setelah menjadi petenis peringkat 1 dunia dan ia mengakui bahwa ia merasa jauh lebih nyaman ketika menghuni peringkat tersebut.
“Saya ingat semua hal setelah pertama kali menjadi petenis peringkat 1 dunia, sejujurnya. Itu cukup gila. Saya merasa cukup bangga dengan cara saya beradaptasi menghadapi semua tantangan yang harus saya hadapi,” ungkap Swiatek.
“Pertama menjadi petenis peringkat 1 dunia, lalu sebenarnya merasa nyaman dengan hal itu dan menggunakannya di lapangan serta menjadi target dari banyak petenis yang ingin mengalahkan saya, khususnya. Lalu mengawali musim selanjutnya sebagai petenis peringkat 1 dunia. Jadi, saya merasa benar-benar bangga dengan bagaimana saya mengatasi semua hal.”
“Itu tidak hanya terjadi begitu saja lalu selesai. Anda memiliki banyak hal yang harus anda hadapi selama satu musim. Jadi, ya, saya merasa cukup bangga.”
Pekan ini menjadi pekan ke-95 bagi petenis berkebangsaan Polandia di peringkat 1 dunia, yang menempatkannya di posisi kesepuluh dalam daftar petenis putri dengan waktu terlama yang menghuni peringkat tersebut dan ia hanya terpaut dua pekan dengan Lindsay Davenport yang berada di posisi kedelapan.(eca)
Laporan JPG, Paris