Kamis, 19 September 2024

Perang Bintang

(RIAUPOS.CO) — Laga menarik bakal terhidang di babak perempatfinal Piala Afrika 2019 saat Pantai Gading melawan Aljazair, Kamis (11/7).
Seru untuk disaksikan, lantaran partai yang bakal menjadi penentu satu posisi di semifinal Piala Afrika 2019 ini bakal dihias oleh gerakan banyak bintang yang bermain di tim besar Eropa. Mulai dari Wilfred Zaha di Pantai Gading hingga Riyad Mahrez di Aljazair.
Kalau menilik pada jumlah amunisi bintang yang ada di kedua kubu, Les Elephants rasanya akan lebih menang dibandingkan The Greens yang mayoritas bintangnya cuma tampil di tim medioker.
Namun kalau melihat hasil kedua negara selama di Piala Afrika 2019, status kebintangan tersebut layak dibimbangkan. Di mana Aljazair justru lebih menang dengan hasil sering unggul di empat laga, sementara Pantai Gading pernah merasai satu kali kekalahan atas Maroko di fase grup.
Tolok ukur tersebut juga yang kemudian mampu membikin The Greens lebih layak untuk difavoritkan di duel perempatfinal Piala Afrika 2019 nanti.
Bekal catatan mengesankan rekor duel Aljazair juga disokong oleh permainan mereka yang sejauh Piala Afrika 2019 ini lebih padu dan menjanjikan.
Meskipun ada winger Manchester City ini yang kebintangannya melampaui pilar lainnya, The Greens terbukti tidak serta merta bertekan penuh pada amunisi berusia 28 tahun tersebut. 
Lantaran disaat playmaker bernomor punggung 7 ini dapat dikawal ketat, justru punggawa lainnya mampu mengemuka sebagai penentu kemenangan, seperti yang dilakukan Youcef Belaili ke gawang skuat tangguh Senegal di fase grup C Piala Afrika 2019.
Pelatih Pantai Gading Ibrahim Kamara meminta timnya jangan cepat berpuas diri.  Pasalnya, bukan perkara mudah menundukkan Aljazair. Pada babak 16 besar, Riyad Mahrez dan rekan-rekan menundukkan Guinea tiga gol tanpa balas. Ini modal berharga bagi El Khadra sebelum meladeni Pantai Gading.
“Ada tujuh pertandingan di kompetisi ini (sampai final). Kami baru memainkan empat laga, masih ada tiga yang tersisa,” kata juru taktik 53 tahun, dikutip dari Cafonline, Rabu (10/7).(eca)


Laporan JPG, Yamoussoukro 
Baca Juga:  Dibayangi Trauma Pembantaian, Barcelona Krisis Jelang Hadapi Muenchen
(RIAUPOS.CO) — Laga menarik bakal terhidang di babak perempatfinal Piala Afrika 2019 saat Pantai Gading melawan Aljazair, Kamis (11/7).
Seru untuk disaksikan, lantaran partai yang bakal menjadi penentu satu posisi di semifinal Piala Afrika 2019 ini bakal dihias oleh gerakan banyak bintang yang bermain di tim besar Eropa. Mulai dari Wilfred Zaha di Pantai Gading hingga Riyad Mahrez di Aljazair.
Kalau menilik pada jumlah amunisi bintang yang ada di kedua kubu, Les Elephants rasanya akan lebih menang dibandingkan The Greens yang mayoritas bintangnya cuma tampil di tim medioker.
Namun kalau melihat hasil kedua negara selama di Piala Afrika 2019, status kebintangan tersebut layak dibimbangkan. Di mana Aljazair justru lebih menang dengan hasil sering unggul di empat laga, sementara Pantai Gading pernah merasai satu kali kekalahan atas Maroko di fase grup.
Tolok ukur tersebut juga yang kemudian mampu membikin The Greens lebih layak untuk difavoritkan di duel perempatfinal Piala Afrika 2019 nanti.
Bekal catatan mengesankan rekor duel Aljazair juga disokong oleh permainan mereka yang sejauh Piala Afrika 2019 ini lebih padu dan menjanjikan.
Meskipun ada winger Manchester City ini yang kebintangannya melampaui pilar lainnya, The Greens terbukti tidak serta merta bertekan penuh pada amunisi berusia 28 tahun tersebut. 
Lantaran disaat playmaker bernomor punggung 7 ini dapat dikawal ketat, justru punggawa lainnya mampu mengemuka sebagai penentu kemenangan, seperti yang dilakukan Youcef Belaili ke gawang skuat tangguh Senegal di fase grup C Piala Afrika 2019.
Pelatih Pantai Gading Ibrahim Kamara meminta timnya jangan cepat berpuas diri.  Pasalnya, bukan perkara mudah menundukkan Aljazair. Pada babak 16 besar, Riyad Mahrez dan rekan-rekan menundukkan Guinea tiga gol tanpa balas. Ini modal berharga bagi El Khadra sebelum meladeni Pantai Gading.
“Ada tujuh pertandingan di kompetisi ini (sampai final). Kami baru memainkan empat laga, masih ada tiga yang tersisa,” kata juru taktik 53 tahun, dikutip dari Cafonline, Rabu (10/7).(eca)


Laporan JPG, Yamoussoukro 
Baca Juga:  Kesalnya Jordan Henderson dengan VAR
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari