MILANO (RIAUPOS.CO) – AC Milan melewatkan peluang mendapat tiga poin saat berjumpa Salernitana. Berjumpa tim dengan status juru kunci Serie A, Milan hanya mendapat satu poin karena terlalu hiruk-pikuk.
AC Milan berjumpa Salernitana pada duel pekan ke-26 Serie A, Ahad (20/2/2022) dini hari WIB. Pada duel di Stadion Arechi tersebut, Rossoneri harus puas dengan skor imbang 2-2.
Junior Messias membawa Milan unggul pada menit ke-5. Tapi, Federico Bonazzoli dan Milan Duric kemudian membawa Salernitana unggul. Akhirnya, Milan menyamakan skor pada menit ke-77 dari gol Ante Rebic.
Hasil imbang 2-2 tentu tidak cukup bagus untuk Milan yang berjuang untuk meraih scudetto. Lantas, apa yang membuat Milan gagal menang melawan tim juru kunci?
Duel Milan vs Salernitana ibarat laga langit dan bumi. Milan berada di puncak klasemen dan Salernitana ada di dasar klasemen. Milan punya peluang menang cukup besar saat unggul cepat pada menit ke-5.
Tapi, Milan lengah setelah unggul cepat. Sang pelatih, Stefano Pioli, merasa Milan kehilangan intensitas setelah gol Messias. Para pemain dinilai terlalu heboh dan tidak mampu mengontrol situasi.
"Kami memulai dengan baik, unggul, tetapi kemudian kami kehilangan rencana awal," buka Pioli dikutip dari MilanNews.
"Kami terlalu hiruk-pikuk dan meskipun ada peluang untuk kembali memimpin, kami tidak berhasil. Ketika kami tidak berhasil bermain sebagai Milan, itu selalu merupakan peluang yang hilang," tegas Pioli.
Stefano Pioli kecewa berat dengan hasil yang didapat Milan. Begitu juga dengan para pemain Milan. Menurut Pioli, walau akhirnya gagal mendapat tiga poin, Milan tampil lebih bagus pada babak kedua.
"Pendekatan kami pada babak kedua sudah benar. Kemudian beberapa kesalahan teknis dan posisi merusak segalanya," kata Pioli.
"Kami kebobolan terlalu banyak gol. Tetapi ketika Anda kebobolan dua gol, jelas bahwa situasinya sulit untuk menang. Kami ingin mendapat hasil lebih banyak. Tapi kami akan belajar dari kesalahan kami untuk mencoba memenangkan yang berikutnya," tegas Pioli.
Sumber: ESPN/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun