JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan memulai kiprah mereka pada ajang Indonesia Masters 2020 dengan sangat baik. The Daddies mengalahkan ganda putra nomor satu India Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy dalam dua gim langsung dengan skor 22-20, 21-15.
Hendra/Ahsan menyelesaikan pertandingan hanya dalam tempo 34 menit. Pada babak kedua, ganda nomor dua dunia itu akan menghadapi pasangan asal Taiwan, Lu Ching-yao/Yang Po-han. Hendra/Ahsan punya rekor pertemuan yang baik melawan Lu/Yang. Dalam dua laga, juara dunia 2019 itu menyapu bersih dengan dua kemenangan.
Pada babak pertama (15/1) malam di Istora Senayan, Jakarta, Hendra/Ahsan tidak mudah mengalahkan Shetty/Rankireddy. Di game pembuka, pertarungan berjalan dengan ketat. Saling kejar poin terjadi.
Bahkan, pasangan India itu sempat unggul 19-17, lalu mencapai game point pertama dengan skor 20-19. Namun, Hendra/Ahsan berhasil bangkit, mencetak tiga angka beruntun, untuk merebut game pertama.
Mengapa pasangan India itu bisa kalah walau unggul dalam situasi genting? Shetty memiliki jawaban singkat. "Hendra/Ahsan adalah pemain senior yang sangat berpengalaman," katanya.
Pada game kedua, Hendra/Ahsan sepenuhnya mengedalikan permainan, terutama setelah interval. Kondisi sempat imbang 11-11, namun pasca itu, Hendra/Ahsan sukses mencetak enam angka beruntun untuk memimpin 17-11.
Unggul jauh, Hendra/Ahsan dengan leluasa mengendalikan permainan dan akhirnya menang. Menurut Shetty, Hendra/Ahsan sangat pintar dalam menjalankan taktik di lapangan.
"Kelebihan mereka (Hendra/Ahsan) itu adalah mereka sudah bisa mengantisipasi semua taktik yang mau kami lakukan. Setiap kami mengubah taktik, mereka sudah tahu harus berbuat apa," komentar Shetty.
"Ketika kami bermain drive cepat, biasanya Ahsan sudah siap untuk mengantisipasi itu. Bahkan dia bisa menekan balik. Ketika Hendra sudah memegang kendali bola saat adu drive, bola-bola mereka sudah jauh lebih cepat dari yang kami mainkan," imbuh pemain berusia 22 tahun tersebut.
Di sisi lain, Hendra mengatakan bahwa tidak mudah mengalahkan Shetty/Rankireddy. Jadi, mereka bersyukur bisa menang.
"Kami beberapa kali bertemu memang selalu ramai. Pola mereka juga rapi, pola no lob-nya bagus dan tekanannya lebih keras," kata Hendra.
Pada pertemuan terakhir pada 2019 yakni di babak kedua French Open, Hendra/Ahsan memang kalah dari ganda nomor 11 dunia itu.
Pada pertandingan lain, ganda nomor lima dunia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga menang dan merebut tiket ke babak 16 besar. Fajar/Rian mengeliminasi pasangan Jepang Akira Koga/Taichi Saito dalam pertarungan keras yang berlangsung dalam rubber game.
Fajar/Rian menang 21-19, 16-21, 21-13. Namun, pertandingan berlangsung dalam tempo lama, sampai 1 jam dan 6 menit. Pada babak kedua (16/1), Fajar/Rian akan berhadapan dengan ganda Cina, Ou Xuanyi/Zhang Nan.
"Zhang/Ou tidak gampang mati, power mereka kuat. Zhang adalah pemain berpengalaman, yang penting untuk kami besok adalah mental dan fokusnya," kata Fajar.
"Kami mau step-by-step dulu. Nggak mau terlalu kepikiran mau menang, tapi fokus satu-satu dulu," timpal Rian.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi