LONDON (RIAUPOS.CO) — Penangguhan kompetisi Liga Inggris untuk sementara memantik banyak spekulasi tentang nasib Liverpool. Otomatis juara atau batal jura. Itulah kesimpulan garis besarnya.
Tidak sampai di situ. Sejumlah lelucon dalam bentuk meme pun bermunculan.
Otoritas Premier League memutuskan dilakukan penangguhan hingga 4 April. Pandemi virus corona menjadi penyebab utama Liga Inggris penangguhan tersebut. Ada tiga pemain Leicester City, lalu manajer Arsenal Mikel Arteta, winger Chelsea Callum Hudson-Odoi, dan terakhir pemain Everton. Klub-klub pun langsung melakukan tindakan preventif, salah satunya mengkarantina para pemainnya.
Vice-Chairman West Ham United, Karren Brady, orang yang mengemukakan bahwa hasil Premier League musim ini harus batal demi hukum kalau sisanya sampai tak bisa digelar.
“Suspensi atau pembatalan dari liga menjadi sebuah kepastian. Tak ada yang bisa menghindari bahwa semua level di EFL, sama halnya di Premier League, harus dibatalkan. Dan musim ini harus dideklarasikan batal demi hukum andai para pemain tak bisa bermain dan tak bisa dilanjutkan,” kata Brady di Sky Sports.
“Jadi, bagaimana jika liga tak bisa diselesaikan? Karena di PL dan di EFL terkena dampaknya, satu-satunya yang adil dan masuk akal dilakukan adalah mendeklarasikan keseluruhan musim batal demi hukum.”
“Siapa yang tahu tim mana yang akan degradasi atau promosi andai pertandingan tak bisa digelar sepenuhnya,” dia menambahkan.
Opsi Liverpool Juara
Di sisi lain sejumlah opsi pun bermunculan. Satu di antaranya menahbiskan Liverpool sebagai juara.
Awalnya, media-media Inggris menyebut bahwa liga akan bergulir lagi setelah lockdown dua pekan, tapi dihelat tanpa penonton. Namun, opsi ini ditolak banyak klub karena akan merugikan pemasukan mereka dan mengurangi atmosfer pertandingan.
Dalam pertemuan klub-klub Premier League dengan English Football League dan FA kemarin juga muncul pernyataan dari Chairman FA Greg Clarke, yang menyebut mustahil untuk menuntaskan musim kompetisi 2019/2020.
Sebab, belum ada jaminan apakah liga bisa bergulir lagi setelah dua pekan masa karantina, jika penyebaran virus corona belum bisa diredam. Apalagi sudah 798 kasus corona di Inggris dengan 11 di antaranya meninggal dunia.
Jika memang situasi paling pahit itu bisa diambil, alias kompetisi berhenti total di pekan ke-29, bagaimana dengan perhitungan akhir di klasemen? Sudah banyak teori beredar di media-media Inggris terkait opsi-opsi yang akan diambil.
Menurut Telegraph, opsi paling memungkinkan adalah menobatkan Liverpool sebagai juara Premier League untuk pertama kalinya. Meski baru melakoni 29 laga, keunggulan 25 poin atas City niscaya akan sulit terkejar mengingat The Reds cuma butuh dua kemenangan lagi.
Lalu bagaimana dengan degradasi? Untuk musim ini tidak akan ada degradasi sehingga Bournemouth, Aston Villa, dan Norwich City aman di Premier League. Dua tim teratas Championship saat ini, Leeds United dan West Bromwich Albion, akan promosi.
Itu artinya bakal ada 22 klub di musim 2020/2021 dan jatah degradasi bertambah menjadi lima. Ini demi menyiasati agar Championship 2021/2022 tetap diikuti oleh 24 klub.(jpg)