Jumat, 22 November 2024

Ansu Fati, Pemain Termuda Pencetak Dua Gol La Liga

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Real Madrid dan Juventus tak bisa lama-lama gembira sebagai pemuncak klasemen La Liga dan Serie A. Sebab, FC Barcelona dan Inter Milan yang ada di posisi kedua kembali memangkas jarak menjadi tiga poin.

Itu diperoleh setelah Blaugrana –julukan Barcelona– menang 2-1 atas Levante pada jornada ke-22. Lalu, Nerazzurri –julukan Inter Milan– mengalahkan tuan rumah Udinese 2-0 pada giornata ke-22.

- Advertisement -

Kemenangan dua tim sama-sama ditentukan dua gol yang diborong penyerang mereka, Ansu Fati (Barcelona) dan Romelu Lukaku (Inter Milan).

Bahkan, bagi Fati, dua gol yang dicetaknya hanya dalam rentang 100 detik itu (menit ke-30 dan 32’ ) kemarin sangat memorable. Bagaimana tidak. Dua gol tersebut berasal dari assist kapten Lionel Messi.

Lebih jauh, dengan usia yang baru 17 tahun 94 hari, Fati menjadi pemain termuda di La Liga yang mencatatkan brace pada abad ke-21. Dia melampaui Juanmi Jimenez pada September 2010 (17 tahun 115 hari).

- Advertisement -

Itu lebih epik bagi Fati karena dua assist La Pulga (Si Kutu) –julukan Messi– merupakan realisasi mimpinya saat menyaksikan Messi di televisi. Enam hari lalu, kejadian hampir mirip berlaku pada striker AC Milan Rafael Leao.

Baca Juga:  Alex Dirayu Petronas Sprinta

Yakni, saat dia memberikan assist kepada Zlatan Ibrahimovic ketika Milan mengalahkan Torino pada perempat final Coppa Italia (29/1). Hal itu adalah perwujudan nyata dari obsesi Leao ketika bermain PlayStation.

’’Aku selalu memimpikan itu (mencetak gol dengan assist Messi, Red) dan hari ini (kemarin dini hari, Red) jadi kenyataan. Bermain bersamanya (Messi, Red) adalah momen tak terlupakan,’’ ungkap Fati yang merupakan jebolan La Masia itu kepada Mundo Deportivo.

Sementara itu, bagi Lukaku, dua gol ke gawang Udinese jadi bukti kesekian bahwa dirinya masih tetap garang meski tanpa Lautaro Martinez. Ya, Lautaro absen pada laga kemarin karena skors kartu merah.

Total, ada tiga laga yang dilalui Lukaku tanpa Lautaro musim ini. Dua laga lainnya adalah melawan Genoa pada giornata ke-17 (21/12) dan 16 besar Coppa Italia kontra Cagliari (14/1).

Baca Juga:  Piala Dunia Antaklub 2020 Diundur ke Februari 2021

Hebatnya, eks striker Chelsea dan Manchester United itu selalu sukses mencetak gol. Total, dia berhasil membukukan enam gol atau rata-rata dua gol per laga meski Laukaku (julukan duet Lautar-Lukaku) tidak ada dalam tiga pertandingan tersebut.

Striker timnas Belgia itu juga jadi pemain pertama di Serie A sejak menggunakan format tiga poin yang mencetak lebih dari 11 gol dalam 11 laga tandang. Sementara itu, bagi Inter, kemenangan tandang di stadion Friulli kemarin membuat mereka menyamai poin tandang musim 2006–2007.

Yakni, 29 poin dari maksimal 33 poin untuk 11 tandang pertama dalam semusim. Kemenangan tersebut juga memutus tren selalu imbang Inter dalam tiga giornata sebelumnya. Lebih jauh, hasil kemarin jadi modal berharga jelang Derby della Madonnina pada giornata ke-23 (10/2).

