BARCELONA (RIAUPOS.CO) – Barcelona nampaknya sudah siap berpisah dengan Philippe Coutinho. Meski sang pemain sejatinya bermain baik ketika diturunkan, El Blaugrana tetap berencana melepaskan sang playmaker ke klub kaya baru Inggris, Newcastle.
Seperti diketahui, Newcastle saat ini berpredikat klub kaya baru setelah konsorsium Arab Saudi resmi mengambil alih The Magpies dari tangan Mike Ashley.
Pemilik baru Newcastle ini dilaporkan ingin melakukan belanja besar-besaran di tahun 2022. Ini dikarenakan The Magpies berada di zona degradasi dan mereka butuh pemain yang bisa mendongkrak performa mereka.
Beredar kabar bahwa pemain yang diincar Newcastle itu adalah Philippe Coutinho. Sang playmaker dianggap bisa jadi penyelamat The Magpies jika melihat rekam jejaknya dulu di Liverpool.
Newcastle bisa sedikit bernafas lega. Karena Barcelona diklaim tidak akan menghalangi mereka mendapatkan jasa Coutinho.
Saat ini Coutinho berstatus sebagai pemain surplus di skuat Barcelona. Ia kesulitan mengeluarkan performa terbaiknya semenjak dibeli dari Liverpool.
Sang playmaker juga memiliki gaji yang sangat besar di Barcelona. Dengan kondisi keuangan mereka yang tengah bermasalah, Barcelona ingin cepat-cepat berpisah dengan Coutinho.
Laporan itu mengklaim bahwa Barcelona saat ini sedang menunggu tawaran dari Newcastle. Mereka berharap tim Inggris itu segera melamar Coutinho.
Demi berpisah dengan Coutinho, Barcelona siap berkompromi. Mereka tidak mewajibkan Newcastle untuk langsung membeli sang pemain.
Mereka siap menerima opsi peminjaman dengan klausul pembelian permanen. Yang penting bagi Barcelona, Coutinho bisa lekas cabut dari Camp Nou dan mengurangi beban keuangan mereka.
"Barcelona ingin ada pengurangan beban gaji dan Coutinho adalah opsi terbaik untuk keluar dari klub," tulis Marca.
Menurut laporan ESPN, ada alasan mengapa Newcastle belum bergerak merekrut Coutinho. Karena mereka masih menunggu siapa manajer baru yang akan menggantikan Steve Bruce.
Saat ini sudah ada satu nama yang jadi kandidat kuat pelatih baru The Magpies. Ia adalah mantan pelatih Borussia Dortmund, Lucien Favre.
Sumber: Marca/ESPN/Mirror/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun