JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Panitia pelaksana Olimpiade Tokyo 2020 mengumumkan bahwa mereka sudah siap menggelar Olimpiade tahun depan. Panitia mengklaim telah mengamankan semua arena yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pesta olahraga dunia terbesar empat tahunan.
Panitia juga telah memastikan bahwa para pemegang tiket berhak mendapatkan pengembalian uang mereka. Keputusan tersebut didapatkan berdasarkan persetujuan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) dalam pertemuan virtual, Jumat (17/7).
Bulan lalu, Ketua Panpel Olimpiade Tokyo 2020 Toshiro Muto sempat menyatakan bahwa pihaknya baru mengamankan 80 persen dari seluruh arena. Sementara itu, kampung atlet dan gedung serbaguna Tokyo Big Sight belum selesai. Tokyo Big Sight rencananya akan dipakai untuk media center.
"Masih ada yang harus dituntaskan. Tetapi kami sudah mencapai pada titik yang sangat penting," kata petugas logistik Tokyo 2020 Hidemasa Nakamura.
Namun, Nakamura mengatakan bahwa masih ada tantangan lain yang mesti dihadapi. Dia mengungkapkan penundaan Olimpiade telah membuat beban biaya semakin membengkak. Total anggaran final akibat penangguhan belum bisa dipastikan berapa jumlahnya.
Panitia, menurut dia, terus berdiskusi untuk memilah kebutuhan yang bisa dipangkas demi meminimalisir pembengkakan biaya. Misalnya dengan melakukan penyederhanaan dan perubahaan saat upacara pembukaan dan penutupan.
Selain pengamanan venue, panitia juga telah mengumumkan bahwa sebagian besar jadwal penyelenggaraan Olimpiade tidak akan berubah.
Dengan jadwal yang sudah ditentukan tersebut, Direktur Olahraga Tokyo 2020 Koji Murofushi berharap para atlet bisa fokus mempersiapkan diri mulai dari sekarang. Olimpiade sendiri akan dibuka pada 23 Juli 2021.
"Para atlet yang ingin tampil di Olimpiade sekarang dapat menentukan tujuan konkret mereka dan memperjuangkannya," ucap Murofushi.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Panitia pelaksana Olimpiade Tokyo 2020 mengumumkan bahwa mereka sudah siap menggelar Olimpiade tahun depan. Panitia mengklaim telah mengamankan semua arena yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pesta olahraga dunia terbesar empat tahunan.
Panitia juga telah memastikan bahwa para pemegang tiket berhak mendapatkan pengembalian uang mereka. Keputusan tersebut didapatkan berdasarkan persetujuan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) dalam pertemuan virtual, Jumat (17/7).
- Advertisement -
Bulan lalu, Ketua Panpel Olimpiade Tokyo 2020 Toshiro Muto sempat menyatakan bahwa pihaknya baru mengamankan 80 persen dari seluruh arena. Sementara itu, kampung atlet dan gedung serbaguna Tokyo Big Sight belum selesai. Tokyo Big Sight rencananya akan dipakai untuk media center.
"Masih ada yang harus dituntaskan. Tetapi kami sudah mencapai pada titik yang sangat penting," kata petugas logistik Tokyo 2020 Hidemasa Nakamura.
- Advertisement -
Namun, Nakamura mengatakan bahwa masih ada tantangan lain yang mesti dihadapi. Dia mengungkapkan penundaan Olimpiade telah membuat beban biaya semakin membengkak. Total anggaran final akibat penangguhan belum bisa dipastikan berapa jumlahnya.
Panitia, menurut dia, terus berdiskusi untuk memilah kebutuhan yang bisa dipangkas demi meminimalisir pembengkakan biaya. Misalnya dengan melakukan penyederhanaan dan perubahaan saat upacara pembukaan dan penutupan.
Selain pengamanan venue, panitia juga telah mengumumkan bahwa sebagian besar jadwal penyelenggaraan Olimpiade tidak akan berubah.
Dengan jadwal yang sudah ditentukan tersebut, Direktur Olahraga Tokyo 2020 Koji Murofushi berharap para atlet bisa fokus mempersiapkan diri mulai dari sekarang. Olimpiade sendiri akan dibuka pada 23 Juli 2021.
"Para atlet yang ingin tampil di Olimpiade sekarang dapat menentukan tujuan konkret mereka dan memperjuangkannya," ucap Murofushi.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi