Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Meneruskan Regenerasi Pelatih

JAKARTA (RIAUPOS.CO)
– Regenerasi tidak hanya untuk atlet. Proses regenerasi pelatih tidak kalah
pentingnya. Hal itu berhasil dilakukan sejak era Christian Hadinata. Pada 1995
silam dia merekrut Richard Mainaky sebagai asisten pelatih ganda putri dan
ganda campuran. Dua tahun berselang Koh Chris (sapaan Christian Hadinata)
menunjuk Richard untuk menangani sektor ganda campuran secara khusus.

Di bawah bimbingan Richard sektor ganda campuran melejit.
Dalam 26 tahun meniti karir dari asisten lalu jadi kepala pelatih berbagai
prestasi berhasil diraih Indonesia. Bahkan ganda campuran menjadi tumpuan
meraih gelar. Total ada sudah ada lima gelar All England, empat juara dunia,
dua perak Olimpiade, serta satu emas Olimpiade yang diraih anak didiknya.

Kini tongkat estafet beralih ke Nova Widianto. Peraih perak
Olimpiade Beijing 2008 itu menjadi asisten Richard sejak 2013 lalu. Richard
secara khusus menunjuk Nova sebagai penggantinya.

Nova sudah dipercaya ada di samping lapangan mendampingi
para pemain ganda campuran dalam berbagai event di dalam dan luar negeri.
Termasuk ketika menjuarai All England 2020. Termasuk saat mendampingi Praveen
Jordan/Melati Daeva Oktavianti di Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga:  Meksiko Lawan Sepadan Brazil, Kubo Bisa Menyulitkan Spanyol

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin
mengakui program kaderisasi pelatih seperti ini perlu dilanjutkan. Tongkat
estafet pelatih tidak boleh terputus. Harapannya agar program bisa
berkesinambungan.

“Ini tradisi yang baik. Saat ada pelatih pensiun, ada
yang langsung menggantikan agar prestasi Indonesia tetap stabil. Saya lihat
dari ganda putra dan ganda campuran sudah mulai rapat regenerasinya,” kata
Yoppy kepada Jawa Pos.

Yoppy juga percaya bahwa Nova bisa mengemban tugas barunya
dengan baik. Apalagi Nova sudah cukup lama bersama Richard. Mulai saat aktif
sebagai pemain dan menjadi asisten pelatih. Selain Nova, ada Vita Marissa yang
kini menjadi pelatih di PB Djarum.

“Waktu delapan tahun saya kira sudah cukup matang buat
Nova. Saat bersama Richard juga sudah nge-blend. Membuat program dan
sehari-hari menjadi satu. Mestinya sudah tahu selanjutnya akan seperti
apa,” lanjut Yoppy.

Sementara itu Richard tidak akan benar-benar lepas dari bulu
tangkis. Dia akan pulang ke rumahnya di Manado, Sulawesi Utara dan membangun
lapangan bulu tangkis. Bagi Richard waktu 26 tahun di pelatnas sudah cukup.

Baca Juga:  Oscar De La Hoya Siap Kembali ke Ring

“Saya sudah bangga dan puas bisa memberikan yang
terbaik untuk PP PBSI. Sudah dua perak Olimpiade dan satu emas. Kalau yang
gelar super series itu biasa. Semua bisa dapatkan itu,” ujar Richard.

Soal penggantinya, Richard sudah percaya pada Nova. Pemain
ganda campuran juga sudah merasa cocok dengan Nova. Dengan begitu Richard bisa
mundur dari Cipayung (markas PP PBSI) dengan tenang.

“Saya katakan pada pemain, selain regenerasi atlet,
saya juga butuh regenerasi pelatih. Nova sudah layak dan sepak terjangnya tidak
diragukan lagi,” kata kakak dari Rexy Mainaky itu.

Didikan Richard begitu melegenda. Tidak hanya mencetak
atlet-atlet sebagai juara. Dia juga anak didiknya untuk terjun sebagai pelatih.
Selain Nova dan Vita, juga ada Minarti Timur. Peraih perak Olimpiade Sydney itu
pernah menjabat sebagai asisten pelatih tunggal putri 2017-2020.

“Memang Richard sosok yang disiplin, tegas, dan fokus
saat melatih. Punya dedikasi yang tinggi dalam profesinya. Ini selalu
memotivasi siapa saja yang ia latih,” kata Minarti.

 

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Erwan Sani

JAKARTA (RIAUPOS.CO)
– Regenerasi tidak hanya untuk atlet. Proses regenerasi pelatih tidak kalah
pentingnya. Hal itu berhasil dilakukan sejak era Christian Hadinata. Pada 1995
silam dia merekrut Richard Mainaky sebagai asisten pelatih ganda putri dan
ganda campuran. Dua tahun berselang Koh Chris (sapaan Christian Hadinata)
menunjuk Richard untuk menangani sektor ganda campuran secara khusus.

Di bawah bimbingan Richard sektor ganda campuran melejit.
Dalam 26 tahun meniti karir dari asisten lalu jadi kepala pelatih berbagai
prestasi berhasil diraih Indonesia. Bahkan ganda campuran menjadi tumpuan
meraih gelar. Total ada sudah ada lima gelar All England, empat juara dunia,
dua perak Olimpiade, serta satu emas Olimpiade yang diraih anak didiknya.

- Advertisement -

Kini tongkat estafet beralih ke Nova Widianto. Peraih perak
Olimpiade Beijing 2008 itu menjadi asisten Richard sejak 2013 lalu. Richard
secara khusus menunjuk Nova sebagai penggantinya.

Nova sudah dipercaya ada di samping lapangan mendampingi
para pemain ganda campuran dalam berbagai event di dalam dan luar negeri.
Termasuk ketika menjuarai All England 2020. Termasuk saat mendampingi Praveen
Jordan/Melati Daeva Oktavianti di Olimpiade Tokyo 2020.

- Advertisement -
Baca Juga:  Misi Robertson Juara Liga Champions Sekaligus Lolos ke Piala Dunia

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin
mengakui program kaderisasi pelatih seperti ini perlu dilanjutkan. Tongkat
estafet pelatih tidak boleh terputus. Harapannya agar program bisa
berkesinambungan.

“Ini tradisi yang baik. Saat ada pelatih pensiun, ada
yang langsung menggantikan agar prestasi Indonesia tetap stabil. Saya lihat
dari ganda putra dan ganda campuran sudah mulai rapat regenerasinya,” kata
Yoppy kepada Jawa Pos.

Yoppy juga percaya bahwa Nova bisa mengemban tugas barunya
dengan baik. Apalagi Nova sudah cukup lama bersama Richard. Mulai saat aktif
sebagai pemain dan menjadi asisten pelatih. Selain Nova, ada Vita Marissa yang
kini menjadi pelatih di PB Djarum.

“Waktu delapan tahun saya kira sudah cukup matang buat
Nova. Saat bersama Richard juga sudah nge-blend. Membuat program dan
sehari-hari menjadi satu. Mestinya sudah tahu selanjutnya akan seperti
apa,” lanjut Yoppy.

Sementara itu Richard tidak akan benar-benar lepas dari bulu
tangkis. Dia akan pulang ke rumahnya di Manado, Sulawesi Utara dan membangun
lapangan bulu tangkis. Bagi Richard waktu 26 tahun di pelatnas sudah cukup.

Baca Juga:  Chelsea Dalam Masalah, Tuchel Disarankan Pindah ke MU

“Saya sudah bangga dan puas bisa memberikan yang
terbaik untuk PP PBSI. Sudah dua perak Olimpiade dan satu emas. Kalau yang
gelar super series itu biasa. Semua bisa dapatkan itu,” ujar Richard.

Soal penggantinya, Richard sudah percaya pada Nova. Pemain
ganda campuran juga sudah merasa cocok dengan Nova. Dengan begitu Richard bisa
mundur dari Cipayung (markas PP PBSI) dengan tenang.

“Saya katakan pada pemain, selain regenerasi atlet,
saya juga butuh regenerasi pelatih. Nova sudah layak dan sepak terjangnya tidak
diragukan lagi,” kata kakak dari Rexy Mainaky itu.

Didikan Richard begitu melegenda. Tidak hanya mencetak
atlet-atlet sebagai juara. Dia juga anak didiknya untuk terjun sebagai pelatih.
Selain Nova dan Vita, juga ada Minarti Timur. Peraih perak Olimpiade Sydney itu
pernah menjabat sebagai asisten pelatih tunggal putri 2017-2020.

“Memang Richard sosok yang disiplin, tegas, dan fokus
saat melatih. Punya dedikasi yang tinggi dalam profesinya. Ini selalu
memotivasi siapa saja yang ia latih,” kata Minarti.

 

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Erwan Sani

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari