JEDDAH (RIAUPOS.CO) — Januari, seperti kata entrenador Barcelona Ernesto Valverde, bukan momen membagi trofi bagi klub-klub Spanyol. Kedongkolan Valverde itu berlipat setelah Supercopa de Espana edisi 2019-2020 milik Real Madrid. Seteru abadi mereka.
Final Supercopa de Espana 2019-2020 kemarin (13/1) di King Abdullah Sports City antara Real versus Atletico Madrid dimenangi Los Merengues lewat adu penalti. Setelah imbang tanpa gol hingga babak tambahan waktu, Real menang 4-1 atas Los Colchoneros.
Titel Supercopa de Espana musim 2019-2020 ini menjadi trofi kesepuluh yang disumbangkan entrenador Zinedine Zidane ke buat Real. Dan dari sembilan trofi yang dimenangi Zizou, sapaan Zinedine Zidane, lahir dari final turnamen. Artinya rekor Zizou pun sempurna, sembilan final, sembilan gelar.
Dalam post-match press conference Zizou mengatakan memenangi sebuah trofi bukanlah perkara mudah dan hadir dalam sekedipan mata. Apalagi musuh Real di final adalah Atletico, rival abadi sekota.
"Saya sendiri tak tahu mengapa kami bisa menang sembilan kali dari sembilan final yang dihadapi. Karena memang sudah sepantasnyalah Real (bertradisi juara) seperti ini," kata pelatih berusia 47 tahun itu dikutip Marca.
Zizou melanjutkan masih ada trofi dan kompetisi yang dikejarnya pada sisa musim 2019-2020 ini. Real berpeluang juara di La Liga. Punya poin yang sama dengan pemuncak klasemen yakni Barca (40 poin). Kemudian Real akan menjalani Copa del Rey. Dan tentu Februari mendatang, Real bertemu Manchester City di 16 besar Liga Champions.
"Kami akan terus bekerja karena ini masih Januari. Setelah kemenangan ini kami akan beristirahat sesaat dan kemudian bermain di kompetisi kembali," tutur bapak empat anak tersebut. 'Musim masih sangat panjang dan kami akan sejenak menikmati kemenangan yang kami dapatkan ini," tambah Zizou.
Zizou tak memungkiri kalau kemenangan Supercopa de Espana memberinya konfidensi. Apalagi Real datang ke Supercopa de Espana ini bukan sebagai 'pemenang'. Ya, jika dalam format lama hanya juara La Liga dan kampiun Copa del Rey yang bertarung di Supercopa de Espana. Maka per Februari 2019, disepakati format Supercopa de Espana berganti diikuti juara La Liga, juara Copa del Rey, tim peringkat kedua dan ketiga La Liga.
Pandit ESPN Sid Lowe menulis kemenangan Zizou di Supercopa de Espana ini menunjukkan kalau Real sudah kembali haus trofi. Memang berbagai keraguan saat Zizou balik kucing menggantikan Santiago Solari pada 11 Maret 2019 lalu akan sesukses periode pertama.
"Para pemain yang sudah bertambah usia, drama kepindahan Gareth Bale yang terus menerus mengganggu, rekrutan anyar yang tak langsung berdampak besar seperti Eden Hazard, Luka Jovic, juga Eder Militao, dan tentu kiprah awal tak meyakinkan di Liga Champions karena kalah di tangan PSG," tulis Lowe soal masalah Real di awal musim ini.(dra/eca)
Laporan JPG, Jeddah