’’Ini (kemenangan atas Udinese, Red) membuat pertempuran yang menarik di puncak (dua besar klasemen, Red). Itu bagus untuk kami karena ada pertandingan besar melawan Milan,’’ tutur Lukaku.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Real Madrid dan Juventus tak bisa lama-lama gembira sebagai pemuncak klasemen La Liga dan Serie A. Sebab, FC Barcelona dan Inter Milan yang ada di posisi kedua kembali memangkas jarak menjadi tiga poin.

Itu diperoleh setelah Blaugrana –julukan Barcelona– menang 2-1 atas Levante pada jornada ke-22. Lalu, Nerazzurri –julukan Inter Milan– mengalahkan tuan rumah Udinese 2-0 pada giornata ke-22.

- Advertisement -

Kemenangan dua tim sama-sama ditentukan dua gol yang diborong penyerang mereka, Ansu Fati (Barcelona) dan Romelu Lukaku (Inter Milan).

Bahkan, bagi Fati, dua gol yang dicetaknya hanya dalam rentang 100 detik itu (menit ke-30 dan 32’ ) kemarin sangat memorable. Bagaimana tidak. Dua gol tersebut berasal dari assist kapten Lionel Messi.

- Advertisement -

Lebih jauh, dengan usia yang baru 17 tahun 94 hari, Fati menjadi pemain termuda di La Liga yang mencatatkan brace pada abad ke-21. Dia melampaui Juanmi Jimenez pada September 2010 (17 tahun 115 hari).

Itu lebih epik bagi Fati karena dua assist La Pulga (Si Kutu) –julukan Messi– merupakan realisasi mimpinya saat menyaksikan Messi di televisi. Enam hari lalu, kejadian hampir mirip berlaku pada striker AC Milan Rafael Leao.

Baca Juga:  Benzema Minta Maaf ke Vinicius tentang Omongannya dengan Ferland Mendy

Yakni, saat dia memberikan assist kepada Zlatan Ibrahimovic ketika Milan mengalahkan Torino pada perempat final Coppa Italia (29/1). Hal itu adalah perwujudan nyata dari obsesi Leao ketika bermain PlayStation.

’’Aku selalu memimpikan itu (mencetak gol dengan assist Messi, Red) dan hari ini (kemarin dini hari, Red) jadi kenyataan. Bermain bersamanya (Messi, Red) adalah momen tak terlupakan,’’ ungkap Fati yang merupakan jebolan La Masia itu kepada Mundo Deportivo.

Sementara itu, bagi Lukaku, dua gol ke gawang Udinese jadi bukti kesekian bahwa dirinya masih tetap garang meski tanpa Lautaro Martinez. Ya, Lautaro absen pada laga kemarin karena skors kartu merah.

Total, ada tiga laga yang dilalui Lukaku tanpa Lautaro musim ini. Dua laga lainnya adalah melawan Genoa pada giornata ke-17 (21/12) dan 16 besar Coppa Italia kontra Cagliari (14/1).

Baca Juga:  Liverpool Dapatkan Thiago Alcantara

Hebatnya, eks striker Chelsea dan Manchester United itu selalu sukses mencetak gol. Total, dia berhasil membukukan enam gol atau rata-rata dua gol per laga meski Laukaku (julukan duet Lautar-Lukaku) tidak ada dalam tiga pertandingan tersebut.

Striker timnas Belgia itu juga jadi pemain pertama di Serie A sejak menggunakan format tiga poin yang mencetak lebih dari 11 gol dalam 11 laga tandang. Sementara itu, bagi Inter, kemenangan tandang di stadion Friulli kemarin membuat mereka menyamai poin tandang musim 2006–2007.

Yakni, 29 poin dari maksimal 33 poin untuk 11 tandang pertama dalam semusim. Kemenangan tersebut juga memutus tren selalu imbang Inter dalam tiga giornata sebelumnya. Lebih jauh, hasil kemarin jadi modal berharga jelang Derby della Madonnina pada giornata ke-23 (10/2).

’’Ini (kemenangan atas Udinese, Red) membuat pertempuran yang menarik di puncak (dua besar klasemen, Red). Itu bagus untuk kami karena ada pertandingan besar melawan Milan,’’ tutur Lukaku.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari