Oleh Hary B Koriun
Apa kabar Mario Balotelli? Mantan penyerang timnas Italia yang dikenal dengan fenomena "Why Always Me?" itu sejak awal musim ini bermain untuk tim promosi dari Serie B, Brescia.
Salah satu talenta berbakat yang dimiliki Italia ini, sudah mencetak 5 gol dari 15 kali bermain untuk klub yang pernah diperkuat oleh Luca Toni, Igli Tare, Andrea Pirlo, Roberto Baggio dan banyak bintang lainnya itu.
Namun, dalam pekan ke-20 Seria A melawan Cagliari yang berakhir imbang 2-2 di Stadion Mario Rigamonti, Ahad (19/1/2020), Balo mengalami peristiwa tak enak. Dia diusir wasit setelah 7 menit bermain.
Seperti ditulis CNN, Balotelli baru masuk ke lapangan saat laga tersisa 16 menit. Pemain kontroversial itu dimasukkan pelatih Euginio Corini menggantikan Alfredo Donnarumma. Tujuh menit setelah masuk ke lapangan, Balotelli bertindak gegabah saat duel udara dengan Fabio Pisacane. Mantan pemain Marseille itu mengangkat kaki terlalu tinggi sehingga mengenai kepala Pisacane.
Pelanggaran itu diganjar kartu kuning oleh wasit Antonio Giua. Tak terima dihadiahi kartu kuning, Balotelli memperlihatkan reaksi negatif dengan memprotes keputusan wasit. Reaksi berlebihan Balotelli itu disambut Giua dengan mengeluarkan kartu kuning kedua yang berarti kartu merah untuk pemain berdarah Ghana tersebut. Kartu merah itu membuat Balotelli dipastikan absen saat Brescia menghadapi mantan klubnya, AC Milan, 24 Januari nanti.
Kartu merah di laga melawan Cagliari jadi yang ke-13 sepanjang karier Balotelli. Penyerang berusia 29 tahun itu juga jadi pemain kedua setelah bek AS Monaco, Jemerson yang selalu dapat kartu merah setiap musim dalam waktu empat tahun terakhir.
Dengan bakat yang dimilikinya, Balo sebenarnya adalah talenta besar yang dimiliki Italia. Memulai karir di Inter Milan pada musim 2007/2008, dia langsung mengundang perhatian publik. Meski hanya mencetak 3 gol di Serie A di debutnya, namun perolehan golnya di musim berikutnya naik menjadi 8 dan 9.
Tiga musim di Inter, Roberto Mancini yang memegang Manchester City, membawanya ke Etihad Stadium. Di musim pertamanya pada 2010/2011, dia mencetak 6 gol. Lalu di musim berikutnya mencetak 13 gol dan membawa City juara. Setelah itu, dengan berbagai kontroversi yang melingkupinya, dia hanya bermain setengah musim untuk City Biru dan mencetak satu gol. Setengah musim berikutnya, dia mencetak 12 gol untuk AC Milan dan 14 gol di musim berikutnya.
Periode kelam dalam karirnya terjadi ketika dia menyeberang ke Liverpool. Di Anfield, dia benar-benar habis. Dalam 16 kali berkostum The Reds di musim 2014/2015 dia hanya mencetak 1 gol dan sering berada di bangku cadangan. Musim berikutnya Balo kembali ke Milan sebagai pemain pinjaman. Berbeda dengan periode sebelumnya bagaimana ketajamannya terlihat, dalam 23 kali berbaju merah-hitam, Balo hanya mencetak 1 gol.
Karirnya mulai bersinar lagi ketika dia memilih bergabung dengan OGC Nice di Ligue 1 Prancis pada musim 2016/2017. Dia berhasil membawa Nice ke papan atas kompetisi tertinggi Prancis tersebut dan mencetak 15 gol. Di musim berikutnya, dia malah mencetak 18 gol semusim.