Selasa, 10 September 2024

Klaim Satu Level dengan Ducati

KTM merupakan "pemain baru" di perhelatan MotoGP. Mereka baru turun secara reguler sejak musim 2017. Tetapi, pabrikan Austria tersebut sudah menjalankan investasi besar, termasuk dengan mendatangkan dua orang rookie yang bakal menunggangi motor KTM, Brad Binder (KTM Red Bull) dan Iker Lecuona (Tech3).

LONDON (RIAUPOS.CO) — Musim 2019 menjadi tahun yang penuh drama bagi tim KTM. Mereka mendepak rider utama Johann Zarco menjelang musim berakhir. Penyebabnya, pembalap Prancis itu mengeluhkan kinerja RC16 yang kurang maksimal. Sikap yang tak elok dan kurang menghargai kinerja tim mekanik KTM itulah yang membuat Zarco tidak lagi menjadi bagian tim sejak GP Aragon.

Menuju musim 2020, KTM melakukan perubahan strategis. Mereka mempromosikan dua rider muda Brad Binder (24 tahun) dan Iker Lecuona (20). Keduanya merupakan pembalap binaan KTM. Khusus Lecuona, dia sudah memulai debutnya bersama Tech3 pada balapan penutup musim 2019, menggantikan Miguel Oliveira.

Berkaca pada hasil tes pramusim, KTM boleh tersenyum. Mereka tampil kompetitif dan berada satu pack bersama tim papan atas. Binder mengemas waktu tercepat ketujuh, satu setrip sebelum Andrea Dovizioso (Ducati). Sedangkan rekan setimnya Pol Espargaro di posisi ke-13.

- Advertisement -
Baca Juga:  The Daddies Juara Turnamen Puncak Akhir Tahun

"Menurutku, Yamaha dan Suzuki berada di grup terdepan. Tetapi, aku pikir kami berada berada satu level dengan tim pabrikan Ducati," koar Espargaro sebagaimana dikutip Autosport. Menurutnya, KTM harus meningkatkan traksi RC16. Khususnya saat melahap tikungan ke-11 dan 12 Sirkuit Losail Qatar. Namun, secara keseluruhan sudah meningkat ketimbang musim lalu.

Keberadaan Binder yang akan memulai debutnya bersama KTM musim ini memacu persaingan di internal tim. "Sekarang Brad datang, jadi tekanannya semakin besar. Pembalap muda selalu datang dengan kekuatan dan banyak energi," bebernya.

- Advertisement -

KTM tahun ini mencoba lebih efektif. Yakni dengan mengakhiri program Moto2 demi memaksimalkan fokus untuk kelas premier dan Moto3. Di sisi lain, Direktur Olahraga KTM Pit Beirer menjelaskan timnya memberikan pendekatan yang sama buat empat penunggang motor KTM.

Baca Juga:  Sedih, Paolo Maldini dan Putranya Positif Corona

Menurutnya, itu memberikan persaingan yang menguntungkan buat tim. "Terkadang kami mengirim rider ke lintasan, dan menghasilkan data dalam jumlah besar. Tetapi pada akhirnya yang terpenting adalah apa yang dirasakan pembalap," beber Beirer sebagaimana dikutip Motorcycle Sport.

Terpisah, Tech3 akan melakoni musim keduanya bersama KTM. Sejak berpisah dengan Yamaha di akhir musim 2018, tim asal Prancis itu berupaya bangkit. Musim lalu, mereka kesulitan bersaing saat memulai debut dengan suplai mesin dari KTM. Tetapi, kini, Tech3 mengandalkan dua rider muda Oliveira dan Lecuona di paddock tim.

Manajer tim Tech3 Herve Poncharal menyebut musim 2020 bakal lebih ketat. "Sekarang ada 18 pembalap yang berjarak kurang dari 1 detik (hasil tes Qatar), itu menunjukkan seberapa ketat persaigan, dan perbaikan sekecil apapun bisa membuat lompatan besar (di peringkat akhir)," ujar Poncharal sebagaimana dikutip situs resmi Tech3.(nap)

Laporan : JPG

KTM merupakan "pemain baru" di perhelatan MotoGP. Mereka baru turun secara reguler sejak musim 2017. Tetapi, pabrikan Austria tersebut sudah menjalankan investasi besar, termasuk dengan mendatangkan dua orang rookie yang bakal menunggangi motor KTM, Brad Binder (KTM Red Bull) dan Iker Lecuona (Tech3).

LONDON (RIAUPOS.CO) — Musim 2019 menjadi tahun yang penuh drama bagi tim KTM. Mereka mendepak rider utama Johann Zarco menjelang musim berakhir. Penyebabnya, pembalap Prancis itu mengeluhkan kinerja RC16 yang kurang maksimal. Sikap yang tak elok dan kurang menghargai kinerja tim mekanik KTM itulah yang membuat Zarco tidak lagi menjadi bagian tim sejak GP Aragon.

Menuju musim 2020, KTM melakukan perubahan strategis. Mereka mempromosikan dua rider muda Brad Binder (24 tahun) dan Iker Lecuona (20). Keduanya merupakan pembalap binaan KTM. Khusus Lecuona, dia sudah memulai debutnya bersama Tech3 pada balapan penutup musim 2019, menggantikan Miguel Oliveira.

Berkaca pada hasil tes pramusim, KTM boleh tersenyum. Mereka tampil kompetitif dan berada satu pack bersama tim papan atas. Binder mengemas waktu tercepat ketujuh, satu setrip sebelum Andrea Dovizioso (Ducati). Sedangkan rekan setimnya Pol Espargaro di posisi ke-13.

Baca Juga:  Legenda Singapura Ini Sanjung Pratama Arhan

"Menurutku, Yamaha dan Suzuki berada di grup terdepan. Tetapi, aku pikir kami berada berada satu level dengan tim pabrikan Ducati," koar Espargaro sebagaimana dikutip Autosport. Menurutnya, KTM harus meningkatkan traksi RC16. Khususnya saat melahap tikungan ke-11 dan 12 Sirkuit Losail Qatar. Namun, secara keseluruhan sudah meningkat ketimbang musim lalu.

Keberadaan Binder yang akan memulai debutnya bersama KTM musim ini memacu persaingan di internal tim. "Sekarang Brad datang, jadi tekanannya semakin besar. Pembalap muda selalu datang dengan kekuatan dan banyak energi," bebernya.

KTM tahun ini mencoba lebih efektif. Yakni dengan mengakhiri program Moto2 demi memaksimalkan fokus untuk kelas premier dan Moto3. Di sisi lain, Direktur Olahraga KTM Pit Beirer menjelaskan timnya memberikan pendekatan yang sama buat empat penunggang motor KTM.

Baca Juga:  The Daddies Juara Turnamen Puncak Akhir Tahun

Menurutnya, itu memberikan persaingan yang menguntungkan buat tim. "Terkadang kami mengirim rider ke lintasan, dan menghasilkan data dalam jumlah besar. Tetapi pada akhirnya yang terpenting adalah apa yang dirasakan pembalap," beber Beirer sebagaimana dikutip Motorcycle Sport.

Terpisah, Tech3 akan melakoni musim keduanya bersama KTM. Sejak berpisah dengan Yamaha di akhir musim 2018, tim asal Prancis itu berupaya bangkit. Musim lalu, mereka kesulitan bersaing saat memulai debut dengan suplai mesin dari KTM. Tetapi, kini, Tech3 mengandalkan dua rider muda Oliveira dan Lecuona di paddock tim.

Manajer tim Tech3 Herve Poncharal menyebut musim 2020 bakal lebih ketat. "Sekarang ada 18 pembalap yang berjarak kurang dari 1 detik (hasil tes Qatar), itu menunjukkan seberapa ketat persaigan, dan perbaikan sekecil apapun bisa membuat lompatan besar (di peringkat akhir)," ujar Poncharal sebagaimana dikutip situs resmi Tech3.(nap)

Laporan : JPG

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari