Kamis, 4 Juli 2024

Asa Die Mannschaft Setinggi Bayaran Der Trainer Hansi

BERLIN (RIAUPOS.CO) – Perjalanan karier Hans-Dieter Flick dianggap sebagai dambaan setiap pelatih di dunia. Di level klub, pelatih yang akrab disapa Hansi itu membawa Bayern Munchen meraih sextuple (enam gelar) dalam kalender 2020.

Kesuksesan yang berlanjut ke timnas Jerman sejak tahun lalu dengan tidak terkalahkan dari 13 pertandingan di semua ajang. Tidak berlebihan kalau Hansi dibebani target tinggi untuk membuat Die Mannschaft –sebutan timnas Jerman– berprestasi lagi di Piala Dunia 2022 yang kurang empat bulan lagi.

- Advertisement -

Apalagi, Manuel Neuer dkk tampil memalukan dalam edisi terakhir di Rusia empat tahun silam. Die Mannschaft kandas di fase grup. Capaian terburuk mereka sejak Piala Dunia menggunakan format fase grup.

Tingginya asa Die Mannschaft berbanding lurus dengan gaji yang diterima Hansi. Seperti dilansir Finance Football Rabu (13/7/2022), Hansi menjadi pelatih kontestan Piala Dunia 2022 dengan gaji tertinggi.

Baca Juga:  Ditahan Imbang Southampton, Ole Kesal

Yaitu, GBP 5,5 juta (Rp98,5 miliar) per tahun. Predikat yang sekaligus menahbiskan der trainer berusia 57 tahun tersebut sebagai pelatih timnas dengan bayaran termahal dunia.

- Advertisement -

”Justru tidak mudah menjadi seperti dia (Hansi, red). Menangani timnas yang mengalami transisi (setelah kegagalan di Piala Dunia 2018, red),” kata Direktur Timnas Jerman Oliver Bierhoff seperti dilansir Bavarian Football Works.

Pada kenyataannya, bersama Hansi, Die Mannschaft kembali menjadi timnas yang disegani. Paling kentara adalah produktivitas gol.

Die Mannscaft era Hansi menghasilkan 42 gol dan kebobolan 8 gol hanya dalam 13 pertandingan (9 kali menang dan 4 kali seri).

”Tim ini selalu ingin mencetak gol di setiap laga karena ketika Anda bernafsu mencetak gol, peluang menang semakin terbuka,” tutur Hansi kepada Bild.

Tantangan Hansi untuk membawa Jerman meraih bintang kelimanya (baca: juara Piala Dunia) di Qatar dibumbui rekor tercepat.

Baca Juga:  Keren, Bali United Pinjamkan Platje ke Klub Liga Belanda

Hansi baru 1 tahun 4 bulan menangani Jerman. Artinya, kalau juara di Qatar, dia akan mengekor Luiz Felipe Scolari yang memenangi Piala Dunia 2002 hanya setahun berselang setelah menangani Brasil.

”Jerman (di tangan Hansi, red) sedang membangun kekuatan sebagaimana kami tiga tahun lalu (yang kemudian berbuah juara Euro 2020 pada tahun lalu, red).”

”Bagi saya, Jerman tetap tim hebat,” tutur allenatore Italia Roberto Mancini kepada Sport.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

BERLIN (RIAUPOS.CO) – Perjalanan karier Hans-Dieter Flick dianggap sebagai dambaan setiap pelatih di dunia. Di level klub, pelatih yang akrab disapa Hansi itu membawa Bayern Munchen meraih sextuple (enam gelar) dalam kalender 2020.

Kesuksesan yang berlanjut ke timnas Jerman sejak tahun lalu dengan tidak terkalahkan dari 13 pertandingan di semua ajang. Tidak berlebihan kalau Hansi dibebani target tinggi untuk membuat Die Mannschaft –sebutan timnas Jerman– berprestasi lagi di Piala Dunia 2022 yang kurang empat bulan lagi.

Apalagi, Manuel Neuer dkk tampil memalukan dalam edisi terakhir di Rusia empat tahun silam. Die Mannschaft kandas di fase grup. Capaian terburuk mereka sejak Piala Dunia menggunakan format fase grup.

Tingginya asa Die Mannschaft berbanding lurus dengan gaji yang diterima Hansi. Seperti dilansir Finance Football Rabu (13/7/2022), Hansi menjadi pelatih kontestan Piala Dunia 2022 dengan gaji tertinggi.

Baca Juga:  Taklukkan Wakil Tuan Rumah, Greysia/Apriyani Juara

Yaitu, GBP 5,5 juta (Rp98,5 miliar) per tahun. Predikat yang sekaligus menahbiskan der trainer berusia 57 tahun tersebut sebagai pelatih timnas dengan bayaran termahal dunia.

”Justru tidak mudah menjadi seperti dia (Hansi, red). Menangani timnas yang mengalami transisi (setelah kegagalan di Piala Dunia 2018, red),” kata Direktur Timnas Jerman Oliver Bierhoff seperti dilansir Bavarian Football Works.

Pada kenyataannya, bersama Hansi, Die Mannschaft kembali menjadi timnas yang disegani. Paling kentara adalah produktivitas gol.

Die Mannscaft era Hansi menghasilkan 42 gol dan kebobolan 8 gol hanya dalam 13 pertandingan (9 kali menang dan 4 kali seri).

”Tim ini selalu ingin mencetak gol di setiap laga karena ketika Anda bernafsu mencetak gol, peluang menang semakin terbuka,” tutur Hansi kepada Bild.

Tantangan Hansi untuk membawa Jerman meraih bintang kelimanya (baca: juara Piala Dunia) di Qatar dibumbui rekor tercepat.

Baca Juga:  Chen Yu Fei Juara Fuzhou China Open 2019

Hansi baru 1 tahun 4 bulan menangani Jerman. Artinya, kalau juara di Qatar, dia akan mengekor Luiz Felipe Scolari yang memenangi Piala Dunia 2002 hanya setahun berselang setelah menangani Brasil.

”Jerman (di tangan Hansi, red) sedang membangun kekuatan sebagaimana kami tiga tahun lalu (yang kemudian berbuah juara Euro 2020 pada tahun lalu, red).”

”Bagi saya, Jerman tetap tim hebat,” tutur allenatore Italia Roberto Mancini kepada Sport.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari