SURABAYA (RIAUPOS.CO) — Di Honda DBL Camp 2019 para pelatih tak hanya mendapat kelas yang sifatnya teoritis. Mereka juga berkesempatan untuk belajar strategi dengan langsung melakukan praktek.
Kali ini strategi yang mereka pelajari adalah filosofi bermain basket ala Australia. Filosofi ini sering disebut dengan nama triangle. Shane Frolling, staff pelatih dari WBA pun menjelaskan bagaimana sistem defense tersebut.
Dalam triangle defense, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan. Di antaranya ada jarak defense serta kecepatan dalam recover. Dua aspek ini sangat penting dalam menutup celah untuk lawan menembus masuk ke daerah pertahanan.
"Strategi triangle membuat lawan yang melakukan offense merasa terkurung oleh tiga pemain. Saya juga ingin membuat mindset bahwa saat melakukan defense pemain harus menutup ruang gerak lawan, bukan merebut bolanya," kata Shane Frolling.
Hal ini disambut antusias oleh para pelatih. Salah satunya pelatih first team East Java Series, Dhimas Aniz. Coach Dhimaz terlihat sangat fokus dan sesekali bertanya bagaimana penerapan strategi ini di case-case tertentu.
"Setiap pelatih memiliki cara bermain mereka sendiri. Tetapi apa yang diberikan Shane Frolling sangat menambah referensi kami dalam mengelola strategi. Mungkin bisa dicoba untuk mengaplikasikan hal ini kepada tim,"ujar Coach Dhimas.(jpg)
SURABAYA (RIAUPOS.CO) — Di Honda DBL Camp 2019 para pelatih tak hanya mendapat kelas yang sifatnya teoritis. Mereka juga berkesempatan untuk belajar strategi dengan langsung melakukan praktek.
Kali ini strategi yang mereka pelajari adalah filosofi bermain basket ala Australia. Filosofi ini sering disebut dengan nama triangle. Shane Frolling, staff pelatih dari WBA pun menjelaskan bagaimana sistem defense tersebut.
- Advertisement -
Dalam triangle defense, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan. Di antaranya ada jarak defense serta kecepatan dalam recover. Dua aspek ini sangat penting dalam menutup celah untuk lawan menembus masuk ke daerah pertahanan.
"Strategi triangle membuat lawan yang melakukan offense merasa terkurung oleh tiga pemain. Saya juga ingin membuat mindset bahwa saat melakukan defense pemain harus menutup ruang gerak lawan, bukan merebut bolanya," kata Shane Frolling.
- Advertisement -
Hal ini disambut antusias oleh para pelatih. Salah satunya pelatih first team East Java Series, Dhimas Aniz. Coach Dhimaz terlihat sangat fokus dan sesekali bertanya bagaimana penerapan strategi ini di case-case tertentu.
"Setiap pelatih memiliki cara bermain mereka sendiri. Tetapi apa yang diberikan Shane Frolling sangat menambah referensi kami dalam mengelola strategi. Mungkin bisa dicoba untuk mengaplikasikan hal ini kepada tim,"ujar Coach Dhimas.(jpg)