JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pencinta tinju dunia sama sekali tidak peduli dengan usia Mike Tyson yang sudah menginjak 54 tahun. Nyatanya, daya magnet petinju yang berjuluk Si Leher Beton itu masih besar ketika naik ring lagi pada 29 November lalu.
Meski cuma partai ekshibisi, duel Tyson versus petinju legendaris lain, yakni Roy Jones Jr, tetap menyedot atensi. Berlangsung di Staples Center, Los Angeles, laga dua petinju tersebut diadakan tanpa penonton.
Meski begitu, antusiasme fans tinju dunia ternyata tetap tinggi. Mereka menyaksikan laga tersebut lewat layanan aliran pay-per-view dari platform digital Triller selaku promotor acara.
Kemarin (9/12), Triller mengumumkan secara resmi angka pemasukan dari penjualan tiket pay-per-view pertarungan tersebut. Nilainya fantastis. Mencapai 80 juta dolar AS (Rp1,126 triliun).
Jumlah itu langsung membuat laga tersebut masuk dalam daftar sepuluh besar partai tinju yang berhasil menerima pemasukan terbanyak dari tiket pay-per-view dalam sejarah.
"Jika kami tidak salah, angka itu memang akan membuat laga ekshibisi ini sekelas partai akbar petinju yang masih aktif. Ini salah satu pemasukan terbanyak pada era pay-per-view," ujar pemilik Triller, Ryan Kavanaugh dilansir Boxing Scene.
Nominal tersebut didapat dari 1,61 juta pembeli layanan aliran Triller saat duel ekshibisi itu terjadi. Tyson dikabarkan diganjar bayaran 10 juta dolar AS (Rp140 miliar) untuk naik ring di acara tersebut. Jones mendapat bagian 3 juta dolar AS (Rp42 miliar).
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pencinta tinju dunia sama sekali tidak peduli dengan usia Mike Tyson yang sudah menginjak 54 tahun. Nyatanya, daya magnet petinju yang berjuluk Si Leher Beton itu masih besar ketika naik ring lagi pada 29 November lalu.
Meski cuma partai ekshibisi, duel Tyson versus petinju legendaris lain, yakni Roy Jones Jr, tetap menyedot atensi. Berlangsung di Staples Center, Los Angeles, laga dua petinju tersebut diadakan tanpa penonton.
- Advertisement -
Meski begitu, antusiasme fans tinju dunia ternyata tetap tinggi. Mereka menyaksikan laga tersebut lewat layanan aliran pay-per-view dari platform digital Triller selaku promotor acara.
Kemarin (9/12), Triller mengumumkan secara resmi angka pemasukan dari penjualan tiket pay-per-view pertarungan tersebut. Nilainya fantastis. Mencapai 80 juta dolar AS (Rp1,126 triliun).
- Advertisement -
Jumlah itu langsung membuat laga tersebut masuk dalam daftar sepuluh besar partai tinju yang berhasil menerima pemasukan terbanyak dari tiket pay-per-view dalam sejarah.
"Jika kami tidak salah, angka itu memang akan membuat laga ekshibisi ini sekelas partai akbar petinju yang masih aktif. Ini salah satu pemasukan terbanyak pada era pay-per-view," ujar pemilik Triller, Ryan Kavanaugh dilansir Boxing Scene.
Nominal tersebut didapat dari 1,61 juta pembeli layanan aliran Triller saat duel ekshibisi itu terjadi. Tyson dikabarkan diganjar bayaran 10 juta dolar AS (Rp140 miliar) untuk naik ring di acara tersebut. Jones mendapat bagian 3 juta dolar AS (Rp42 miliar).
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi