Rabu, 9 April 2025

FIFA hanya Ingin 4 Venue, Stadion Riau Tak Masuk Hitungan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pelaksanaan Piala Dunia U-20 tahun depan, tampaknya, tak bisa berlangsung di enam venue. Sebab, FIFA hanya memilih empat stadion. 

Dengan berkurangnya venue tersebut, tentu keinginan Riau menjadi tuan rumah semakin jauh. Bahkan Stadion Riau tak masuk dalam usulan pemerintah dan PSSI.  

Hal itu disampaikan Menpora Zainudin Amali.  ’’Informasi awal memang enam. Lantas, info masuk lagi. Untuk efisiensi dan koordinasi agar cepat, FIFA hanya menggunakan empat,’’ paparnya.

Jika hanya empat yang dipilih, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, terancam dicoret. Sebab, banyak aspek minor di Stadion GBT. Selain akses jalan menuju stadion, beberapa hal juga membutuhkan pembenahan total.

Baca Juga:  Bonnibauer Penawar Sakit Hati

Dari 10 stadion yang di-submit ke FIFA, hanya Stadion Utama Gelora Bung Karno yang mempunyai nilai paling tinggi. Zainudin menuturkan, pembenahan di GBK tidak sebesar stadion lainnya. ’’Ada juga yang mayor. Itu bergantung FIFA menentukannya seperti apa,’’ terangnya.

Sebetulnya, PSSI dan pemerintah justru menginginkan Piala Dunia U-20 tetap berlangsung di enam venue seperti rencana awal FIFA. Alasannya, agar banyak wilayah yang bisa merasakan gegap gempita Piala Dunia. 

’’Agar lebih terbagi. Aspek rumput juga. Kalau empat dipakai berkali-kali, bisa sakit. Kalau enam, bisa terbagi,’’ kata Zainudin.

Zainudin menambahkan, saat ini PSSI masih berkonsolidasi dengan FIFA. Pada 25 Januari mendatang, tepat dalam kongres tahunan PSSI di Bali, venue yang dipilih akan ditentukan. 

Baca Juga:  El Cholo Bikin Pep Guardiola Begadang Lagi

’’Ya, kami ingin dipercepat supaya perbaikan bisa dilakukan lebih awal. Karena semua stadion yang digunakan butuh perbaikan. Ada yang minor dan mayor,’’ terangnya.

Hal senada disampaikan Ketua Umum PSSI Moch Iriawan. Dia menyatakan, ada enam stadion yang dijagokan untuk menjadi venue Piala Dunia U-20. Selain GBK, ada Stadion Manahan (Solo), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Pakansari (Bogor), dan GBT.

Dia mengatakan, enam stadion tersebut punya kapasitas dan kualitas yang baik. ’’Kesuksesan di Asian Games 2018 akan diulang di Piala Dunia U-20,’’ tegasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pelaksanaan Piala Dunia U-20 tahun depan, tampaknya, tak bisa berlangsung di enam venue. Sebab, FIFA hanya memilih empat stadion. 

Dengan berkurangnya venue tersebut, tentu keinginan Riau menjadi tuan rumah semakin jauh. Bahkan Stadion Riau tak masuk dalam usulan pemerintah dan PSSI.  

Hal itu disampaikan Menpora Zainudin Amali.  ’’Informasi awal memang enam. Lantas, info masuk lagi. Untuk efisiensi dan koordinasi agar cepat, FIFA hanya menggunakan empat,’’ paparnya.

Jika hanya empat yang dipilih, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, terancam dicoret. Sebab, banyak aspek minor di Stadion GBT. Selain akses jalan menuju stadion, beberapa hal juga membutuhkan pembenahan total.

Baca Juga:  El Cholo Bikin Pep Guardiola Begadang Lagi

Dari 10 stadion yang di-submit ke FIFA, hanya Stadion Utama Gelora Bung Karno yang mempunyai nilai paling tinggi. Zainudin menuturkan, pembenahan di GBK tidak sebesar stadion lainnya. ’’Ada juga yang mayor. Itu bergantung FIFA menentukannya seperti apa,’’ terangnya.

Sebetulnya, PSSI dan pemerintah justru menginginkan Piala Dunia U-20 tetap berlangsung di enam venue seperti rencana awal FIFA. Alasannya, agar banyak wilayah yang bisa merasakan gegap gempita Piala Dunia. 

’’Agar lebih terbagi. Aspek rumput juga. Kalau empat dipakai berkali-kali, bisa sakit. Kalau enam, bisa terbagi,’’ kata Zainudin.

Zainudin menambahkan, saat ini PSSI masih berkonsolidasi dengan FIFA. Pada 25 Januari mendatang, tepat dalam kongres tahunan PSSI di Bali, venue yang dipilih akan ditentukan. 

Baca Juga:  48 Atlet Taekwondo Inhu Ikut di Iven Walikota Pekanbaru

’’Ya, kami ingin dipercepat supaya perbaikan bisa dilakukan lebih awal. Karena semua stadion yang digunakan butuh perbaikan. Ada yang minor dan mayor,’’ terangnya.

Hal senada disampaikan Ketua Umum PSSI Moch Iriawan. Dia menyatakan, ada enam stadion yang dijagokan untuk menjadi venue Piala Dunia U-20. Selain GBK, ada Stadion Manahan (Solo), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Pakansari (Bogor), dan GBT.

Dia mengatakan, enam stadion tersebut punya kapasitas dan kualitas yang baik. ’’Kesuksesan di Asian Games 2018 akan diulang di Piala Dunia U-20,’’ tegasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

FIFA hanya Ingin 4 Venue, Stadion Riau Tak Masuk Hitungan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pelaksanaan Piala Dunia U-20 tahun depan, tampaknya, tak bisa berlangsung di enam venue. Sebab, FIFA hanya memilih empat stadion. 

Dengan berkurangnya venue tersebut, tentu keinginan Riau menjadi tuan rumah semakin jauh. Bahkan Stadion Riau tak masuk dalam usulan pemerintah dan PSSI.  

Hal itu disampaikan Menpora Zainudin Amali.  ’’Informasi awal memang enam. Lantas, info masuk lagi. Untuk efisiensi dan koordinasi agar cepat, FIFA hanya menggunakan empat,’’ paparnya.

Jika hanya empat yang dipilih, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, terancam dicoret. Sebab, banyak aspek minor di Stadion GBT. Selain akses jalan menuju stadion, beberapa hal juga membutuhkan pembenahan total.

Baca Juga:  Kode Djokovic Tampil di AS Terbuka lewat Tagihan Traktiran Kyrgios

Dari 10 stadion yang di-submit ke FIFA, hanya Stadion Utama Gelora Bung Karno yang mempunyai nilai paling tinggi. Zainudin menuturkan, pembenahan di GBK tidak sebesar stadion lainnya. ’’Ada juga yang mayor. Itu bergantung FIFA menentukannya seperti apa,’’ terangnya.

Sebetulnya, PSSI dan pemerintah justru menginginkan Piala Dunia U-20 tetap berlangsung di enam venue seperti rencana awal FIFA. Alasannya, agar banyak wilayah yang bisa merasakan gegap gempita Piala Dunia. 

’’Agar lebih terbagi. Aspek rumput juga. Kalau empat dipakai berkali-kali, bisa sakit. Kalau enam, bisa terbagi,’’ kata Zainudin.

Zainudin menambahkan, saat ini PSSI masih berkonsolidasi dengan FIFA. Pada 25 Januari mendatang, tepat dalam kongres tahunan PSSI di Bali, venue yang dipilih akan ditentukan. 

Baca Juga:  Singkirkan Jepang, Spanyol Tantang Brazil di Final 

’’Ya, kami ingin dipercepat supaya perbaikan bisa dilakukan lebih awal. Karena semua stadion yang digunakan butuh perbaikan. Ada yang minor dan mayor,’’ terangnya.

Hal senada disampaikan Ketua Umum PSSI Moch Iriawan. Dia menyatakan, ada enam stadion yang dijagokan untuk menjadi venue Piala Dunia U-20. Selain GBK, ada Stadion Manahan (Solo), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Pakansari (Bogor), dan GBT.

Dia mengatakan, enam stadion tersebut punya kapasitas dan kualitas yang baik. ’’Kesuksesan di Asian Games 2018 akan diulang di Piala Dunia U-20,’’ tegasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pelaksanaan Piala Dunia U-20 tahun depan, tampaknya, tak bisa berlangsung di enam venue. Sebab, FIFA hanya memilih empat stadion. 

Dengan berkurangnya venue tersebut, tentu keinginan Riau menjadi tuan rumah semakin jauh. Bahkan Stadion Riau tak masuk dalam usulan pemerintah dan PSSI.  

Hal itu disampaikan Menpora Zainudin Amali.  ’’Informasi awal memang enam. Lantas, info masuk lagi. Untuk efisiensi dan koordinasi agar cepat, FIFA hanya menggunakan empat,’’ paparnya.

Jika hanya empat yang dipilih, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, terancam dicoret. Sebab, banyak aspek minor di Stadion GBT. Selain akses jalan menuju stadion, beberapa hal juga membutuhkan pembenahan total.

Baca Juga:  Ketagihan Tandem Eksperimen

Dari 10 stadion yang di-submit ke FIFA, hanya Stadion Utama Gelora Bung Karno yang mempunyai nilai paling tinggi. Zainudin menuturkan, pembenahan di GBK tidak sebesar stadion lainnya. ’’Ada juga yang mayor. Itu bergantung FIFA menentukannya seperti apa,’’ terangnya.

Sebetulnya, PSSI dan pemerintah justru menginginkan Piala Dunia U-20 tetap berlangsung di enam venue seperti rencana awal FIFA. Alasannya, agar banyak wilayah yang bisa merasakan gegap gempita Piala Dunia. 

’’Agar lebih terbagi. Aspek rumput juga. Kalau empat dipakai berkali-kali, bisa sakit. Kalau enam, bisa terbagi,’’ kata Zainudin.

Zainudin menambahkan, saat ini PSSI masih berkonsolidasi dengan FIFA. Pada 25 Januari mendatang, tepat dalam kongres tahunan PSSI di Bali, venue yang dipilih akan ditentukan. 

Baca Juga:  El Cholo Bikin Pep Guardiola Begadang Lagi

’’Ya, kami ingin dipercepat supaya perbaikan bisa dilakukan lebih awal. Karena semua stadion yang digunakan butuh perbaikan. Ada yang minor dan mayor,’’ terangnya.

Hal senada disampaikan Ketua Umum PSSI Moch Iriawan. Dia menyatakan, ada enam stadion yang dijagokan untuk menjadi venue Piala Dunia U-20. Selain GBK, ada Stadion Manahan (Solo), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Pakansari (Bogor), dan GBT.

Dia mengatakan, enam stadion tersebut punya kapasitas dan kualitas yang baik. ’’Kesuksesan di Asian Games 2018 akan diulang di Piala Dunia U-20,’’ tegasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari