BRAZIL (RIAUPOS.CO) — Tahun 2019 tampaknya bakal berjalan tanpa cela bagi Brazil. Prediksi itu muncul saat Brazil menjuarai Copa America sebagai tuan rumah. Itu belum termasuk empat laga persahabatan tanpa sebelum Copa America edisi ke-46 dihelat.
Tetapi, pasca ajang antarnegara Amerika Selatan itu usai, performa Selecao–julukan Brasil–antiklimaks. Mereka belum sekali pun merasakan kemenangan dalam lima laga persahabatan terakhir. Rinciannya, tiga seri dan dua kalah. Brazil juga hanya mampu menciptakan empat gol. Padahal, dalam jumlah laga yang sama sebelumnya, 10 gol berhasil diciptakan juara Piala Dunia lima kali itu.
Salah satu kekalahan diterima pada Superclasico kontra rival abadi Argentina (16/11). Streak lima laga tanpa menang itu menjadi yang terburuk bagi mereka sejak 1991. Hal serupa merembet ke persentase kemenangan paling jelek Tite bersama Brazil.
Nah, kans memperbaiki catatan itu tersaji malam ini saat melawan Korea Selatan. Kebetulan, laga yang dihelat di Mohammed bin Zayed Stadium, Uni Emirat Arab, itu jadi laga penutup tahun sebelum kualifikasi Piala Dunia 2022 dimulai per Maret 2020.
Taeguk Warriors–julukan Korsel–cukup pede jelang laga malam nanti. Apalagi, Son Heung-min dkk hanya sekali kalah dalam 14 pertandingan sepanjang 2019. Yakni, ketika kalah 0-1 dari Qatar pada perempat final Piala Asia AFC (25/1). Artinya, Korsel tidak terkalahkan dalam sembilan laga beruntun pasca melawan Qatar.
"Kekalahan dari Argentina sangat menyakitkan karena jadi Superclasico pertama saya," keluh bek kiri Brazil Renan Lodi seperti dilansir Time 24. "Kemenangan ini (melawan Korsel malam nanti, red) kami persembahkan bagi pelatih yang sudah melakukan semuanya dengan baik. Meski harus diakui hasil pasca Copa America tidak bagus," timpal bek Atletico Madrid itu. Lodi akan jadi starter pada laga nanti menggantikan Alex Sandro yang cedera paha kanan saat melawan Argentina.
Selain Lodi, Tite diklaim bakal melakukan pergantian terhadap beberapa pemain yang sudah tampil melawan Argentina. Gabriel Jesus yang gagal mengeksekusi penalti sangat mungkin diganti Richarlison. Philippe Coutinho yang jadi cadangan juga bakal kembali jadi starter.
Salah seorang pemain yang disinyalir bakal menghuni starting XI pada laga nanti adalah Rodrygo Goes. Dia diplot menggantikan Willian. Tite ingin memberikan kesempatan lebih banyak kepada wide attacker Real Madrid itu setelah hanya bermain selama 20 menit melawan Argentina.
Pelatih bernama asli Adenor Leonardo Bacchi itu tidak ingin kehilangan momentum Rodrygo yang tengah on fire musim ini. Bersama Los Merengues, pemain 18 tahun itu sudah mencetak enam gol dan satu assist dalam delapan pertandingan Real di semua ajang.
"Dia (Rodrygo, red) bisa bermain mulai dari tengah (sebagai playmaker selain jadi wide attacker, red) dan permainannya juga banyak terbantu oleh Lodi. Rodrygo akan memiliki karir yang bagus bersama Brazil," ucap Tite.(io/bas/eca)
Laporan JPG, Abu Dhabi