Selasa, 26 November 2024
spot_img

Panggung Bintang Premier League

(RIAUPOS.CO) — Riyad Mahrez dan Sadio Mane menjadi bagian penting Aljazair juga Senegal menembus final Piala Afrika 2019. Pemain Manchester City dan Liverpool tersebut juga sejajar dalam produktivitas gol di turnamen dwitahunan ini dengan tiga gol. 
Mahrez dkk menembus final Piala Afrika 2019 setelah menang 2-1 atas Nigeria kemarin (15/7) di Cairo International Stadium. Sedangkan Senegal mempecundangi Tunisia 1-0 melalui babak extra time di 30 June Stadium. 
Kesuksesan menembus final buat Aljazair ini merupakan yang ketiga kalinya. Yakni pada edisi 1980, 1990, dan tahun ini. Sedang bagi Senegal tahun ini menjadi final kedua setelah Piala Afrika 2002. 
Nah, Mahrez menjadi penentu kemenangan Aljazair. Eksekusi tendangan bebasnya pada menit ke-90+5 sukses menaklukkan kiper Nigeria Daniel Akpeyi. Gol pertama tim Rubah Gurun yang tercipta akibat bunuh diri bek Nigeria William Troost-Ekong (40’) pun terjadi karena Troost-Ekong salah antisipasi umpan diagonal Mahrez dari sisi kiri pertahanan Nigeria. Sementara gol Nigeria terjadi dari eksekusi penalti Odion Ighalo (72’).
“Pertandingan ini sangat, sangat berat karena kami melawan salah satu tim favorit. Bisa berada di final Piala Afrika ini rasanya luar biasa dan seperti mimpi bagi kami,” ucap pemain yang mencetak 12 gol buat Aljazair tersebut kepada ESPN.
Mahrez melanjutkan pertemuan versus Senegal di final bakal berlipat sulitnya dibandingkan pertemuan pertama di fase grup. Ya, pada matchday kedua grup C (28/6) Aljazair menang 1-0 dari Senegal. 
“Kami akan mencari cara bagaimana memenangi pertarungan melawan Senegal untuk yang kedua kalinya. Sebab kami tahu pertandingan ini akan sangat menguras fisik dan mental tim kami,” kata Mahrez. 
Performa Aljazair menurut Mahrez solid di belakang juga produktif di belakang. Dalam enam pertandingan, Aljazair membukukan 12 gol dan hanya kebobolan dua gol. Kalau dirata-rata maka Aljazair mencetak dua gol per pertandingan. 
Pelatih Aljazair Djamel Belmadi dalam wawancara dengan Goal berujar kalau timnya berhasil menunjukkan mental petarung yang luar biasa. Setelah Nigeria menyamakan kedudukan, Mahrez dkk tetap tenang dan terus beragresi. 
“Pada pertengahan babak kedua kami mengalami periode yang sulit selama 15 menit. Namun setelah kebobolan penalti justru kami bermain rileks dan Nigeria yang tertekan,” ujar Belmadi. 
Pelatih berusia 43 tahun tersebut memuji kemampuan Mahrez di dalam juga di luar lapangan. Memiliki Mahrez menurut Belmadi menjadi salah satu kunci sukses Aljazair menembus final lagi setelah absen 29 tahun. 
Di sisi lain, penyerang Senegal Mane menolak soal status timnya sebagai favorit juara ketimbang Aljazair pada final mendatang. Mane bertutur justru mereka yang tak diunggulkan karena di fase grup Senegal takluk dari Aljazair .(dra/eca)
Baca Juga:  Rekor Memalukan
(RIAUPOS.CO) — Riyad Mahrez dan Sadio Mane menjadi bagian penting Aljazair juga Senegal menembus final Piala Afrika 2019. Pemain Manchester City dan Liverpool tersebut juga sejajar dalam produktivitas gol di turnamen dwitahunan ini dengan tiga gol. 
Mahrez dkk menembus final Piala Afrika 2019 setelah menang 2-1 atas Nigeria kemarin (15/7) di Cairo International Stadium. Sedangkan Senegal mempecundangi Tunisia 1-0 melalui babak extra time di 30 June Stadium. 
Kesuksesan menembus final buat Aljazair ini merupakan yang ketiga kalinya. Yakni pada edisi 1980, 1990, dan tahun ini. Sedang bagi Senegal tahun ini menjadi final kedua setelah Piala Afrika 2002. 
Nah, Mahrez menjadi penentu kemenangan Aljazair. Eksekusi tendangan bebasnya pada menit ke-90+5 sukses menaklukkan kiper Nigeria Daniel Akpeyi. Gol pertama tim Rubah Gurun yang tercipta akibat bunuh diri bek Nigeria William Troost-Ekong (40’) pun terjadi karena Troost-Ekong salah antisipasi umpan diagonal Mahrez dari sisi kiri pertahanan Nigeria. Sementara gol Nigeria terjadi dari eksekusi penalti Odion Ighalo (72’).
“Pertandingan ini sangat, sangat berat karena kami melawan salah satu tim favorit. Bisa berada di final Piala Afrika ini rasanya luar biasa dan seperti mimpi bagi kami,” ucap pemain yang mencetak 12 gol buat Aljazair tersebut kepada ESPN.
Mahrez melanjutkan pertemuan versus Senegal di final bakal berlipat sulitnya dibandingkan pertemuan pertama di fase grup. Ya, pada matchday kedua grup C (28/6) Aljazair menang 1-0 dari Senegal. 
“Kami akan mencari cara bagaimana memenangi pertarungan melawan Senegal untuk yang kedua kalinya. Sebab kami tahu pertandingan ini akan sangat menguras fisik dan mental tim kami,” kata Mahrez. 
Performa Aljazair menurut Mahrez solid di belakang juga produktif di belakang. Dalam enam pertandingan, Aljazair membukukan 12 gol dan hanya kebobolan dua gol. Kalau dirata-rata maka Aljazair mencetak dua gol per pertandingan. 
Pelatih Aljazair Djamel Belmadi dalam wawancara dengan Goal berujar kalau timnya berhasil menunjukkan mental petarung yang luar biasa. Setelah Nigeria menyamakan kedudukan, Mahrez dkk tetap tenang dan terus beragresi. 
“Pada pertengahan babak kedua kami mengalami periode yang sulit selama 15 menit. Namun setelah kebobolan penalti justru kami bermain rileks dan Nigeria yang tertekan,” ujar Belmadi. 
Pelatih berusia 43 tahun tersebut memuji kemampuan Mahrez di dalam juga di luar lapangan. Memiliki Mahrez menurut Belmadi menjadi salah satu kunci sukses Aljazair menembus final lagi setelah absen 29 tahun. 
Di sisi lain, penyerang Senegal Mane menolak soal status timnya sebagai favorit juara ketimbang Aljazair pada final mendatang. Mane bertutur justru mereka yang tak diunggulkan karena di fase grup Senegal takluk dari Aljazair .(dra/eca)
Baca Juga:  Si Monster Korea Ini dipantau Dua Tim London
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari