Kamis, 19 September 2024

Hanya Perlu Sosok Pembeda

TURIN (RIAUPOS.CO)  —  Allianz Stadium yang menyesakkan. Bukan karena AC Milan tim pertama yang menelan sembilan kekalahan Serie A di markas Juventus sejak 8 September 2011 itu. Tapi karena Rossoneri, julukan Milan, tak layak tumbang dari gol semata wayang Paulo Dybala saat menit ke-77, Senin (11/11).

Karena Alessio Romagnoli dkk lebih bagus performanya ketimbang klub penguasa Serie  A itu.  Angka-angka statistik sudah mencatatnya. Sama-sama 13 kali shots, Milan mencatat total tembakan ke gawang lebih baik. Tujuh kali tembakan. Sayang, Milan tetap nirgol. ‘’Kami masih setara (dengan Juve),’’ klaim allenatore Milan Stefano Pioli kepada Sky Sport Italia.

"Kinerja kami sudah menunjukkan semuanya. Tetapi jika tak bisa lebih dari itu, kami tak  bisa mengubah peluang menjadi gol, maka kami yang menanggungnya sendiri," keluh tactician yang baru memenangi satu laga Serie A dalam lima giornata pertamanya. Padahal, di sepanjang laga kemarin, Pioli tercatat memakai tiga variasi formasi.

Baca Juga:  Leo/Daniel ke Perempatfinal

Saat menguasai bola di awal laga, Pioli memakai 4-2-3-1 dengan trio Hakan Calhanoglu, Suso, dan Lucas Paqueta untuk meminimalisir ruang gerak barisan centrocampista Juve. Fakta, Suso menyulitkan Miralem Pjanic berkreasi. Makin penuh begitu Rade Krunic diminta semakin maju membentuk kuartet jadi 4-1-4-1.

- Advertisement -

Nah, saat tidak menguasai bola Pioli ganti menggunakan 4-3-2-1. Tujuannya tetap sama, mematikan Mire, sapaan akrab Pjanic. "Aku bahkan tak berpikir kami mampu melakukan shots sebanyak malam ini. Aku menggaris bawahi kinerja malam ini, berikutnya kami harus semakin menekan," tutur mantan pelatih Inter Milan 2016-2017 itu.(ren/jpg)

TURIN (RIAUPOS.CO)  —  Allianz Stadium yang menyesakkan. Bukan karena AC Milan tim pertama yang menelan sembilan kekalahan Serie A di markas Juventus sejak 8 September 2011 itu. Tapi karena Rossoneri, julukan Milan, tak layak tumbang dari gol semata wayang Paulo Dybala saat menit ke-77, Senin (11/11).

Karena Alessio Romagnoli dkk lebih bagus performanya ketimbang klub penguasa Serie  A itu.  Angka-angka statistik sudah mencatatnya. Sama-sama 13 kali shots, Milan mencatat total tembakan ke gawang lebih baik. Tujuh kali tembakan. Sayang, Milan tetap nirgol. ‘’Kami masih setara (dengan Juve),’’ klaim allenatore Milan Stefano Pioli kepada Sky Sport Italia.

"Kinerja kami sudah menunjukkan semuanya. Tetapi jika tak bisa lebih dari itu, kami tak  bisa mengubah peluang menjadi gol, maka kami yang menanggungnya sendiri," keluh tactician yang baru memenangi satu laga Serie A dalam lima giornata pertamanya. Padahal, di sepanjang laga kemarin, Pioli tercatat memakai tiga variasi formasi.

Baca Juga:  Sagnol: Havertz Lebih Cocok dengan Muenchen Dibanding Sane

Saat menguasai bola di awal laga, Pioli memakai 4-2-3-1 dengan trio Hakan Calhanoglu, Suso, dan Lucas Paqueta untuk meminimalisir ruang gerak barisan centrocampista Juve. Fakta, Suso menyulitkan Miralem Pjanic berkreasi. Makin penuh begitu Rade Krunic diminta semakin maju membentuk kuartet jadi 4-1-4-1.

Nah, saat tidak menguasai bola Pioli ganti menggunakan 4-3-2-1. Tujuannya tetap sama, mematikan Mire, sapaan akrab Pjanic. "Aku bahkan tak berpikir kami mampu melakukan shots sebanyak malam ini. Aku menggaris bawahi kinerja malam ini, berikutnya kami harus semakin menekan," tutur mantan pelatih Inter Milan 2016-2017 itu.(ren/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari