Inggris Buru Gelar Pertama, Italia yang Kedua

LONDON (RIAUPOS.CO) – Final Piala Eropa 2020 (2021) yang akan berlangsung beberapa jam lagi, akan menjadi sejarah bagi Inggris dan Italia. Inggris mengincar gelar pertamanya, sedang Italia akan menjadi trofi kedua.

Sepanjang keikutsertaan di ajang ini, Inggris tak pernah menjadi juara.  Sementara Italia, mereka mengincar gelar kedua di kompetisi sepakbola antarnegara paling elite di Benua Biru ini. Italia sebelumnya merebut gelar juara pada 1968.

- Advertisement -

Inggris yang kini diasuh Gareth Southgate pun dinilai akan diuntungkan pada duel puncak ini. Mereka tak hanya akan beraksi di depan pendukung sendiri, tapi juga tampil di stadion keramat.

"Kami semua telah menunggu begitu lama sebagai pemain, sebagai publik, sebagai orang-orang yang ingin melihat kami di final," ujar kapten Timnas Inggris, Harry Kane, sebagaimana dikutip dari Sky Sports, Ahad (11/7/2021).

- Advertisement -

"Jadi, ini adalah peluang yang harus Anda ambil dengan kedua tangan. Kami memiliki peluang luar biasa untuk memenangkan trofi utama kedua kami sebagai sebuah negara. Para pemain yang kami miliki selama bertahun-tahun dan hasilkan, kami juga merasa bangga bisa mewakili mereka,” lanjutnya.

"Kami harus bersemangat untuk itu, kami harus menikmatinya, tetapi tentu saja, setiap pertandingan sepakbola, kami semua adalah pemenang di sini, kami semua ingin menang dan kami akan membutuhkan setiap kesempatan. Kami semua akan menyelesaikan pekerjaan itu pada hari Ahad (Senin dini hari, red) nanti,” beber Kane.

Tetapi, perjalanan Inggris tidak akan mudah untuk bisa mengukir sejarah tersebut. Sebab, di atas kertas, skuad The Three Lions belum mampu mengalahkan Italia di turnamen besar.

Tiga kekalahan sudah diderita Inggris ketika bertemu Italia di Piala Eropa 1980 (0-1), Piala Dunia 1990, dan Piala Dunia 2014 (1-2). Tim besutan Roberto Mancini pun punya catatan bagus ketika tampil di Wembley.

Mereka sukses mengalahkan Austria 2-1 di perpanjangan waktu pada babak 16 besar, dan Spanyol melalui adu penalti di semifinal. Modal itulah yang menebalkan kepercayaan diri bek veteran Timnas Italia, Leonardo Bonucci.

"Bermain di kandang mereka tidak membuat kami takut. Kami menantikan untuk turun ke lapangan meskipun sebagian besar penggemar yang hadir adalah orang Inggris. Kami ingin melakukan sesuatu yang bersejarah. Memiliki kinerja yang hebat dan kemudian kita akan melihat bagaimana akhirnya,” ujar Bonucci.

Sekadar informasi, Italia nantinya akan mendapat dukungan dari sekira 11 ribu penggemar yang berbasis di Inggris. Para penggemar ini pun sudah menyemarakkan Stadion Wembley sejak babak semifinal lalu.

Jumlah itu akan bertambah sekira 7.500 pendukung yang akan datang dari Italia, termasuk Presiden Sergio Mattarella. Dengan begitu, laga final Italia vs Inggris akan sangat menarik untuk disaksikan.

Sumber: Sky Sports/News/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun

LONDON (RIAUPOS.CO) – Final Piala Eropa 2020 (2021) yang akan berlangsung beberapa jam lagi, akan menjadi sejarah bagi Inggris dan Italia. Inggris mengincar gelar pertamanya, sedang Italia akan menjadi trofi kedua.

Sepanjang keikutsertaan di ajang ini, Inggris tak pernah menjadi juara.  Sementara Italia, mereka mengincar gelar kedua di kompetisi sepakbola antarnegara paling elite di Benua Biru ini. Italia sebelumnya merebut gelar juara pada 1968.

Inggris yang kini diasuh Gareth Southgate pun dinilai akan diuntungkan pada duel puncak ini. Mereka tak hanya akan beraksi di depan pendukung sendiri, tapi juga tampil di stadion keramat.

"Kami semua telah menunggu begitu lama sebagai pemain, sebagai publik, sebagai orang-orang yang ingin melihat kami di final," ujar kapten Timnas Inggris, Harry Kane, sebagaimana dikutip dari Sky Sports, Ahad (11/7/2021).

"Jadi, ini adalah peluang yang harus Anda ambil dengan kedua tangan. Kami memiliki peluang luar biasa untuk memenangkan trofi utama kedua kami sebagai sebuah negara. Para pemain yang kami miliki selama bertahun-tahun dan hasilkan, kami juga merasa bangga bisa mewakili mereka,” lanjutnya.

"Kami harus bersemangat untuk itu, kami harus menikmatinya, tetapi tentu saja, setiap pertandingan sepakbola, kami semua adalah pemenang di sini, kami semua ingin menang dan kami akan membutuhkan setiap kesempatan. Kami semua akan menyelesaikan pekerjaan itu pada hari Ahad (Senin dini hari, red) nanti,” beber Kane.

Tetapi, perjalanan Inggris tidak akan mudah untuk bisa mengukir sejarah tersebut. Sebab, di atas kertas, skuad The Three Lions belum mampu mengalahkan Italia di turnamen besar.

Tiga kekalahan sudah diderita Inggris ketika bertemu Italia di Piala Eropa 1980 (0-1), Piala Dunia 1990, dan Piala Dunia 2014 (1-2). Tim besutan Roberto Mancini pun punya catatan bagus ketika tampil di Wembley.

Mereka sukses mengalahkan Austria 2-1 di perpanjangan waktu pada babak 16 besar, dan Spanyol melalui adu penalti di semifinal. Modal itulah yang menebalkan kepercayaan diri bek veteran Timnas Italia, Leonardo Bonucci.

"Bermain di kandang mereka tidak membuat kami takut. Kami menantikan untuk turun ke lapangan meskipun sebagian besar penggemar yang hadir adalah orang Inggris. Kami ingin melakukan sesuatu yang bersejarah. Memiliki kinerja yang hebat dan kemudian kita akan melihat bagaimana akhirnya,” ujar Bonucci.

Sekadar informasi, Italia nantinya akan mendapat dukungan dari sekira 11 ribu penggemar yang berbasis di Inggris. Para penggemar ini pun sudah menyemarakkan Stadion Wembley sejak babak semifinal lalu.

Jumlah itu akan bertambah sekira 7.500 pendukung yang akan datang dari Italia, termasuk Presiden Sergio Mattarella. Dengan begitu, laga final Italia vs Inggris akan sangat menarik untuk disaksikan.

Sumber: Sky Sports/News/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya