Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Penonton Istora Bikin Carolina Seperti Main di Rumah

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Carolina Marin berhasil mengantongi satu tiket 16 Besar Indonesia Masters 2020. Buat tunggal putri asal Spanyol tersebut, ajang ini menyimpan memori tersendiri.

Marin melakoni babak pertama Indonesia Masters 2020 ini di lapangan 1 Istora Senayan, Jakarta, Rabu (15/1) siang WIB.

Awak BWF sempat menangkap momen, saat Marin mengintip melalui tirai untuk menonton pertandingan antara Viktor Axelsen vs Lin Dan. Sesuai jadwal, Marin berhadapan dengan Nitchaon Jindapol (Thailand) setelah duel Axelsen melawan Lin Dan itu.

Marin akhirnya keluar dari tirai setelah Axelsen mengalahkan Lin Dan. Marin mendapat sambutan meriah dan hangat dari publik Istora.

Ya, tahun lalu, Marin mencapai final, sebelum akhirnya retired alias mundur dari laga melawan Saina Nehwal. Lutut kanan Marin cedera di gim pertama saat dia unggul 10-4 dari Nehwal. Gelar juara Indonesia Masters 2019 pun jatuh ke tangan Nehwal.

Baca Juga:  Rohul Juara Voli Piala Gubri 2019

Setelah Januari yang kelam di Istora tahun lalu itu, Marin terpaksa absen lama, hingga September 2019 akhirnya comeback lagi ke arena.

"Ya, itu (sambutan penonton di Istora tadi, red) sangat emosional, terutama untuk Marin," kata pelatih Marin, Fernando Rivas.

Marin akhirnya memenangi pertandingan melawan Jindapol 21-13, 21-15 dalam waktu 35 menit.

"Ketika saya mencoba lapangan Senin kemarin, saya terus teringat apa yang terjadi satu tahun yang lalu," kata Marin.

"Saya terkejut dengan diri saya sendiri, karena ternyata saya tidak takut untuk berada di sini lagi. Satu hal mengapa saya ingin sekali ada di sini adalah karena saya suka berada di sini, saya mencintai Indonesia. Saya memiliki begitu banyak penggemar di sini, mereka membuat saya merasa seperti di rumah. Dan mereka membuat saya merasa hangat ketika bermain di lapangan," tutur perempuan berusia 26 tahun itu.

Baca Juga:  Tak Bisa Santai, STY Segera Persiapkan Tim untuk Piala AFF U-23

Marin mengaku sempat berdebar-debar sebelum pertandingan melawan Jindapol tadi. “Saya mendapatkan beberapa emosi di dalam diri saya ketika melangkah memasuki lapangan. Namun, untungnya saya bisa kembali fokus," kata tunggal putri yang kini duduk di anak tangga sepuluh dunia itu.

"Ada beberapa urusan yang belum selesai di sini. Saya ingin menang (juara). Itu adalah sesuatu yang saya inginkan tahun lalu. Besok (16 Besar) saya akan menghadapi Nozomi Okuhara, saya tahu dia sangat baik. Namun, saya ingin menjadi yang terbaik," pungkas Marin. (bwf/jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Carolina Marin berhasil mengantongi satu tiket 16 Besar Indonesia Masters 2020. Buat tunggal putri asal Spanyol tersebut, ajang ini menyimpan memori tersendiri.

Marin melakoni babak pertama Indonesia Masters 2020 ini di lapangan 1 Istora Senayan, Jakarta, Rabu (15/1) siang WIB.

- Advertisement -

Awak BWF sempat menangkap momen, saat Marin mengintip melalui tirai untuk menonton pertandingan antara Viktor Axelsen vs Lin Dan. Sesuai jadwal, Marin berhadapan dengan Nitchaon Jindapol (Thailand) setelah duel Axelsen melawan Lin Dan itu.

Marin akhirnya keluar dari tirai setelah Axelsen mengalahkan Lin Dan. Marin mendapat sambutan meriah dan hangat dari publik Istora.

- Advertisement -

Ya, tahun lalu, Marin mencapai final, sebelum akhirnya retired alias mundur dari laga melawan Saina Nehwal. Lutut kanan Marin cedera di gim pertama saat dia unggul 10-4 dari Nehwal. Gelar juara Indonesia Masters 2019 pun jatuh ke tangan Nehwal.

Baca Juga:  Tangis Pepe Usai Portugal Tersingkir dari Euro 2024

Setelah Januari yang kelam di Istora tahun lalu itu, Marin terpaksa absen lama, hingga September 2019 akhirnya comeback lagi ke arena.

"Ya, itu (sambutan penonton di Istora tadi, red) sangat emosional, terutama untuk Marin," kata pelatih Marin, Fernando Rivas.

Marin akhirnya memenangi pertandingan melawan Jindapol 21-13, 21-15 dalam waktu 35 menit.

"Ketika saya mencoba lapangan Senin kemarin, saya terus teringat apa yang terjadi satu tahun yang lalu," kata Marin.

"Saya terkejut dengan diri saya sendiri, karena ternyata saya tidak takut untuk berada di sini lagi. Satu hal mengapa saya ingin sekali ada di sini adalah karena saya suka berada di sini, saya mencintai Indonesia. Saya memiliki begitu banyak penggemar di sini, mereka membuat saya merasa seperti di rumah. Dan mereka membuat saya merasa hangat ketika bermain di lapangan," tutur perempuan berusia 26 tahun itu.

Baca Juga:  Ini Beberapa Bintang yang Bersinar dan Jadi Buruan Banyak Klub

Marin mengaku sempat berdebar-debar sebelum pertandingan melawan Jindapol tadi. “Saya mendapatkan beberapa emosi di dalam diri saya ketika melangkah memasuki lapangan. Namun, untungnya saya bisa kembali fokus," kata tunggal putri yang kini duduk di anak tangga sepuluh dunia itu.

"Ada beberapa urusan yang belum selesai di sini. Saya ingin menang (juara). Itu adalah sesuatu yang saya inginkan tahun lalu. Besok (16 Besar) saya akan menghadapi Nozomi Okuhara, saya tahu dia sangat baik. Namun, saya ingin menjadi yang terbaik," pungkas Marin. (bwf/jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari